Follow Us

Deretan Foto Diari Visual dengan Teknik Mobile Photography di Pasar

Didi Kaspi Kasim - Jumat, 31 Mei 2019 | 17:28
Membuat cerita jurnalistik dengan smartphone atau teknik mobile videography amatlah mudah. Pasar tradisional bisa jadi tempat berlatih yang baik.
Faisal Lubis/Fotokita

Membuat cerita jurnalistik dengan smartphone atau teknik mobile videography amatlah mudah. Pasar tradisional bisa jadi tempat berlatih yang baik.

Fotokita.net - Saya mengikuti perkembangan jurnalistik, terutama dari sisi visual, pada lima tahun belakangan ini. Saya dan teman-teman di kantor mengalami peralihan teknologi yang ikut membentuk perkembangan jurnalistik di negara kita.

Berkat kemajuan teknologi, terutama dalam hal pengambilan visual, setiap orang mampu menjadi penyiar atau pembuat berita dan cerita. Terlebih lagi, orang Indonesia amat menyukai "ngobrol" lewat media sosial. Jadi, klop!

Baca Juga: Deretan Foto Secercah Asa Bekas Tahan Politik di Pulau Buru

Pasar tradisional di kawasan Planet Senen, Jakarta Pusat bisa menjadi tempat yang pas untuk berlatih mobile journalism.
Didi Kasim

Pasar tradisional di kawasan Planet Senen, Jakarta Pusat bisa menjadi tempat yang pas untuk berlatih mobile journalism.

Sayangnya, perkembangan teknologi yang begitu pesat itu kerap disalahgunakan oleh sejumlah orang. Mereka memanfaatkan media sosial untuk kepentingan buruk, seperti menyebarkan berita palsu atau hoax demi mengejar kepentingan tertentu. Terlebih lagi, dalam situasi politik yang memanas, Pemilihan Umum 2109.

Padahal, sesungguhnya, membuat cerita yang berasal dari kejadian sehari-hari amatlah menyenangkan. Anggaplah cerita kita itu sebagai kisah harian yang biasa kita tulis dalam sebuah buku catatan alias diari.

Baca Juga: Deretan Foto Tradisi Malam Selikur di Masjid dan Makam Sunan Ampel

Pasar tradisional di kawasan Planet Senen, Jakarta Pusat bisa menjadi tempat yang pas untuk berlatih mobile journalism.
Didi Kasim

Pasar tradisional di kawasan Planet Senen, Jakarta Pusat bisa menjadi tempat yang pas untuk berlatih mobile journalism.

"Janganlah kita berpikir cerita kita langsung viral. Atau kita bercerita itu untuk tujuan viral. Kita ikuti aja prosesnya," kata karib saya sewaktu kami berdiskusi santai tentang perkembangan jurnalistik, terutama visual digital.

Saya setuju dengan pernyataan karib saya itu. Jurnalistik itu bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana, namun punya makna mendalam. Dengan bantuan teknologi, jurnalistik atau komunikasi tak lagi berbataskan sekat-sekat dan ruang. Semuanya bergerak dinamis.

Nah, dari situlah muncul aliran atau genre mobile journalism (mojo). Inilah sebuah gaya atau bentuk bercerita di mana hanya gawai sebagai peralatan utama yang kita gunakan untuk menulis, mengambil gambar, audio, dan video.

Baca Juga: Deretan Foto Anak Punk Ibu Kota yang Kembali ke Jalan Tuhan

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest