Follow Us

Berbeda dengan Peristiwa Kemerdekaan di Jakarta, Fotografer Kawakan Ini Terlupakan di Balik Rekaman Kisah Perobekan Bendera Belanda yang Begitu Fenomenal

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 10 November 2019 | 06:30
Hotel Majapahit
Gloria Samantha

Hotel Majapahit

Fotokita.net - Yang tak kalah penting selain tulisan sejarah adalah foto-foto rekaman perjuangan arek-arek Surabaya dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan.

Salah satu foto bersejarah awal kemerdekaan di Surabaya yang paling dikenal adalah peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato.

Peristiwa ini terjadi pada 19 September 1945, hampir dua bulan sebelum pertempuran 10 November 1945.

Baca Juga: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Begini Kisah Heroik 2 Warga Papua Bertaruh Nyawa Demi Selamatkan Pengungsi dari Amukan Perusuh di Wamena

Setiap tanggal 10 November bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pahlawan.

Penetapan tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan didasarkan pada catatan sejarah peristiwa pertempuran rakyat Surabaya di awal kemerdekaan tahun 1945 melawan pasukan sekutu dan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia setelah Jepang menyatakan kalah di perang Asia Pasifik.

Peristiwa perobekan bendera tahun 1945 tiap tahun diperingati dengan digelar tetrikal di lokasi yang sama, kini menjadi Hotel Majapahit, Surabaya, Kamis (19/9/2019).
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Peristiwa perobekan bendera tahun 1945 tiap tahun diperingati dengan digelar tetrikal di lokasi yang sama, kini menjadi Hotel Majapahit, Surabaya, Kamis (19/9/2019).

Di balik foto-foto berbagai peristiwa awal kemerdekaan di Surabaya itu ada sosok fotografer yang mengabadikannya, Abdul Wahab Saleh.

Namanya nyaris tak banyak dikenal, tak seperti nama Mendur bersaudara (Frans dan Alex Mendur) yang dikenal karena mengabadikan pembacaan teks Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pendiri Kantor Berita Foto IPPHOS.

Abdul Wahab Saleh asli arek Surabaya yang saat itu bekerja sebagai pewarta foto di Kantor Berita Indonesia (KBI) yang didirikan Bung Tomo.

Baca Juga: Temukan Puluhan Ribu Film Negatif di Loteng, Lelaki Ini Terkejut Ibunya yang Berbakat Masak Adalah Fotografer Perang Dunia II

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest