Follow Us

Cerita Ilham Habibie Tentang Peran Sang Ibu Saat Dirinya Ikut-ikutan Remaja Jerman yang Doyan Berpesta Hingga Nilai Sekolah Jeblok...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 14 September 2019 | 08:50
5 Kata Mutiara Ainun Menjadi Alasan Habibie Sukses Dalam Kariernya, Salah Satunya Harus Dicontoh Istri Masa Kini!
Istimewa

5 Kata Mutiara Ainun Menjadi Alasan Habibie Sukses Dalam Kariernya, Salah Satunya Harus Dicontoh Istri Masa Kini!

Fotokita.net – Peran ibu dalam diri Hasri Ainun Habibie begitu sentral dalam keluarga Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

Lahir di Semarang 72 tahun silam, ketika hadir di dunia, ia diberi nama Hasri Ainun alias si mata indah. Ainun tak cuma bermata indah, tapi juga berparas cantik dan berbudi manis.

Tak heran jika BJ Habibie merasa begitu kehilangan ketika Ainun menghadap Sang Pencipta hanya beberapa hari setelah merayakan HUT perkawinan mereka (12 Mei) yang ke-48.

Baca Juga: Kata Sang Abang, Retina Mata Kanan Thareq Habibie Memang Sudah Rusak Karena Penyakit Ini. Yuk, Ketahui Lebih Jauh Biar Enggak Termakan Hoaks!

Kenangan sosok ibu dimiliki oleh Ilham Habibie, yang mendapatkan kecerdasan intelektual dari sang Bapak.

Bahkan, saking cerdasnya, Ilham sempat merasa bosan dengan sekolah di mana dirinya meraih nilai A di semua mata pelajaran.

Kisahnya tertuang alam Buku Ibu di Mata Mereka, terbitan Intisari, yang ditulis oleh Yatie Asfan Lubis.

Habibie dan Hasri Ainun Habibie mengundang makan malam pemain sinetron favorit mereka, Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar.
Daniel Supriyono/Tabloid NOVA

Habibie dan Hasri Ainun Habibie mengundang makan malam pemain sinetron favorit mereka, Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar.

--

Tindak tanduknya dalam mendidik diriku, membuatku cenderung menganggapnya sebagai "pembina".

Ibu mengajarkan seni berdisiplin, pengenalan agama, kemandirian yang luar biasa.

Baca Juga: Cerita Ilham Habibie Kenapa Dirinya Tak Lancar Bahasa Indonesia, Tapi Jadi Mandiri Berkat Sosok Ini...

Sementara perihal pemikiran makro prinsip hidup, ideologi, nasionalisme, aku dapatkan dari Ayah.

Kegemaranku main piano sejak usia sembilan tahun juga kudapat dari Ibu.

Sejak awal, Ayah sudah bercita-cita agar aku mendalami bidang teknik, dan memang aku sudah mewujudkannya.

Baca Juga: Sentuhan Sinetron Cinta Fitri Bikin BJ Habibie Makin Sayang Pada Sang Istri. Inilah Kisah Romansa Habibie - Ainun yang Terpatri Sepanjang Masa

Ilham Habibie dan sang ayah yang mengajarkan banyak hal.
kompas.com

Ilham Habibie dan sang ayah yang mengajarkan banyak hal.

Namun, untuk menjadi seorang pianis seperti keinginan guru pianoku yang ambisius, ditentang habis-habisan oleh Ayah. Ia bersikukuh agar aku menjadi seorang insinyur, bukan pianis!

Ibu yang memberiku hadiah piano pada saat aku berusia empat tahun, tidak berkecil hati atas keputusan Ayah.

Bukankah aku juga tidak diarahkan untuk mengikuti suatu kompetisi dunia di bidang musik.

Baca Juga: Mendiang BJ Habibie Donorkan Kornea Mata untuk Thareq, Ilham Habibie Bantah Kabar Itu. Sebab, Mata Thareq Rusak Karena Penyakit Ini...

Ilham dan Ainun Habibie,
Intisari

Ilham dan Ainun Habibie,

Namun, pengarahan ibuku sebagai "pembina" untuk menyukai musik - dalam hal ini piano – menjadikan kegemaranku ini sebagai keseimbangan yang pas untuk hidupku.

Lagi-lagi, Ibu tampil sebagai pembina yang bijak pada masa aku mengalami masa pra remaja yang menggelisahkan.

Meski ia tak pernah mendorong kelak aku harus jadi apa, namun ada motivasi yang begitu kuat agar aku pandai mengendalikan diri dan fokus pada sekolah supaya tidak gagal dalam pendidikan.

Baca Juga: Sukses Rayu Ganti Kamera Kesayangan, Darwis Triadi Tunjukkan Kehangatan BJ Habibie lewat Foto Hitam Putih

Mendiang pasangan BJ Habibie dengan Ainun.
Istimewa

Mendiang pasangan BJ Habibie dengan Ainun.

Salah satu contoh yang kualami waktu aku duduk di kelas I SMP di Hamburg. Aku nakal dan bosan bersekolah.

Meski selalu mendapat nilai "A" aku merasa seperti seorang badut dan tak memiliki tantangan. Akhimya, pada waktu aku masih berusia 13 tahun, langsung naik ke kelas III.

Bergaul dengan kawan-kawan yang tidak seusia, aku terjebak dan belum siap memasuki pergaulan remaja yang menghebohkan.

Baca Juga: Berbekal Otak Jenius, BJ Habibie Bikin Karya Fotografi dengan Teknik dan Detil yang Presisi. Subyek Fotonya Tak Jauh-jauh dari Tempat Ini...

Pada masa itu, remaja Jerman tahun 1970-an suka berpesta. Aku ikut-ikutan teman untuk menghadirinya. Dampaknya buruk sekali.

Teman-teman baru, suasana yang berbeda, membuatku begitu tertekan hingga nilai-nilaiku merosot.

Baca Juga: Berikan Penghormatan Terakhir, Ada Dua Buah Perahu Kertas di Atas Pusara BJ Habibie. Fotonya Bikin Kita Trenyuh...

Kehilangan Istri Untuk Selamanya, Habibie Pernah Berucap: Orang Boleh Bilang Saya Gila, Ainun Tidak Pernah Pergi
kompas.com

Kehilangan Istri Untuk Selamanya, Habibie Pernah Berucap: Orang Boleh Bilang Saya Gila, Ainun Tidak Pernah Pergi

Lagi-lagi, ibuku yang lemah lembut, dengan sabar dan telaten "membinaku" agar fokus kembali pada kegiatan sekolah.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest