Follow Us

Kabut Asap Makin Pekat, Tagar #IndonesiaDaruratAsap Trending Topic di Twitter. Foto Patung Kenakan Masker di Pekanbaru Jadi Harapan Agar Jokowi Turun Lapangan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 14 September 2019 | 20:47
Seorang pengendara motor melintasi lahan yang dilanda kebakaran di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (13/09)
GETTY IMAGES

Seorang pengendara motor melintasi lahan yang dilanda kebakaran di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (13/09)

Seorang penjual koran mengenakan masker saat berjualan di tengah asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang makin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9).
Antara Foto/FB Anggoro

Seorang penjual koran mengenakan masker saat berjualan di tengah asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang makin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9).

Selama ini di Indonesia bencana kabut asap kerap terjadi saat memasuki puncak musim kemarau. Kebakaran terjadi akibat suhu panas yang terjadi, ditambah dengan aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan oleh manusia.

Masyarakat terdampak yang didominasi oleh anak-anak banyak mengalami masalah pernapasan seperti ISPA, sesak, batuk flek, demam, dan sebagainya.

Baca Juga: Asap Kebakaran Hutan dari Indonesia Makin Parah, Malaysia Liburkan Ratusan Sekolah. Bagaimana Nasib Hubungan Indonesia - Malaysia?

Siswa sekolah di Pekanbaru dipulangkan lebih awal karena kualitas udara kembali memburuk akibat kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan, di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (9/9).
ANTARA/RONY MUHARRMAN

Siswa sekolah di Pekanbaru dipulangkan lebih awal karena kualitas udara kembali memburuk akibat kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan, di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (9/9).

Namun, sebuah penelitian berjudul Fires, Smoke Exposure, and Public Health: An Integrative Framework to Maximize Health Benefits From Peatland Restoration (2019) dari Harvard University menyebut kebakaran hutan jika terus terjadi hingga beberapa dekade ke depan, akan menyebabkan kematian dini yang tinggi.

Disebutkan, angka kematian dini itu mencapai angka 36.000 jiwa per tahunnya di seluruh wilayah terdampak, yakni 92 persen dari jumlah itu akan terjadi di Indonesia, 7 persen di Malaysia, dan 2 persen di Singapura.

Baca Juga: Kata Menteri Ini Kebakaran Hutan dan Lahan Disebabkan Oleh Manusia, Mengapa Pemerintah Selalu Gagal Mengantisipasinya?

Dua patung di Monumen Perjuangan Rakyat Riau bermasker saat kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (14/9). Belum bisa dipastikan siapa yang memasang masker di patung itu.
ANTARA/FB ANGGORO

Dua patung di Monumen Perjuangan Rakyat Riau bermasker saat kabut asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (14/9). Belum bisa dipastikan siapa yang memasang masker di patung itu.

Risiko ini, tentu masih bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan sama sekali dengan cara dan strategi yang dilakukan dengan maksimal.

“Tingkat kematian dini ini bisa dicegah sebanyak 66 persen dengan strategi pengelolaan lahan yang komprehensif, seperti restorasi lahan gambut secara maksimal” kata Tianjia Liu, salah satu peneliti dalam penelitian ini sebagaimana dikutip dari The Conversation.

Baca Juga: Indonesia Kembali Ekspor Kabut Asap ke Negara Tetangga. Menteri Malaysia Protes Pada Menteri Siti Nurbaya lewat Facebook Sambil Tunjukkan Bukti Fotonya

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest