Pada saat itu lah John Kei mulai harus berjuang sendiri untuk hidup.
Setahun kemudian, John Kei datang ke Ibu Kota dan mulai memperkenalkan diri sebagai John Kei kendati nama aslinya adalah John Refra.
Pindah ke Jakarta, keahlian John Kei dalam bergaul dan memberikan pengaruh akhirnya berdampak dengan lingkungan barunya di kawasan Berlan, Jakarta Pusat.
John Kei kemudian tumbuh sebagai seorang 'yang dituakan' dan dipercaya sebagai Ketua Angkatan Muda Kei (AMKEI) sejak tahun 1998.
4. Pernah membangun gereja dan perbaiki rumah warga
Adik John Kei, Tito Kei mengatakan kakaknya telah membangun sebuah gereja dan rumah pastor di kampung halaman mereka di Pulau Kei.
"Kami mulai dari nol, tukang dan bahan semua kami bawa dari Jawa. Rencananya April 2013 akan pemberkatan gereja," ungkap Tito, Selasa (21/2/2012), dalam perbincangan dengan Kompas.com di Rumah Sakit Polri Soekanto, Jakarta.
Gereja itu dibangun John Kei selama empat tahun dimulai tahun 2007 hingga tahun 2011.
Dana pembangunan gereja didapat dari pemerintah daerah sebesar Rp 100 juta, namun pembangunan tersebut menghabiskan dana miliaran rupiah.
Hingga akhirya John Kei yang menambal semua kekurangan biaya dalam pembangunan gereja.
"Tapi gereja itu biayanya miliaran, akhirnya kakak saya yang bantu semua," jelas Tito.