Follow Us

Ganja Medis Legal, Studi Ini Bilang Risiko Penggunaannya oleh Remaja Jadi Cenderung Rendah. Benarkah?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 24 Juli 2019 | 06:50
Menurut WHO, ganja medis boleh digunakan.
briarwooddetox.com

Menurut WHO, ganja medis boleh digunakan.

Studi lain telah menghubungkan ganja dengan berbagai masalah perilaku dan emosional pada remaja. Beberapa penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa efek penggunaan ganja mungkin lebih jelas pada remaja daripada orang dewasa karena saat remaja merupakan periode perkembangan otak yang cepat.

“Penggunaan ganja dapat mengganggu korteks frontal, wilayah otak yang menangani fungsi eksekutif dan tidak sepenuhnya berkembang pada masa remaja, serta sistem limbik otak yang menangani kontrol impuls,” kata Dr. Ellen Rome, kepala pusat pengobatan remaja di Rumah Sakit Anak Klinik Cleveland di Ohio.

Hasilnya dapat berupa hilangnya memori, gangguan koordinasi motorik dan penilaian yang kabur atau terganggu, kata Rome yang tak terlibat dalam penelitian ini melalui email.

Baca Juga: Bukti Visual Suku-suku Kalimantan Berburu Kepala Manusia yang Bikin Ketakutan Penjajah Eropa

“Remaja mungkin berpikir mereka baik-baik saja tetapi sering tidak mengingat sesuatu dalam tes atau tidak menyadari bahwa mereka mengalami penundaan reaksi ketika mengemudi atau melakukan hal-hal yang berbau fisik,” kata Rome.

“Pengguna berat atau berkepanjangan dapat menyebabkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi, mengalami muntah siklik, prestasi pendidikan yang menurun, dan sikap apatis atau melepaskan diri dari semua kegiatan yang tidak mendukung penggunaan,” tambah Rome.

“Dengan kata lain, anak-anak dapat menggunakan ganja untuk mengatasi stres atau kecemasan, tetapi strategi ini menjadi bumerang seiring berjalannya waktu.” (er/ft/VOA Indonesia)

Source : VOA Indonesia

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest