Follow Us

Tak Cuma Menteri Kabinet Indonesia Maju, Mantan Pejabat Negara Ini Juga Kebagian Jatah Mobil Dinas Baru Nan Mewah

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 30 Oktober 2019 | 10:00
Toyota Crown Hybrid jadi mobil dinas baru Pimpinan DPR.
kompas.com

Toyota Crown Hybrid jadi mobil dinas baru Pimpinan DPR.

Fotokita.net - Toyota Crown 2.5 HV G-Executive menjadi mobil dinas menteri Presiden Joko Widodo Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 dan mobil pimpinan DPR/MPR/DPD periode 2019-2024.

Toyota Crown Hybrid merupakan mobil sedan kelas atas yang mengusung mesin 2.500 cc dengan teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang irit bahan bakar dan rendah emisi.

Berdasarkan dokumen yang terdapat pada Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan, PT Astra Internasional (AI) terpilih menjadi pemenang tender mobil baru untuk menteri kabinet pemerintahan Jokowi dengan tawaran anggaran sebesar Rp 147.229.317.000.

Baca Juga: Di Depan Sang Presiden, Santri Ini Pernah Sebut Prabowo Adalah Menteri dari Kabinet Jokowi. Sayang, Kini Nasib Si Santri Tak Seringan Jawaban yang Jadi Kenyataan Itu

Nilai itu lebih rendah daripada pagu yang ditawarkan pemerintah yakni Rp 152.540.300.000. Pagu ini diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019.

Mobil Toyota Crown 2.5 HV G Executive Hybrid untuk para menteri di Kabinet Indonesia Maju sudah tiba di Indonesia. Total, 101 unit mobil jenis tersebut yang diimpor dari Jepang lewat PT Astra International Tbk.

"Sudah (tiba di Indonesia), sedang dalam pengecekan dan penyelesaian administrasi," kata Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Setya Utama saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (29/10/2019).

Lalu, selain untuk 34 menteri di kabinet, untuk siapa saja mobil tersebut? Setya mengatakan, mobil itu tak hanya untuk menteri Kabinet Indonesia Maju, tetapi juga untuk pejabat lainnya.

Baca Juga: Jadi Menteri Termuda di Dalam Kabinet, Sosok Nadiem Makarim Ternyata Bikin Resah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ada Apa?

Ia mengatakan, para pejabat yang akan mendapat mobil dinas baru yakni pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah.

Toyota Crown Hybrid jadi mobil dinas baru Pimpinan DPR.
kompas.com

Toyota Crown Hybrid jadi mobil dinas baru Pimpinan DPR.

Lalu, pimpinan Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial. Selain itu, ada pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan, Bank Indonesia, serta Otoritas Jasa Keuangan.

Belum lagi lembaga setingkat menteri mulai dari Kejaksaan Agung, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional Republik Indonesia, hingga Sekretariat Kabinet.

Terakhir, Setya juga menyebut mantan presiden dan wakil presiden juga akan mendapat mobil yang sama. Menurut Setya, jumlah seluruh pejabat penerima mobil baru adalah 100 orang. Pemerintah sengaja mendatangkan 101 mobil agar satu unit bisa menjadi cadangan.

"Cadangan 1," kata Setya. Sedan mewah ini menggantikan Crown Royal Saloon yang sudah digunakan lebih dari 10 tahun.

Baca Juga: Apakah Gara-gara Persoalan Ini yang Bikin Susi Pudjiastuti Terdepak dari Kabinet Indonesia Maju? Ternyata Selama Ini Jawabannya Ada di Depan Mata Kita

Setya menyebut serah terima kemungkinan dilakukan pertengahan November. Setelah diserahterimakan nanti, para menteri dan pejabat setingkat menteri tetap bisa menggunakan mobil pribadi mereka.

Harganya Capai Rp 1,5 Miliar! Inilah Fakta Menarik dan Mewahnya Fasilitas Mobil Dinas Para Menteri di Kabinet Baru Jokowi
Toyota via Wartakota

Harganya Capai Rp 1,5 Miliar! Inilah Fakta Menarik dan Mewahnya Fasilitas Mobil Dinas Para Menteri di Kabinet Baru Jokowi

Hal yang jelas, kata Setya, hak mereka untuk dapat fasilitas mobil dinas dari negara sudah dipenuhi.

"Untuk acara-acara kenegaraan sebaiknya mereka pakai (mobil dinas), untuk memudahkan akses, dikenali oleh petugas kemanan," kata Setya.

Selain mengganti mobil dinas menteri, pada tahun ini pemerintah juga sudah memesan mobil dinas baru untuk Presiden dan Wakil Presiden.

Mobil Mercedes Benz S 600 Guard terbaru sudah dipesan dan akan selesai diproduksi akhir Desember 2019.

"Shipping (pengiriman) dan lain-lain mungkin Januari baru bisa operasional," kata Setya. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest