Follow Us

Bisnis Kulinernya Dijiplak Ruben Onsu, Ternyata Pemilik I Am Geprek Bensu Ketahuan 10 Kali Transfer Uang ke Suami Sarwendah Sebagai Honor Brand Ambassador, Begini Rinciannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 13 Juni 2020 | 09:16
Ruben Onsu dinyatakan kalah oleh Mahkamah Agung atas gugatannya pada merek dagang 'Geprek Bensu'
instagram.com/ruben_onsu

Ruben Onsu dinyatakan kalah oleh Mahkamah Agung atas gugatannya pada merek dagang 'Geprek Bensu'

Dalam gugatannya, Ruben Onsu berkedudukan sebagai penggugat dengan dua tergugat, yakni PT Ayam Geprek Benny Sujono dan Pemerintah Republik Indonesia, antara lain Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, dan Direktorat Merek dan Indikasi Geografis.

Ruben mengklaim dirinya sebagai pemilik hak dan pendaftar pertama merk 'Bensu' yang digunakan dalam usaha bisnis kulinernya.

Akhirnya, pada persidangan yang digelar 13 Januari 2020, hakim memutuskan bahwa PT Ayam Geprek Benny Sujono adalah pemilik dan pemakai pertama yang sah atas merek "I Am Geprek Bensu Sedep Bener/Beneerrr".

"Dalam pokok perkara : Menolak Gugatan Penggugat Runen Samuel Onsu tersebut untuk seluruhnya," tulis hasil putusan yang dikutip dari laman resmi Direktori Putusan Mahkamah Agung RI. Hakim juga meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, dan Direktorat Merk dan Indikasi Geografis untuk membatalkan merek-merek atas nama Ruben Samuel Onsu dengan mencoret pendaftaran merek-merek tersebut dari Indonesia Daftar Merek.

Ruben Onsu juga diwajibkan membayar biaya perkara senilai Rp 1.911.000.

Baca Juga: Pernah Kepergok Jalan Berdua Artis Cantik Hingga Konsisten Kritik Pemerintah, Mantan Menteri Ini Batalkan Tantangan Debat Soal Utang Negara dengan Luhut Binsar: 'Ya Enggaklah, Itu Mah Ngawur'

Pada 23 April 2020, Ruben Onsu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pengajuan kasasi tersebut terdaftar dengan nomor register 575 K/Pdt.Sus-HKI/2020. Namun, pengajuan kasasi ditolak pada 20 Mei 2020.

Oleh karena itu, putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah berkekuatan hukum yang sah.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest