Fotokita.net - Kisah pilu Ibu Eny Sukaesih dan anaknya, Tiko terus menjadi perbincangan. Sekalipun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ternyata ini alasannya.
Netizen dibuat heboh adanya konten TikTok, Instagram, dan YouTube yang menceritakan kisah mengharukan tentang kehidupan ibunda Tiko di rumah mewah tanpa listrik dan air. Bangunan kokoh dua lantai ini berada diKompleks PLN RT 06, RW 02, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Dalam konten itu terlihat dengan jelas sebuah rumah mewah terbengkalai. Halaman ditumbuhi rumput liar hingga menjadi seperti semak-semak. Bagian interiornya dipenuhi debu,kotoran lainnya, dan coretan. Di sisi lain, foto dapurnya terlihat begini.
Tim Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Jakarta Timur telah membersihkan rumah Ibu Eny.
Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman menyampaikan personel Damkar Jakarta Timur mulai melakukan bersih-bersih pukul 09.30 WIB. Sebanyak 12 personel dan satu unit mobil pompa dikerahkan.
"Di dalam memang kondisinya debu sangat tebal. Rumahnya sudah tidak terawat atau tidak ditempati," kata Gatot Sulaeman.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Pembersihan rumah mewah berlantai dua itu juga melibatkan anggota petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta kelompok relawan.
Kegiatan pembersihan rumah dilakukan karena adanya laporan dari Ketua Yayasan Bunda Milenial, Sisca Rumondor.
Awalnya Ibu Eny dan Tiko tinggal di rumah mewah itu tanpa listrik dan air. Ibu Eny mengalami depresi sejak ditinggal suaminya bernama Herman Moedji Susanto pada 2010.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Hal itu yang menyebabkan kondisi rumahnya terbengkalai. Lantaran air tak mengalir di rumah itu, untuk keperluan mandi dan masak, Tiko menadahkan air hujan. Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai.
Setelah kondisinya terungkap, Ibu Eny kini dirawat di RS Duren Sawit atas bantuan Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. Nantinya setelah sembuh, Ibu Eny akan dikembalikan ke rumahnya.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Puluhan tahun lalu, ternyata Ibu Eny hidup mapan. Kala itu, dia bekerja sebagai karyawan swasta. Bahkan, Ibu Eny satu kantor perusahaan bekerja dengan suaminya.
Dalam sebuah wawancara sebagaimana ditayangkan melalui sebuahchannelYouTube, Tiko mengatakan, ibunya dulu bekerja di bagian keuangan perusahaan.
Kedua orangtuanya dulu sibuk bekerja sehingga memiliki hidup mapan. Perusahaan tempat bekerja itulah yang menjadi sumber keuangan. keluarga mereka kala itu.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Keluarga Ibu Eny sempat memiliki sopir pribadi untuk mobil Toyota Alphard mereka dan pembantu untuk mengurusi rumah mewah tersebut. Namun, setelah Herman Moedji Susanto pergi, kehidupan rumah tangga itu hancur.
Sekalipun harus hidup menderita ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ternyata ini alasannya.
Misteri keberadaan ayah Tiko bernama Herman Moedji Susanto yang pergi meninggalkan ibu Eny berujung depresi mulai terkuak.
Fakta diungkap mantan asisten rumah tangga (ART) bernama Mamas sempat bekerja di rumah mewah Ibu Eny dan Pak Herman.
Didapati jika Herman Moedji Susanto ayah Tiko pindah ke kota Madiun tempat asalnya setelah bercerai dari Ibu Eny. Adapun semua barang mewah yang ada di rumah tersebut ikut dibawa.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
"Gak pernah (jenguk), dari pas mulai pergi sampai sekarang gak pernah kesini nengoki Tiko, saudara-saudara juga gak pernah ada kesini, mangkanya saya heran," ungkap Mamas dari Youtube DenDenny pada Rabu, (4/1/2023).
Herman Moedji Susanto diketahui bercerai dengan ibu Eny di tahun 2011 silam. Sehingga hal tersebut membuat Herman Moedji Susanto memutuskan untuk pindah ke Madiun.
Saat itu, ayah Tiko tak meninggalkan apapun dan malah membawa seisi rumah sehingga ekonomi Ibu Eny dan Tiko menurun. Hal itulah yang membuat Ibu Eny berubah menjadi pendiam.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
"Barangnya dulu mewah-mewah banget dibawa suaminya. Barangnya tadinya penuh bagus-bagus banget," sambungnya.
Padahal sebelum mengalami depresi, ibu Eny dikenal sebagai orang yang baik, dan suka berbagi kepada para tetangganya.
"Baik orangnya, suka berbagi juga, orangnya ramah juga. Humble, sama tetangga juga, kalau ada acara wah gitu," beber Mamas.
Tiko mengatakan bahwa ibunya bertingkah layaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). "Sejak papa pergi, ibu kurang sehat kejiwaannya. Jadi ibu suka marah-marah sendiri, ngomong sendiri. Kalau dibilang ODGJ lah. Cuma tetap saya urus. Ibu enggak pernah keluar, ngurung diri di rumah," ungkap Tiko.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Seingat Tiko, sang ayah berusia 80-an saat bercerai dengan ibunda ketika dirinya masih kecil.
Herman Moedji Susanto beserta Ibu Eny dan Tiko diketahui dahulunya bergelimang harta. Namun sejak perceraian, Ibu Eny dan Tiko akhirnya hidup miskin namun di rumah mewah yang terbengkalai kawasan Jatinegara itu sejak lama.
Adapun beberapa tetangga yang menyebut jika sosok ayah Tiko memiliki wajah mirip dengan presiden ke RI yakni Pak Harto.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Tetangga tersebut bahkan mengungkap jika ayah Tiko seorang mantan pejabat. Herman Moedji Susanto adalah seorang pejabat di salah satu instansi Kementerian Keuangan RI.
Ibu Eny, wanita paruh baya ODGJ kini menjadi sorotan usai kisahnya viral belasan tahun tinggal di rumah mewah tak terawat tanpa air dan listrik.
Rupanya, dibalik dirinya mengalami depresi ini, Ibu Eny memiliki pekerjaan satu kantor bersama suaminya hingga bisa hidup berkecukupan. Hal ini diungkap Tiko, anak semata wayang yang selama 11 tahun merawat Ibu Eny.
Kata Tiko, sang ibu dulunya pernah bekerja di sebuah perusahan dan menempati posisi di departemen keuangan.
Tiko mengaku bahwa dulu kedua orangtuanya sibuk bekerja sehingga memiliki hidup yang enak.
Ia mengaku bahwa dirinya masih hidup bahagia dengan serba berkecukupan ketika Ibu Eny dan ayah Tiko, Herman Moedji Susanto masih bersama.
"Nyokap sama bokap kerja apa ?" tanya Irfan.
"Rekanan departemen keuangan, sebagai rekanan," ujar Tiko dilansir dari Youtube Bang Brew TV.
"Papa sebagai ?" tanya Irfan.
"Sama (dengan mama), satu kantor, satu divisi, satu rekan," kata Tiko.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Tak hanya itu saja, karena kerja keras orangtuanya, dulu Tiko sampai memiliki sopir pribadi dan pembantu sendiri.
"Dulu tuh tahunya orangtua sibuk kerja. Di rumah ini dihuni sama Tiko dan pembantu. Papa memang ada sopir dari kantor juga," imbuh Tiko.
Tiko mengaku masih ingat betul dengan puluhan tahun silam saat masih hidup berjaya dengan kedua orangtua yang harmonis.
Akan tetapi hal tersebut berubah sejak 2011 silam setelah erman Moedji Susanto sang ayah, berpisah dengan Ibu Eny. Sehingga hal tersebut lah yang menjadi pemicu Ibu Eny mengalami depresi hingga bertingkah bak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Mengakui ibunya ODGJ, Tiko sempat menolak saat Ibu Eny dibawa dinas sosial ke rumah sakit jiwa. Kendati demikian, Tiko mengakui bahwa keluarganya memang kerap diganggu hal-hal berbau mistis.
Rumah itu awalnya dibangun pada 2001 lalu ditinggali oleh keluarga Tiko pada 2009. Rumah mewah Ibu Eny tampak dari luar bak sudah lama tidak berpenghuni dan dipenuhi dengan pohon.
Selain itu juga tidak ada lagi lampu yang satupun menyala dirumah tersebut.
Tiko diketahui adalah seorang pemuda yang merawat bundanya, Eny yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air.
Itu sebabnya, Tiko adn Ibu Eny bahkan sampai menadah air hujan untuk mandi dan masak.
Tiko yang saat ini beranjak dewasa memilih tetap bersama ibunya meski jalan yang ia ambil cukup berat.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
Di sisi lain, Ibu Eny sangat sensitif dengan orang asing, bahkan beberapa kali menyerang orang yang datang ke rumahnya. Hal inilah yang membuat rumah tersebut tidak terurus dengan baik.
Sang ibu juga sempat marah-marah saat ada orang asing.
Adapun alasan Tiko enggan menjual rumahnya ini karena merupakan peninggalan orangtua.
Tiko mengaku tidak ingin menjual rumah peninggalan orang tuanya tersebut. Dirinya menyatakan tetap akan merawat rumah tersebut walau hanya bisa memantau.
Biarpun harus hidup menderita sejak ditelantarkan sang ayah, Tiko tetap enggan menjual rumah mewah Ibu Eny. Ini alasannya.
(*)