Follow Us

Inilah Rangkuman Jawaban dan Soal Materi Batik Parang dan Truntum di TVRI untuk SMP Kelas 7 8 9 Senin 4 Mei 2020

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 04 Mei 2020 | 04:14
Ilustrasi batik
Kompas.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA

Ilustrasi batik

Baca Juga: Inilah Jawaban Soal Berapa Jumlah Nilai yang Didapat Dodi, Materi Operasi Hitung Bilangan di TVRI untuk SD Kelas 4 5 6 Senin 4 Mei 2020

Pertanyaan dan soal materi belajar dari rumah TVRI kali ini akan membahas tentang salah satu pakaian asli Nusantara yaitu Kain Batik adalah

  1. Kini batik dapat kita jumpai di luar provinsi Jawa. Menurut pendapatmu, apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?
  2. Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum. Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?
  3. Jika kamu diwariskan keterampilan membatik, bagaimana cara kamu mengajarkan keterampilan batik kepada temanmu agar menjadi keterampilan yang diminati?
Jawaban

  1. Filosofi Batik di luar Pulau Jawa sangat berbeda dengan Batik yang berasal dari Jawa, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan struktur sosial dan wilayah, perbedaan tingkat kemakmuran, perbedaan sumber daya alam yang dimiliki di daerah tersebut, serta perbedaan sejarah asal usul daerah tersebut.
Baca Juga: Jawaban Soal Nomor Dua Gemar Matematika Operasi Hitung Bilangan di TVRI SD Kelas 4 5 6 Senin 4 Mei 2020

  1. Perbedaan falsafah atau makna dari batik Parang dan Truntum adalah :
Motif Batik Truntum bermakna cinta yang tumbuh kembali. Motif batik ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang.

Karena maknanya, kain bermotif truntum biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari penikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai.

Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.

Motif Batik Parang memiliki kandungan makna yang tinggi. Bahasa simbol yang terkandung di dalamnya adalah sebuah pesan bahwa sebagai manusia hendaknya tidak pernah menyerah dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana ombak di samudera yang tak pernah lelah untuk bergerak.

Bentuk motif batik parang yang saling berkesinambungan, menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus, selalu konsisten dalam upaya untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan, maupun dalam menjaga hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.

Garis diagonal yang terdapat dalam motif batik Parang, memberi gambaran bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran. Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara satu dengan yang lainnya.

Baca Juga: Cara Menghitung Selisih Jarak Antara Burung dan Cacing, Jawaban Soal Pertama Gemar Matematika di TVRI Senin 4 Mei 2020:

Motif batik parang
Screenshot Google Arts and Culture

Motif batik parang

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest