"China tidak dapat berargumen hal ini hanya untuk kepentingan pertahanan diri semata, karena jika kamu membangun senjata anti serangan udara raksasa dan meletakkan penahan rudal, kamu mempersiapkan konflik masa depan."
China saat itu berencana untuk melancarkan rudal lewat udara ditujukan ke pulau di wilayah utara dari Laut China Selatan.
Sistem senjata di Spratly tentunya akan menyediakan cadangan energi untuk sistem tersebut.
Washington dengan tegas menolak klaim dan kuasa China atas wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Harry Harris dalam konferensi polisi di Australia.
Hal tersebut datang setelah China marah akibat Donald Trump melanggar konvensi dengan China setelah berbicara langsung dengan pimpinan Taiwan, Tsai Ing-wen.
Trump memberi saran Washington dapat menggunakan kembali kebijakan 'One China policy' yang memperbolehkan Amerika berbisnis dengan China dan Taiwan tetapi hanya mengenali kerjasama diplomatis dengan China.
Harris mengatakan "kami tidak akan memperbolehkan sumber daya ditutup secara sepihak, tidak peduli berapa banyak yang dibangun di wilayah Laut China Selatan."
Merujuk pada kesepakatan PBB di bulan Juli 2016 yang diangkat oleh Filipina, adanya konstruksi China ini merupakan tindakan ilegal.
Berikut ini foto-fotonya:

Detail rinci sistem senjata yang dibuat China