Follow Us

youtube_channeltwitter

Kisah Cinta Terlarangnya Dibongkar Mantan Istri, Ustaz Kondang Itu Pernah Dapat Surat Terbuka dari TKI Hong Kong yang Mengaku Terluka Gara-gara Persoalan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 12 November 2019 | 07:35
Ustaz Solmed Cerita Masa Lalunya
Instagram/ustad_solmed

Ustaz Solmed Cerita Masa Lalunya

Untuk gedung diSheung Wan yang rencananya akan dipakai untuk acara yangsedianya akan ustad hadiri tersebut, setidaknya sudah 3 kalisaya memasukinya.Gedung tersebut merupakan ruanganberbentuk L yang kapasitasnya (menurut pengamatan orangawam seperti saya), hanya muat untuk 500 orang (itu jugakalau dijejal-jejal).

Baca Juga: Sempat Tak Percaya Sang Suami Tertangkap Basah Mesra dengan Rekan Artisnya, Begini Kabar Terkini Mantan Istri Aktor Tampan Ini yang Sudah Punya Kehidupan Baru Nan MewahJika tiket masuk dijual seharga 50 (Hong Kong dollar), dan pengajian diadakan dua sesi, maka hasildari penjualan tiket adalah : 50 x 1000 orang = 50.000 (HongKong dollar).Kurs saat ini : HK$ 1 = Rp. 1300 (kurang lebih,karena kurs naik turun).

Jadi, jika ustazmenyebut angka 150juta rupiah, maka saya katakan hal tersebut adalah AJAIB(kalau tak mau dikatakan OMONG KOSONG).Lagipula, angka HK$50. 000 itu dengan asumsi bahwa tiket terjual habis (sold out)*. Pada kenyataanya, tidak semua tiket bisa terjual habis.Dan uang sejumlah itu bisa dikatakan sangat pas-pasanuntuk membiayai sebuah acara di Hong Kong.

Iniberdasarkan pengalaman saya selama bergelut dalamorganisasi Forum Lingkar Pena Hong Kong.Perlu ustaz ketahui, pengajian di Hong Kong dengan menjualtiket (entah itu HK$20, 50, atau 100) itu sudah lazim dikalangan tenaga kerja Indonesia di Hong Kong ini.Di Hong Kong ini, memakai mesjid atau gedung TIDAK BISA GRATIS. Minimal perlu HK$ 4.000 untuk sewa satu gedung (ini harga sewa gedung di pelosok, kalau di pusat kota minimal bisa dua kali lipatnya).Belum lagi sewa sound systemnya (tidakmungkin ‘kan ustad teriak-teriak atau lari sana-sini agarsuara ustad dapat didengar oleh jamaah yang hadir).Harga sewa sound system bisa berkisar HK$ 5.000 ke atas. Belum lagi ditambah biaya pembelian tiket pesawat untuk ustad dan manajer ustad, biaya hotel, konsumsi,transportasi, dll.

Jikapun acara di laksanakan di tempat terbuka, seperti lapanganVictoria Park, itu juga harus ada ijin dari pengelolanya.Setidaknya, penyelenggara acara harus membayar uangasuransi pada pengelola taman jika ingin menggunakan areatersebut. Hal ini saya ketahui saat mencari info tentang penggunaan lapangan rumput dan tenda putih atas VictoriaPark.Dan lebih fantastis lagi, sound system kalau untukoutdoor seperti di lapangan Victoria Park, harga sewanya bisamencapai belasan juta rupiah.

Jadi, jika ustad mengatakanbahwa dakwah ustad dijadikan lahan bisnis oleh EO di HongKong, saya sangat meragukan hal ini.Karena, yang saya tahu, jika pun acara pengajian itu memperoleh keuntungan dari penjulan tiket serta dana dari kotak amal (yang diedarkan saat pengajian berlangsung), maka dana tersebut tidak akan masuk ke kantong panitia penyelenggara, melainkan disumbangkan ke Indonesia, entah itu untuk pembangunan mesjid, pesantren, dll.Mengenai hal ini, mungkin ustaz bisa bertanya pada EO yang mengundang ustaz, berapa pondok pesantren yang sudah mereka biayai dari uang sisa yang didapat dari acara pengajian yang mereka adakan.Ustad akan lebih tercengang lagi, jika melihat fakta bahwa begitubanyak mujahidah di Hong Kong ini yang rela berpanas-hujanmenjual majalah, meminjamkan buku melalui perpustakaanlesehan, menjual buku, dll demi mendapat keuntungan 1 atau2 dolar yang mereka kumpulkan untuk kemudiandisumbangkan ke Indonesia.Bayangkan, mereka relaberlelah-lelah di hari yang seharusnya menjadi hari liburmereka.

Saya sendiri pun pernah mengalaminya, menggeret-geret koper besar berisi buku-buku untuk dipinjamkan.Uang penyewaan buku hanya numpang lewat di tangan saya,untuk kemudian disumbangkan ke Indonesia.

Jika ustad mengatakan bahwa seluruh biaya yang sayasebutkan itu (tiket pesawat, hotel, dll) sudah ditanggung olehsponsor, maka silakan disebutkan siapa saja sponsor acaratersebut, berapa banyak uang yang mereka berikan sehinggabisa mengcover seluruh biaya tersebut?Setahu saya, untuk satu event semisal pengajian, 3 atau 4 sponsor saja itu belum tentu ada, karena kini semakin banyak organisasi TKI di Hong Kong, banyak acara yang bisa mereka pilih untuk didukung.Satu sponsor saja, biasanya member support materi yangtidak begitu banyak, sekitar HK$500 – HK$ 2.000, sangatjauh untuk bisa menutup biaya-biaya yang harus dikeluarkan.Saya berbicara berdasarkan fakta. Menurut pengalaman sayadalam mencari dana dari sponsor, kadang dana dari sponsortidak diberikan dalam bentuk tunai, tapi berupa barang yangharus dijual, jadi tidak berbentuk cash money.Well, dua pertanyaan itu (dari mana angka 150 juta itu ustaddapat dan sponsor mana yang mau mendanai penuh acarayang akan ustad hadiri), akan membuktikan kebenaran dari ucapan ustad.Mari bicara fakta, atau diam jika hanyamenimbulkan fitnah, menyakiti kami (TKI Hong Kong) yangustad sebut sebagai “saudara”. Sekali lagi, saya sangatmaklum jika benar ustad memasang tariff dan memintafasilitas ini-itu pada panitia.

Saya juga tidak menyalahkan jika ustad (mungkin) berbohong di media untuk menjagareputasi ustad.

Itu manusiawi.Silakan saja, dosa ditanggungustad sendiri.

Namun, jika konfliknya melebar sampai ustad koar-koar di twitter dengan menyatakan kecurigaan bahwaTKI Hong Kong adalah jaringan dari komunis, itu sudahketerlaluan.Curiga boleh saja, tapi tak harus berkicau disosmed tanpa fakta, tanpa tabayyun, karena itu semua akanmenjadi fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan.Untuk media-media di Indonesia Di Indonesia, mungkin nama ustad Solmed sangat layak jual.

Sehingga otomatis, berita yang menyangkut dirinya akanmenarik bagi masyarakat.Namun, setahu saya setiapberita yang diturunkan haruslah berimbang, tidak boleh hanyadari satu sisi saja.Meskipun narasumber berita jauh,wartawan harus tetap mengusahakan untukmewawancarainya meski hanya melalui saluran telepon.Jika si narasumber tidak dapat dihubungi, maka hal tersebut juga harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa si wartawansudah berusaha menghubungi, namun hingga saat berita diturunkan, narasumber belum memberikan jawaban.Silakan menghubungi dan mewawancarai langsung EO yangmengundang ustad Solmed ke Hong Kong, agar berita yangdisampaikan pada masyarakat tidak berat sebelah, dan tidak lebay (saya pernah melihat tayangan infotainment yangmenampilan media yang memuat berita dengan judul “Astaga,tarif ustad Solmed 150 juta”.Menurut saya judul tersebutsangatlah lebay karena angka 150 juta tersebut bukan tariff yang dipatok sang ustad, melainkan angka perkiraan sangustad dari penghitungan penjulan tiket yang dijual olehpanitia).

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x