"Ceritanya 2 bulan lalu, jam 10 pagi di Cikeas, hati saya down. Kenangan saya terhadap Almarhumah muncul. Staf yang menemani saya di Cikeas merasakan saya sedih. Setelah shalat Jumat di pendopo, saya bertafakur kenapa saya sedih," ujar SBY.
Kemudian, SBY menceritakan, saat itu terlintas lagu "Seruling di Lembah Sunyi".
"Saya undang staf saya, kok muncul Seruling di Lembah Sunyi. Padahal, beberapa saat sebelumnya, saya ingin menyambung silaturahim saya dengan para followers dan netizen," lanjut SBY.
SBY mengibaratkan, ia tengah berada di lembah sunyi. Jika serulingnya indah, maka yang mendengarkan pun tetap indah.
"Di lembah sunyi itu sesekali membunyikan seruling, saran dan pandangan yang baik bagi rakyat Indonesia mungkin akan mendengarkan itu," kata SBY.

SBY lakukan hal ini setelah 3 bulan kepergian Ani Yudhoyono
SBY mengungkapkan, Seruling di Lembah Sunyi juga dikaitkan dengan saat-saat ketika Sarwo Edhi meninggal dan munculnya artikel In Memoriam Sarwo Edhi. Penyanyi asli dari lagu ini adalah Nanda Leimena.
SBY mengatakan, pihaknya telah menghubungi pihak keluarga Nanda karena ada beberapa kalimat yang diganti dalam persembahan lagu untuk Ibu Ani Yudhoyono ini.
Penggunaan lagu ini juga sudah mendapat izin dari pihak keluarga sehingga dapat diluncurkan.
Baca Juga: Deretan Foto Jadul dan Kini Ini Buktikan Kesetiaan SBY Pada Ani Yudhoyono
SBY menyanyikan langsung lagu persembahannya ini dengan aransemen karya Tohpati. Menurut SBY, ini adalah kesempatan yang baik untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai dirinya yang semakin jarang muncul di hadapan publik.

Annisa Pohan kembali posting foto lawas bersama AHY, SBY, dan mendiang Ani Yudhoyono