Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Keluar dari Mulut Brigadir J, Begini Ucapan Ajudan Kesayangan yang Bikin Darah Ferdy Sambo Mendidih, Foto Adegan Rekanya Banjir Emosi

Sabtu, 03 September 2022 | 15:30
Grid Networks Begini ucapan Brigadir J yang bikin darah Irjen Ferdy Sambo mendidih. Kata-kata ini keluar dari mulut ajudan kesayangan Putri Candrawathi.
Kompascom/Kristianto Purnomo

Begini ucapan Brigadir J yang bikin darah Irjen Ferdy Sambo mendidih. Kata-kata ini keluar dari mulut ajudan kesayangan Putri Candrawathi.

Fotokita.net - Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J meregang nyawa di rumah dinas komandannya, Irjen Ferdy Sambo. Sebelum dieksekusi, kata-kata ini sempat keluar dari mulut Brigadir J. Begini ucapan ajudan kesayangan keluarga Putri Candrawathi yang bikin darah Ferdy Sambo mendidih.

Rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Birgadir J telah digelar pada 30 Agustus lalu. Reka ulang adegan pembunuhan diadakan di rumah dinas Ferdy Sambo. Dalam rekonstruksi yang disiarkan langsung itu rupanya ada adegan yang sengaja dipotong dan tidak dibuat reka ulangnya.

Dalam rekonstruksi terlihat pula adegan Brigadir J mengiba atau memohon-mohon sebelum dieksekusi. Foto adegan rekanya banjir emosi.Kesaksian para tersangka dalam sidang etik Ferdy Sambo menyebutkan ucapan ajudan kesayangan keluarga yang bikin darah suami Putri Candrawathi mendidih.

Rekonstruksiperistiwa di Magelang terkait kasus pembunuhan Brigadir J rupanya tidak sepenuhnya dipublikasi Polri TV. Satu di antaranya adalah soal ketika Brigadir J mengajak Bharada Richard Eliezer atau Bharada untuk membopong Putri Candrawati yang sedang sakit dari ruang TV ke kamar tidur.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, mengatakan niat Brigadir J untuk membopong ibu Putri tidak sampai terlaksana. Sebab, Kuat Ma’ruf yang merupakan sopir Putri Candrawathi melarang Brigadir J untuk memegang tubuh Putri Candrawathi.

Saat menyerahkan rekomendasi kepada Polri, Komnas HAMmenduga kuat peristiwa pembunuhan Brigadir J didahului oleh peristiwa kekerasan seksual. Kekerasan seksual itu diduga dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di rumah Magelang.

Komnas HAM menyebutkan hal itu sebagaisalah satu poin kesimpulan terhadap penyelidikan kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri.

"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada wartawan dalam jumpa pers di kantor Komnas HAM pada Kamis (1/9/2022).

Baca Juga: Tonton Adegan Putri Candrawathi, Hancur Karir Anak Buah Ferdy Sambo Tertangkap Basah Simpan Barang Bukti Paling Dicari Polri, Foto Terkininya Sulit Dicari

Grid Networks Begini ucapan Brigadir J yang bikin darah Irjen Ferdy Sambo mendidih. Kata-kata ini keluar dari mulut ajudan kesayangan Putri Candrawathi.
Youtube

Begini ucapan Brigadir J yang bikin darah Irjen Ferdy Sambo mendidih. Kata-kata ini keluar dari mulut ajudan kesayangan Putri Candrawathi.

Kesimpulan paling mendasar adalah pembunuhan Brigadir J adalah peristiwa extrajudicial killing atau pembunuhan di luar hukum. Kesimpulan selanjutnya, tak ada penyiksaan terhadap Brigadir J. Tewasnya Brigadir J disebabkan oleh luka tembak di kepala dan dada sebelah kanan.

Sebagai informasi, sebenarnya Putri sudah pernah mengaku bahwa dirinya dilecehkan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Hanya saja, Polri menghentikan laporan Putri karena terbukti tidak ada pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.Kini, Putri dan para tersangka lainnya memberikan keterangan bahwa Putri dilecehkan Brigadir J di Magelang.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, keterangan pacar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Vera Simanjuntak, yang menyebut Brigadir J mendapat ancaman justru bisa memperkuat kesaksian pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Vera pernah mengungkapkan bahwa dirinya dan Brigadir J sempat video call sehari sebelum peristiwa pembunuhan. Saat itu, Brigadir J menangis karena mendapat ancaman pembunuhan dari Kuat Ma'ruf. Dalam rekonstruksi, Brigadir J diancam karena diduga melecehkan Putri Candrawathi.

"(Kata Vera) 'kenapa?'. (Dijawab Brigadir J) 'karena kalau naik ke atas, lantai 2, ibu sakit. Makanya aku diancam mau dibunuh dia'. Dalam rekonstruksi kan ada yang dia dikejar-kejar pakai pisau itu. Jadi justru Vera pun akan memperkuat kesaksiannya itu," ucap dia.

Taufan mengatakan, itu sebabnya Komnas HAM meminta agar dugaan pelecehan seksual di Magelang itu didalami oleh Polri secara ilmiah. Dia menyarankan polisi mendatangkan ahli-ahli tertentu untuk mendalami kebenaran dari keterangan para saksi dan tersangka tersebut.

"Kalau perlu pakai lie detector segala macam. Justru rekomendasi kami itu (menelusuri isu pelecehan seks) ingin mencari kebenaran sesungguhnya," ucap Taufan. Usai didalami, maka baru ketahuan apakah isu pelecehan seksual terhadap Putri itu gugur atau tidak."Keadilan harus kepada semua orang, tidak hanya 1 pihak," imbuhnya.

Awalnya, Taufan memaparkan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J yang telah dilakukan. Pada tanggal 4 Juli 2022, Brigadir J disebut membopong Putri saat berada di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Kemudian, pada 7 Juli 2022 malam, pembantu Sambo yang bernama Susi duduk di lantai, sementara Putri sedang menangis.

"Dipanggil lah Kuat (Ma'ruf). Kuat mengaku bahwa ada kekerasan (seksual). Kemudian pulang tanggal 8 (Juli 2022). Ibu ketemu suaminya, FS," ujar Taufan kepada wartawan.

Baca Juga: Jadi Intel Ferdy Sambo di Satgassus, Kompol Baiquni Wibowo Dipecat Gegara Timsus Temukan Ini di Rumahnya, Foto Sosoknya Diunggah

Youtube

Begini ucapan Brigadir J yang bikin darah Irjen Ferdy Sambo mendidih. Kata-kata ini keluar dari mulut ajudan kesayangan Putri Candrawathi.

Taufan menjelaskan, Putri melaporkan kejadian kekerasan seksual yang dialami kepada Sambo. Kesaksian itu pun dimasukkan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Selanjutnya, Taufan berandai kasus pembunuhan Brigadir J ini sudah berada di tahap persidangan. Dia yakin hakim dan jaksa pasti akan menanyakan alasan Sambo membunuh Brigadir J.

"Jaksa, hakim, nanya sama Ferdy Sambo, 'kenapa anda membunuh Yosua?'. (Sambo menjawab) 'saya marah, Yang Mulia'. (Jaksa dan hakim bertanya) 'kenapa kamu marah?'. (Sambo menjawab) 'istri saya diperkosa'. Kan gitu," tutur dia. Setelah itu, Putri, Bripka Ricky Rizal, hingga Kuat Ma'ruf pasti akan dimintai kesaksiannya pula oleh hakim.

"Dipanggil lah yang namanya Putri. (Hakim bertanya) 'kamu diperkosa?' (Dijawab) 'iya'. Dipanggil Susi, 'kamu menyaksikan?'. (Dijawab) 'enggak, Pak. Cuma saya lihat ibu nangis-nangis dia bilang barusan diperkosa'. Ricky sama (kesaksiannya). Kuat sama," kata Taufan. Kemudian, Taufan menyinggung keterangan dari Vera Simanjuntak yang merupakan pacar Brigadir J.

Dalam sidang etik Ferdy Sambo yang digelar beberapa waktu lalu, Bripka Ricky Rizal, yang menjadi salah satu tersangka memberikan kesaksian atas peristiwa yang terjadi di ruamah Magelang. Risalah kesaksian tersangka lainnya dalam sidang etik itu juga didapatkan tim wartawan detikX.

Ricky mengatakan sempat bertanya langsung kepada Putri Candrawathi atas peristiwa yang terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo itu.Namun Putri enggan berterus terang dan justru menanyakan keberadaan Brigadir J. Ricky pun lalu mengkonfirmasi kepada Yosua, yang sudah pergi ke rumah tetangga.

Rupanya peristiwa yang terjadi di Magelang terus terbawa ke Jakarta. Saatrombongan tiba di Jakarta, Ferdy Sambo, yang telah mendengar aduan Putri dan merancang pembunuhan terhadap Brigadir J.

Dia juga menginterogasi Yosua, ajudan yang sebetulnya menjadi kesayangan keluarganya. Peristiwa itu terjadi di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat 8 Juli sore. “Kamu tega sekali sama saya. Kamu kurang ajar sekali sama saya,” ucap Sambo seperti yang terungkap dalam persidangan etik.

“Tega apa, Komandan?” jawab Yosua.

“Kamu kurang ajar sama Ibu,” timpal Ferdy Sambo.

“Kurang ajar apa, Komandan?” jawab Yosua lagi.

Baca Juga: Dipecat Polri, Profil Kompol Chuck Putranto yang Sempat Bohong ke Ferdy Sambo Beredar, Foto Anak Jenderal Sulit Dicari

Youtube

Begini ucapan Brigadir J yang bikin darah Irjen Ferdy Sambo mendidih. Kata-kata ini keluar dari mulut ajudan kesayangan Putri Candrawathi.

Keluar dari mulut Brigadir J, rupanya ucapan ajudan kesayangan keluarga Putri Candrawathi bikin darah Ferdy Sambo mendidih.Mendengar jawaban Yosua yang terkesan merasa tidak bersalah dan justru menantang itu, jenderal bintang dua itu naik pitam.

Ia memerintahkan Brigadir J untuk jongkok. “Jongkok, kamu, jongkok!” perintah Ferdy Sambo. Lantas terjadilah penembakan terhadap Yosua.

Dalam salah satu kesimpulan penyelidikan kasus pembunuhan Yosua, Komnas HAM menyatakan ada dugaan kuat terjadinya kekerasan seksual yang dilakukan Yosua kepada Putri di Magelang.

Dugaan pelecehan seksual yang disebut Sambo ‘merendahkan harkat dan martabat keluarga’ itu jugalah yang melatari Sambo membunuh Yosua.

Di lain pihak, Komnas Perempuan juga menemukan adanya pelecehan seksual terhadap Putri yang perlu ditindaklanjuti oleh penyidik kepolisian.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan Putri sebelumnya mengaku enggan melaporkan kekerasan seksual itu karena malu dan takut terhadap ancaman pelaku.

“Dalam kasus ini, posisi sebagai seorang istri seorang petinggi kepolisian pada usia menjelang 50 tahun, memiliki anak perempuan, maupun rasa takut kepada ancaman, dan menyalahkan diri sendiri, sehingga merasa lebih baik mati. Ini disampaikan berkali-kali,” kata Andy.

Pengacara Yosua, Johnson Panjaitan, merasa heran terhadap temuan lembaga-lembaga tersebut. Ia mempertanyakan data-data yang diperoleh oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk mengambil kesimpulan itu.

Pasalnya, dalam rekonstruksi pembunuhan Yosua yang telah digelar, tidak ada soal pelecehan seksual itu. Pelecehan seksual sebelumnya juga bagian dari skenario kebohongan yang dilakukan Sambo.

Adapun Mabes Polri menyatakan temuan dugaan pelecehan seksual tersebut akan ditindaklanjuti. Pendalaman atas kasus itu akan dilakukan berdasarkan pada alat bukti dan fakta-fakta. “Dan apa pun hasil pendalaman akan didasari fakta dan alat bukti yang ada,” kata Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.

Baca Juga: Sampai Tulis Surat di Atas Materai, Ini Alasan Ferdy Sambo Ngotot Minta Brigjen Hendra Kurniawan Dibebaskan, Foto Postingan Seali Syah Dibahas

Kompascom/Kristianto Purnomo

Begini ucapan Brigadir J yang bikin darah Irjen Ferdy Sambo mendidih. Kata-kata ini keluar dari mulut ajudan kesayangan Putri Candrawathi.

(*)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma