Follow Us

youtube_channeltwitter

Jadi Misteri Selama Bertahun Lamanya, Nenek Moyang Kita Ternyata Adalah Pelaut Bangsa Ini. Begini Cerita Lengkapnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 06 November 2019 | 07:54
Homo Erectus
Mark Thiessen/National Geographic

Homo Erectus

Sementara itu, sekitar 150.000 tahun yang lalu Homo sapiens atau manusia bijak keluar dari Afrika dan menyebar ke lima benua menggantikan Homo erectus.

Manusia dengan muka yang lebih rata, gigi yang lebih kecil dan bentuk tubuh yang lebih proposional ini sampai ke daerah Melanesia sekitar 70.000 tahun yang lalu. Mereka bergerak terus hingga sampai ke Halmahera dan Papua.

Mereka pun dikenal sebagai ras Melanisid yang memiliki rambut merah dan keriting, ciri yang masih dimiliki oleh masyarakat Papua dan Halmahera sekarang.

Di saat yang sama (70.000-20.000 tahun lalu), hidup juga manusia awal Melanisia, seperti manusia Wajak di Trenggalek Jawa Timur, manusia Niah di Serawak Malaysia, dan manusia Tabon di Filipina.

Baca Juga: Lelehkan Hati Banyak Perempuan Cantik, Nenek Moyang Ariel NOAH Ternyata Berasal dari Tempat yang Enggak Kita Sangka

Mereka menurunkan ras Australomelanisid setelah bercampur dengan orang-orang yang ada di Australia Tenggara dan Tasmania. Ras Australomelanisid bertumbuh cukup besar hingga menyebar dan hidup di gua-gua di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, sepanjang Gunung Sewu, Jawa Barat, Jawa Timur hingga Kalimantan sekitar 15.000-5.000 tahun yang lalu.

Homo erectus, manusia purba yang memiliki banyak bulu di sekujur tubuh
kompas.com

Homo erectus, manusia purba yang memiliki banyak bulu di sekujur tubuh

Sebagian kecil yang tersisa dari ras ini lantas bertemu dan bercampur dengan orang-orang Austronesia atau Mongoloid di Wallacea Selatan (selatan Sulawesi sampai Nusa Tenggara) menghasilkan keturunan yang sampai sekarang hidup di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Ras Australomelanisid sendiri, berdasarkan bukti tulang yang ditemukan di Gua Harimau, sempat hidup bersama, meskipun tidak terjadi perkawinan, dengan ras Mongoloid di daerah Sumatera sebelum akhirnya punah sekitar 3.500 tahun lalu.

Sekitar 7.000 tahun yang lalu, muncul kelompok kecil ras austronesia atau mongoloid di Fujian atau Xijian, China Tengah.

Mereka bergerak ke timur dan menjadi populasi yang besar di Taiwan sekitar 6.000 tahun yang lalu. Ras inilah yang kita kenang dalam lagu "Nenek moyang seorang pelaut".

Sebab, berbeda dengan ras-ras sebelumnya, ras mongoloid memiliki banyak keahlian, mulai dari pertanian awal, menjinakkan hewan dan tumbuhan, hingga pelaut ulung.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

Popular

x