Follow Us

Ratusan Ikan Mati Mendadak dan Terdampar di Pantai, Warga Maluku Geger. Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 13 Oktober 2019 | 18:59
Ribuan ikan jenis karang mati dalam kondisi tulang retak dan mata copot di pantai Ambon.
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY

Ribuan ikan jenis karang mati dalam kondisi tulang retak dan mata copot di pantai Ambon.

Fotokita.net - Herman Barutresia, salah seorang warga Tanimbar Utara yang dikonfirmasi, Minggu (13/10/2019) mengaku, sejak ikan-ikan dan biota laut itu ditemukan mati terdampar, warga mulai dihantui rasa khawatir.

Sebab, sejumlah warga percaya kejadian itu merupakan tanda-tanda alam yang tidak biasa.

Warga di Desa Lelingulan, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku digegerkan dengan fenomena terdamparnya ratusan ikan serta berbagai jenis biota laut lainnya di pantai desa tersebut.

Kejadian yang terjadi di tengah situasi Maluku yang terus dilanda gempa susulan itu membuat warga di wilayah tersebut menjadi resah. Warga pun ada yang mulai menghubung-hubungkan fenomena alam tersebut dengan kejadian bencana.

Herman Barutresia, salah seorang warga Tanimbar Utara yang dikonfirmasi, Minggu (13/10/2019) mengaku, sejak ikan-ikan dan biota laut itu ditemukan mati terdampar, warga mulai dihantui rasa khawatir.

Sebab, sejumlah warga percaya kejadian itu merupakan tanda-tanda alam yang tidak biasa.

Baca Juga: Dapat Pujian dari Berbagai Pihak, Gubernur Maluku Justru Kritik Pedas Kebijakan Susinisasi. Lantas, Bagaimana Tanggapan Menteri Susi Pudjiastuti?

Ikan-ikan yang mati terdampar di Ambon
Kompas.com

Ikan-ikan yang mati terdampar di Ambon

“Kejadiannya itu baru Sabtu kemarin, cuma masalahnya kita khawatir karena beredar informasi kejadian itu berkaitan dengan gejala alam,” ujarnya.

Dia mengaku kondisi tersebut membuat warga semakin resah karena banyak sekali beredar informasi setelah kejadian itu akan terjadi sesuatu di di wilayah tersebut.

“Isu beredar rupa-rupa macam, bikin kita khawatir dan takut, tapi kita percaya pada Tuhan saja,”akunya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Tanimbar, Bruno Layan yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan jika ada banyak ikan dan biota laut yang mati terdampar di pantai desa itu.

“Kejadiannya di Desa Lelenluan, Kecamatan Tanimbar Utara, sampai sejauh ini baru di satu desa saja yang ditemukan ikan dan biota laut mati,” kata Bruno.

Baca Juga: Terungkap, Alasan Gubernur Maluku Nyatakan Perang Terhadap Menteri Susi Pudjiastuti

Ratusan ikan dan jenis biota laut ditemukan mati terdampar di pantai Desa Lelinguan, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Sabtu (12/10/2019).
KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY

Ratusan ikan dan jenis biota laut ditemukan mati terdampar di pantai Desa Lelinguan, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Sabtu (12/10/2019).

Dia mengungkapkan selain ikan permukaan, banyak ikan dasar laut yang memiliki fisik yang unik juga ikut mati terdampar termasuk jenis biota laut lain di pantai desa tersebut.

”Jadi ada ikan permukaan, ikan yang di pertengahan laut sampai ikan di dasar mati semua, ada juga belut juga ikan dasar yang unik,”katanya.

Terkait fenomena itu, Bruno mengakui bahwa saat ini warga menjadi sangat resah, meski begitu dia meminta agar warga tetap tenang.

Baca Juga: Pulau Baer, Surga Tersembunyi di Kepulauan Maluku. Lihat Foto-fotonya Yuk!

Ribuan ikan mati misterius di pantai Ambon.
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY

Ribuan ikan mati misterius di pantai Ambon.

Bruno mengaku dia telah menyampaikan informasi tersebut ke BPBD Maluku dan meminta kejadian itu agar dapat segera diteliti oleh pihak berwenang dalam hal ini LIPI agar fenomena itu dapat segera disimpulkan.

“Kami mengimbau warga tetap tenang, dan kepada orang-orang yang sok pintar agar tidak menyebar informasi yang menakut-nakuti masyarakat, sebab yang berhak mengeluarkan pernyataan yang bisa dipertanggung jawabkan itu dari pihak berwenang,” ungkapnya. (Rahmat Rahman Patty/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest