Adapun negara tujuan terbesar, seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, yang berkontribusi memasok 65 persen aliran minyak mentah.
Wall Street Journal melaporkan, operator kapal tanker negara Arab Saudi, Bahri, telah menangguhkan transit melalui Selat Hormuz.
Kapal perang Inggris juga dilaporkan sudah ditempatkan di dekat Teluk untuk mendukung tanker minyak berbendera Inggris melalui Selat Hormuz jika diperlukan.
"Meskipun saya merasa itu tidak mungkin, gangguan signifikan terhadap pasokan minyak melalui Selat Hormuz dapat mengantarkan era baru, di mana harga minyak bakal berada pada tiga digit," kata Stephen Brennock, analis minyak di PVM Oil Associates.