"Kalau sudah bilang enggak, ya enggak, susah kita. Tetap saja. Kita dikte saja. Gitu Pak. Koppignya dia buat bahaya kita," ungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali itu.

Lama Tak Terlihat, Setya Novanto Tampil dengan Kumis dan Brewok yang Curi Perhatian Netizen
Setya juga bercerita lagi soal "keras kepala"-nya Jokowi. Pada intinya, dia mengungkapkan bahwa untuk menghadapi Jokowi tidak bisa dengan penekanan. Semakin ditekan, Jokowi justru semakin menolak.
Mendengar cerita Setya ini, Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin tak banyak komentar. "Kadang-kadang dia kalau egonya ketinggian, ngerusak Pak. Ngono Pak. Makanya pengalaman-pengalaman saya sama dia, begitu dia makin dihantam makin kenceng dia. Nekat Pak. Waah," ungkap Setya.
Cerita Setya soal sulitnya mengambil hati Jokowi lalu ditimpali oleh pengusaha minyak, Riza Chalid. Riza bercerita soal dirinya dulu yang sering melakukan rapat bersama Jokowi, Budi Gunawan, dan Hendropriyono sebelum pelaksanaan pemilihan presiden.
"Saya itu jodohin terakhir, ngedorong Jokowi jadi capres. Saya, Pak Hendropriyono, dan Pak Budi Gunawan. Seminggu sekali kita rapat di rumah Pak Hendro ama Jokowi. Paling lambat dua minggu sekali, selama setahun sebelum capres Pak. Walaah alot Pak, saya suruh ganti baju. Wah, Pak ganti baju dong," cerita Riza.
"Berbahaya Pak. Bahaya kalau dia selalu begitu," ungkap Setya.

Setya Novanto dengan penampilan barunya.
Nah, karakter keras kepala Jokowi yang disebut Setya itu tampaknya bisa kita lihat dalam pemilihan menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019 - 2024.
Meskipun mendapatkan masukan dari sejumlah pihak, Jokowi tetap pada pendiriannya dalam menentukan kompisisi menteri. Ada sejumlah tokoh yang dianggap kontroversial oleh publik dan sejumlah pihak, tapi Jokowi tetap memilihnya sebagai pembantunya dalam menjalankan roda pemerintahan.
Posisi menteri kesehatan contohnya.Mantan Kepala RSPAD Gatot Subrotodokter Terawan Agus Putranto memang sudah resmi diumumkan sebagai menteri kesehatan dalam Kabinet Indonesa Maju periode 2019 - 2024. Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah melantik dokter Terawan pada Rabu (23/10/2019).