"Saya rasanya perih, sudah habis rasanya perasaan ini, intinya hanya satu keinginan supaya istri itu cepat mendapatkan tempat (makam)."
Siapa sangka keinginan sederhana keluarga mereka malah ditentang warga sekitar.
Beberapa warga malah menghadang rombongan jenazah Nuria.
Namun Joko tak berhadapan langsung dengan warga yang menolak jenazah istrinya.
Tetapi dia dihubungi lewat telepon tentang kondisi saat itu.
Saat itu ayah tiga anak ini masih berada di jarak 500 meter dari TPU.
"Jadi secara langsung saya tidak tahu sebenarnya, hanya lewat telfon itu ada suara yang kacau jadi seperti ada protes warga," ungkapnya.
"Jadi memang dari Semarang itu sudah tiga kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah dimakamkan di situ," sambung Joko.