"(Mirror Syndrome) jarang (terjadi). Boleh dicek di Google," kata Gatot dalam jumpa pers yang digelar di Rumah Sakit Harapan Kita, Grogol, Jakarta Barat, Senin (7/10/2019).
Di Indonesia sendiri rumah sakit yang bisa menangani pasien ibu hamil dengan kondisi seperti itu juga tak banyak.
"Di Indonesia memang masih jarang center yang mengerjakan teknik seperti ini. Bisa dibilang di Indonesia baru beberapa rumah sakit, termasuk Harapan Kita," kata Gatot. "Kalau di Asia, sudah ada di Malaysia, Thailand, Hong Kong," imbuhnya.
Bahkan, bila prosedur penanganan dilakukan, keberhasilan untuk menyelamatkan ibu dan bayi hanya 20 persen.
"Prosedur ini tidak otomatis seratus persen berhasil. Kalau dilihat statistiknya, keberhasilan membantu pasien kembar TTTS ini 80 persen keberhasilannya, 20 persen dia gagal. Macam-macam kegagalannya, banyak faktor," kata Gatot.
"Jadi selain ada yang berhasil, ada yang juga gagal. Kegagalan itu tegantung stage-nya," lanjut Gatot.