Follow Us

Pelesir Asyik ke Kepulauan Seribu, Lihat Foto-foto Keramaian Kali Adem

- Minggu, 09 Juni 2019 | 09:21
Warga yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu memenuhi Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2019). Ribuan orang pergi ke Kepulauan Seribu untuk mengisi liburan Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan
Warta Kota

Warga yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu memenuhi Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2019). Ribuan orang pergi ke Kepulauan Seribu untuk mengisi liburan Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan

Sumarto mengajak saya ke penangkaran penyu di Pulau Pramuka dan memperlihatkan beberapa penyu yang mengalami kelainan fisiologis: punggungnya yang melengkung, dan sirip-sirip tumbuh cacat. “Dugaan sementara tumpahan minyak yang menyebabkan kecacatan hewan-hewan ini,” ujarnya.

Ikan-ikan komersial juga makin sedikit dan harus ditangkap jauh di tengah laut, karena tingginya tingkat penangkapan oleh nelayan. “Duapuluh tahun lalu, dua jam melaut sudah penuh tongkol,” kata Abu Bakar, 56 tahun, pemukim Pulau Pramuka. Sekarang, bukan cuma ikan, elang bondol (Haliastur indus) juga kritis. Meskipun maskot Jakarta ini sudah dilindungi, tapi penelitian terbaru pada 2004 mencatat penurunan yang cukup drastis di kawasan itu – dari 1.300-an ekor yang pernah didata.

Tetapi beberapa cerita yang muram itu mulai berubah sejak beberapa tahun lalu. Sampah dari 1.149 rumah tangga di Panggang dan Pramuka misalnya, sejak tahun 2004 sudah mulai dibakar pada insinerator. Pantai dan kehidupan bawah laut di Pulau Pramuka sepengamatan lebih bersih sejak digelar program Intenational Beach and Underwater Clean Up Day tiap minggu ketiga September sejak 2002.

Warga yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu memenuhi Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2019). Ribuan orang pergi ke Kepulauan Seribu untuk mengisi liburan Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan
Warta Kota

Warga yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu memenuhi Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2019). Ribuan orang pergi ke Kepulauan Seribu untuk mengisi liburan Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan

Apalagi sekarang pulau tersebut menjadi pusat pemerintahan kabupaten Kepulauan Seribu, tampak lebih asri dan rapi. Salah satunya dengan penanaman mangrove. Meskipun mangrove tergolong sulit tumbuh di sini karena tiada habitat tanah lumpur lengket, tapi dari sejumlah uji coba, pada tahun 2000 akhirnya TNLKS mendapatkan cara terbaik menyiasati jenis lahan berbatu karang ini. Mereka menanam banyak pohon mangrove dalam jarak rapat, hingga membentuk pagar saling melindungi.

Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, dan memberikan pekerjaan bagi nelayan, kantor taman nasional bersama pemerintah kabupaten dan beberapa lembaga penelitian, mencari pilihan sumber pendapatan yang cocok untuk nelayan tanpa merusak ekosistem Kepulauan Seribu.

Warga yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu memenuhi Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2019). Ribuan orang pergi ke Kepulauan Seribu untuk mengisi liburan Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan
Warta Kota

Warga yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu memenuhi Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2019). Ribuan orang pergi ke Kepulauan Seribu untuk mengisi liburan Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan

Ketika pembudidayaan rumput laut hancur karena dimakan ikan dan hama pada tahun 2002, nelayan putar haluan membangun keramba apung untuk ikan bandeng dan kerapu. Sebagian yang lain beralih menjual karang dan ikan hias.

Pemerintah menetapkan kuota nol untuk pengambilan karang hias dari alam mulai tahun 2004. Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia lewat 22 perusahaan swasta akhirnya mengalihkan pembibitan karang hias ekspor lewat metode pencangkokan karang untuk mengurangi tekanan pada terumbu karang alami. Rupanya nelayan tertarik pada bisnis dengan sistem bapak angkat ini – dimodali perusahaan yang akan membeli hasilnya.

Menurut Abdul Kadir, koordinator nelayan karang hias, ada 15 koordinatior cangkok karang sejak September 2004 di Pulau Panggang dan Pramuka. Masing-masing koordinator memiliki tiga sampai enam nelayan yang menangani lebih dari 100 rak cangkok karang seluas masing-masing satu meter persegi. Ada 36 jenis karang yang dicangkok, di antaranya Acropora sp., Favia sp., Galaxea sp., Merulina sp., Porites sp., dan Turbinaria sp.

Lewat cara pemulihan karang semi alami ini, taman nasional menargetkan pemulihan karang semi alami ini, taman nasional menargetkan pemulihan karang seluas 300 hektar. Jadi 510 nelayan Kepulauan Seribu yang semula mengambil karang di alam tetap bisa menghidupi keluarganya dengan harapan tambahan penghasilan satu sampai tiga juta rupiah per bulan. “Kami panen pertama kali bulan Februari, dengan harga jual sepotong sepuluh ribu rupiah,” ujar Abdul Kadir.

Warga yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu memenuhi Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2019). Ribuan orang pergi ke Kepulauan Seribu untuk mengisi liburan Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan
Warta Kota

Warga yang hendak berwisata ke Kepulauan Seribu memenuhi Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (8/6/2019). Ribuan orang pergi ke Kepulauan Seribu untuk mengisi liburan Lebaran. Warta Kota/Henry Lopulalan

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest