Follow Us

Sempat Ramai Dibicarakan Orang Sewaktu Dipilih Sebagai Pejabat Pertamina, Rupanya Jokowi Berikan Hal yang Tak Disangka Itu Jadi Tantangan Utama Buat Sosok Kontroversial Ini: Negara Lagi Kurang Uang?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 12 Desember 2019 | 05:41
Baru Seumur Jagung Jadi Komut Pertamina, Ahok Langsung Dituntut Ganti Rugi oleh Nelayan Karawang
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda

Baru Seumur Jagung Jadi Komut Pertamina, Ahok Langsung Dituntut Ganti Rugi oleh Nelayan Karawang

Ahok kini jadi Komisaris Utama Pertamina
Kompas.com

Ahok kini jadi Komisaris Utama Pertamina

Pihaknya optimistis kehadiran Ahok sebagai komisaris utama dapat meningkatkan pengawasan dan mendorong strategi pengembangan Pertamina ke depan. Tidak hanya itu, Komisaris Pertamina juga dapat memberi teguran atas kinerja yang melenceng.

Bahkan, Arya pun menyebut jabatan komisaris di Pertamina punya aturan main yang berbeda dengan BUMN lainnya. “Mereka punya tugas-tugas khusus juga. Jadi, selama itu menjadi kewenangan komisaris, kami harapkan Pak Ahok bisa menjadi ketua kelasnya para komisaris,” tambahnya.

Terkait kinerja Pertamina, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta perusahaan migas pelat merah tersebut mempercepat pengembangan kilang minyaknya agar bisa selesai tepat waktu. Hal ini seiring dengan kebutuhan konsumsi BBM yang terus naik.

Saat ini, dari empat proyek pengembangan, baru dua yang sudah bergulir, yaitu Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap.

Arifin mengakui proyek kilang yang digarap bersama Saudi Aramco memang harus dikebut. Ia pun menyatakan siap mendorong dan memberikan dukungan kepada Pertamina agar proyek kilang ini cepat selesai.

Ternyata, tak seperti yang diduga dan digaungkan publik, tugas yang diemban Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) bukan untuk memberantas mafia. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ternyata diminta berfokus mencari cara bagaimana bisa menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak dan gas (migas).

"Gini, bagaimana supaya BBM itu yang penting impor turun," kata Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, 26 November 2019.

Baca Juga: Politikus Ini Yakini Jabatan Komisaris Utama Cuma Sebagai Batu Loncatan, Menteri Jokowi yang Juga Profesor Hukum Itu Tegaskan Ahok Tak Bisa Duduk dalam Kabinet. Begini Alasannya

Arya mengungkapkan, dalam menurunkan impor migas itu bisa menggunakan berbagai macam cara, seperti pakai energi baru terbarukan (EBT). Selain itu, memanfaatkan B30 (atau 30 persen minyak sawit untuk solar), juga bisa mengurangi ketergantungan impor Indonesia.

Kemudian, Arya menjelaskan, Ahok juga ditarget untuk mengegolkan proyek pengembangan kilang minyak atau Refinery Development Master Plan alias RDMP. Seperti halnya Kilang Cilacap saat ini, kelanjutan proyek itu masih sumir. Kerja sama Pertamina dan Saudi Aramco yang dimulai empat tahun lalu pun belum ada kepastian.

"Pokoknya bagaimana turunkan impor BBM itu target untuk Pak Ahok. Kilang dibangun dan sebagainya itu bagian turunkan impor," ungkap Arya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest