Yuda meminta Pertamina terbuka terkait kebocoran pada sumur dan dampak yang saat ini tengah dialami masyarakat. Misalnya, mulai dari kesehatan masyarakat yang terganggu, ekonomi, dan ekologis yang terjadi. Sebab, menurut Yuda, tumpahan minyak di perairan Karawang mirip insiden di Teluk Meksiko, Amerika Serikat

Pantai Samudra Baru, salah satu pantai dari lima wisata pantai di Karawang yang terdampak oil spill Pertamina.
"Sebab, sejauh ini penyebab, progres penanganan dan dampaknya belum maksimal. Ini tidak boleh ditutup-tutupi," kata Yuda. Ia juga meminta Pertamina memberikan standar operasional prosedur (SOP) bagi masyarakat yang dipekerjakan untuk mengumpulkan oil spill, baik di pesisir pantai maupun di lautan.
Sebab, ceceran tersebut termasuk dalam limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). "Seperti nelayan yang dilibatkan membersihkan oil spill di lautan dan pesisir harus ada SOP-nya. Karena ini juga berkaitan dengan kesehatan yang bersangkutan," kata Yuda.
Baca Juga: Gunakan Format Hitam Putih, Foto-foto Senja di Pantai Seminyak Bertambah Syahdu

Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak
Yuda juga berharap pemerintah menetapkan tanggap darurat atas kejadian di laut Karawang. Hal ini agar penanganan dampak tumpahan minyak itu bisa maksimal hingga tuntas.
Yuda mengatakan, terjadinya tumpahan minyak dikhawatirkan mencemari lingkungan di pesisir Karawang dan Bekasi, termasuk rusaknya terumbu karang. Selain itu, menurut Yuda, terumbu karang juga akan mengalami efek letal dan subletal oleh kehadiran minyak di laut. Komponen yang mengendap akan menutupi permukaan karang. "Terumbu karang sebagai rumah ikan tidak bisa bertumbuh, karena sinar matahari terhalang ceceran minyak di permukaan," kata Yuda.
Selain itu, saat minyak tumpah ke perairan, minyak tersebut dapat terapung, tenggelam larut, dan menguap di perairan. Terumbu karang juga akan mengalami efek letal dan subletal oleh kehadiran minyak dilaut. Komponen yang mengendap akan menutupi permukaan karang.
Hal ini menyebabkan secara langsung menyebabkan kematian, atau secara tidak langsung mengganggu proses respirasi dan fotosintesa hewan zoozenthela pada karang, hingga menyebabkan kematian dalam jumlah besar. Lapisan minyak juga akan menutupi seluruh sistem perakaran mangrove, sehingga di mulut-mulut lenti sel akan terputus.
Minyak juga akan menutupi kulit kayu, akar penyangga, dan pnheumatophora yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2. Hal ini dapat menurunkan kadar oksigen dalam akar mangrove 1 hingga dua dalam waktu dua hari.