Selama dalam perjalanan bom yang dipasang pun meledak merobohkan gedung dan menimpulkan kepanikan yang belum ketahuan ujung pangkalnya.
Untuk menghancurkan gudang logistik, pasukan komando sempat menghadapi perlawanan tapi karena personel penjaga logistik hanya sedikit mereka segera bisa dilumpuhkan.
Baca Juga: Siapakah Benny Wenda, Orang Papua yang Disebut Moeldoko Sebagai Dalang Kerusuhan di Bumi Cendrawasih
Meledaknya gedung PLO dan gudang senjata Black September jelas mengundang tanda tanya bagi polisi Lebanon.
Tapi ketika kepala polisi Lebanon mulai berpikir untuk bertindak agen Mossad kembali menelepon bahwa militer Lebanon akan segera mengirim helikopter untuk meredam kekacauan.
Ketika Mossad menelepon kepala polisi Lebanon tentang pengiriman helikopter, pada saat yang sama agen Mossad lainnya juga mengontak helikopter yang selama ini mendarat di tempat tersembunyi di pantai Beirut untuk datang.
Tugas helikopter itu antara lain untuk mengangkut pasukan komando yang gugur atau terluka serta dokumen yang berhasil disita.
Penerbangan heli Israel di atas Lebanon pun berlangsung tanpa dicurigai dan sukses mengangkut pasukan yang terluka serta dokumen-dokumen penting milik PLO/Black September.
Baca Juga: Temukan Emas 7 Kg di Tempat Sampah, Tukang Sapu Tidak Mengambilnya, Justru Lakukan Hal Ini
Sementara pasukan komando lainnya dan agen Mossad segera masuk ke mobil menuju pantai Beirut dan kemudian berenang menuju kapal transpor Israel yang sudah menunggu.
Polisi Beirut yang kemudian tiba di pantai hanya menemukan mobil-mobil kosong dengan kunci kontak masih menempel.
Serbuan pasukan komando Israel terbilang sukses, lebih dari 100 gerilyawan PLO tewas, tiga pentolan Black September berhasil dibunuh, dan sejumlah dokumen penting berhasil disita.