Follow Us

Diambang Bangkrut Lantaran Uangnya Tak Balik dari Negara Peminjam, China Batalkan Program Pembangunan Kapal Induk Bertenaga Nuklir untuk Saingi Kekuatan Angkatan Laut Amerika?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Mei 2020 | 13:45
Varyag yang berkarat sebelum menjadi Liaoning

Varyag yang berkarat sebelum menjadi Liaoning

Liaoning, saat ini menjadi satu-satunya kapal induk yang beroperasi di perairan Pasifik
Xinhua/Zha Chunming

Liaoning, saat ini menjadi satu-satunya kapal induk yang beroperasi di perairan Pasifik

Sistem pelontar pesawat elektromagnetik milik AS, yang biasa disebut EMALS, mampu meluncurkan pesawat lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan sistem diesel yang sudah mulai ketinggalan zaman.

Saat ini China baru memiliki satu kapal induk yang telah beroperasi, yakni Liaoning, yang mulai bertugas pada 2012.

Satu kapal induk lainnya, Tipe 001A, yang sepenuhnya dibuat di China, kini masih dalam tahap uji pelayaran.

Baca Juga: Virus Corona Disebut Tak Bakal Lenyap dari Muka Bumi, Benarkah Kondisi Matahari Sekarang Ini Picu Bencana Susulan di Dunia? Ahli Menjelaskannya

"Kapal induk bertenaga nuklir China dengan sistem peluncuran mirip EMALS, diperkirakan akan mulai beroperasi dengan Angkatan Laut PLA pada 2035."

"Jumlah total kapal induk tersebut setidaknya enam unit, meski diyakini hanya empat yang akan ditugaskan di garis depan," ungkap Wang Yunfei, pakar angkatan laut, yang juga mantan pejabat di kapal perusak Angkatan Laut PLA.

"Negara ini harus terus berkembang hingga sampai pada level yang sama dengan AS," tambahnya, seperti dilansir SCMP.

Kapal Induk Liaoning milik China
China Source

Kapal Induk Liaoning milik China

Beijing bermaksud memperluas unit tempur kapal induknya demi memenuhi ambisi angkatan laut globalnya, serta mempertahankan kepentingan luar negeri yang terus bertumbuh.

Proses konstruksi kapal induk Tipe 002, yang bertenaga diesel konvensional dan yang pertama dilengkapi sistem peluncur elektromagnetik, telah dimulai tahun lalu.

Wang melihat Beijing tidak akan memangkas anggaran untuk pembangunan kapal induknya meski terjadi perlambatan perekonomian karena perang dagang dengan AS.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest