"Pejabat itu yang mengancam keberadaan mereka," ujarnya.
Wiranto berada di Pandeglang untuk meresmikan Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla'ul Anwar. Menurut kronologis yang dipaparkan Brigjen Dedi Prasetyo, serangan terhadap Wiranto terjadi usai seremonial tersebut.
Saat itu Wiranto dan rombongan pejabat setempat baru saja tiba di Alun-Alun Kecamatan Menes. Tak lama berselang, dua penyerang mendekat dan berusaha melukai Wiranto.
Selain Wiranto, penyerang juga disebut melukai Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto; seorang ajudan Danrem, dan pengurus Mathlaul Anwar, Fuad Syauqi.
"Dari hasil pemeriksaan sementara kita sudah bisa menganalisa (bahwa penyerang terpapar ISIS)," kata Dedi Prasetyo.
"Kami sedang mendalami tentang jejaring mereka, apakah termasuk dalam jaringan yang terstruktur atau hanya terpapar paham radikalisme saja," ucapnya.
Setelah kejadian, Wiranto yang terluka di bagian perut sempat dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang. Belakangan, ia dibawa ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta menggunakan helikopter.
Sejumlah pejabat negara menjenguk Wiranto di rumah sakit milik TNI Angkatan Darat itu, termasuk Presiden Joko Widodo. Ia berkata, Wiranto menjalani operasi begitu tiba di RSPAD.
Baca Juga: Menkopolhukam Wiranto Ditusuk Orang, Kapolsek Menes Jadi Pahlawan Lantaran Berhasil Lakukan Hal Ini