Diminta Ikut Autopsi Ulang Brigadir Yosua, Ahli Forensik Polri yang Tangani Kasus Pembunuhan Subang Beri Jawaban Begini, Foto Sosoknya Kembali Ramai Dibahas

Minggu, 24 Juli 2022 | 17:08
Instagram

Dokter Sumy Hastry ahli Forensik Polri yang tangani kasus pembunuhan Subang beri jawaban begini diminta ikut autopsi ulang Brigadir Yosua.

Fotokita.net - Kombes Sumy Hastry Purwanti menjadiahli forensik Polri yang melakukan autopsi ulang korban pembunuhan subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Dokter Hastry yang dikenal sebagai satu-satunya polwan di Asia yang menyandang gelar ahli forensik.

Dokter Hastry rajin membagikan perkembangan kasus pembunuhan Subang melalui akun media sosial dan kanal YouTube miliknya. Itu sebabnya, dia memiliki banyak penggemar setia di jagat maya. Dokter Hastry pun dikenal sabar melayani komentar para pengikutnya itu.

Ketika diminta ikut autopsi ulang Brigadir Yosua atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, ahli forensik Polri yang tangani kasus pembunuhan Subang itu beri jawaban begini. Foto sosoknya kembali ramai dibahas.

Kadiv Humas PolriDedi Prasetyo mengatakan, pihaknya sudah menyetujui permintaan pengacara keluarga Brigadir Yosua terkaitautopsi ulang jenazah ajudan Irjen Ferdy Sambo. Rencananya, autopsi ulang Brigadir Yosua akandilakukan pada Rabu (27/7/2022).

Dalam keterangan resminya, Dedi menjelaskan, Polri tak ingin menunda-menunda proses autopsi ulang Brigadir Yosua.Karena jika semakin lama proses ekshumasi terhadap jenazahditunda, maka jasad Brigadir Yosua semakin mengalami proses pembusukan. Sehingga akan menyulitkan proses jalannya autopsi terhadap tubuh Brigadir Yosua.

"Kalau misalnya jenazahnya sudah lama, maka tingkat pembusukan semakin lebih rusak, kalau semakin rusak maka autopsi ulang atau ekshumasi semakin sulit."

"Informasi yang saya dapatkan dari Katim Sidik Pak Dirtipidum, sebenarnya dari komunikasi dari pidum dengan pihak pengacara ini kalau bisa secepatnya, semakin cepat maka proses ekshumasi ini juga semakin baik," kata Dedi, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga: Foto Oknum Banpol Polsek Jalancagak Dibongkar, Ahli Forensik Polri Ungkap Kelemahan Penyidik

Dedi juga menegaskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen untuk melakukan proses penyidikan secara transparan dan akuntabel.

"Prinsipnya sesuai dengan komitmen bapak Kapolri proses penyidikan ini kita melibatkan pihak-pihak eksternal tentunya yang expert dibidangnya agar hasilnya betul-betul transparan, akuntabel, dan yang penting bisa dipertanggung jawabkan dari sisi keilmuan," jelas Dedi.

"Kemudian apabila dari pihak pengacara akan menghadirkan orang-orang ekspert yang mungkin ditunjuk dari beberapa rumah sakit itu dipersilakan dan itu semakin bagus ya."

"Artinya proses ekshumasi yang akan dilakukan akan diawasi oleh berbagai pihak yang ekspert dan hasilnya tentu akan semakin lebih baik," kata Dedi. Pihaknya mengabarkan proses autopsi ulang akan dilakukan di Jambi.

Penyidik, lanjut Dedi, sudah berkoordinasi dengan penghimpunan forensik di Indonesia untuk membantu proses tersebut. "Pihak eksternal berdasarkan komunikasi saya dengan penyidik maupun kedokteran forensik ya mereka sudah berkomunikasi dengan perhimpunan kedokteran forensik Indonesia," kata Dedi.

Bicara autopsi ulang Brigadir Yosua, netizen langsung teringat dengan kasus pembunuhan Subang. Dalam pembunuhan keji yang merenggut nyawa ibu dan anak, Tuti Suhartini serta Amalia Mustika ratu itu, proses autopsi ulang terhadap jenazah korban juga dilakukan.

Ketika autopsi ulang korbban pembunuhan Subang digelar, sosokKombes Sumy Hastry Purwanti muncul.Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes). Polda Jawa Tengah menjadi dokter forensik Polri yang ditunjuk untuk menangani kasus pembunuhan Subang yang hingga kini pelakunya belum terungkap.

Baca Juga: Foto Sumy Hastry Bareng Polwan Bikin Bangga, Ahl Forensik Polri Ungkap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu Dibunuh dengan Cara Keji Ini

Instagram

Dokter Sumy Hastry ahli Forensik Polri yang tangani kasus pembunuhan Subang beri jawaban begini diminta ikut autopsi ulang Brigadir Yosua.

Setelah melakukan autopsi ulang korban pembunuhan Subang, dokter Hastry membagikan beragam cerita mengenai kasus forensik yang ditanganinya. Tentu saja, dokter Hastry hanya memberikan informasi yang boleh diketahui publik. Sisanya, dokter Hastry sudah memaparkan kepada penyidik kasus pembunuhan Subang.

Ketika kasus penembakan Brigadir Yosua viral, pengikut dokter Hastry banyak yang meminta polwan kelahiranJakarta pada 23 Agustus 1970 itu turun tangan. Melalui akun Instagram sang dokter, banyak netizen yang mengajukan permintaan itu.

Akun @yenimukti02 menulis, "Ibu dokter awet muda dan selalu ceria. Sekalian mau mengadu prihatin... yg Subang belum kelar, eh ada lagi peristiwa Alm Brigadir J. Liat foto2 Alm langsung ingat Bu Dokter jagoan forensik#hanyamengaduSemoga Ibu sehat selalu????????"

Komentar itu rupanya mendapatkan balasan dari dokter Hastry, "semogaa semuaa bisa terungkap demi keadilan dan kebenaran."

Namun, ada pengikutnya yang meminta agar ikut autopsi ulang Brigadir Yosua. Dapat permintaan itu, ahli forensik Polri yang tangani kasus pembunuhan Subang beri jawaban begini. Foto sosoknya kembali ramai dibahas di media sosial.

Akun @helengeorgia4 menulis, "Dokter hastry yang jujur dan berpihak pada rakyat harus turun tangan nih untuk kasus J (Brigadir Yosua)."

Dokter Hastry langsung menjawab begini, "nunggu printah."

Baca Juga: Foto Ahli Forensik Polri Autopsi Jenazah Banjir Pertanyaan, Dokter Hastry Beri Petunjuk Pelaku Pembunuhan di Subang

Instagram

Dokter Sumy Hastry ahli Forensik Polri yang tangani kasus pembunuhan Subang beri jawaban begini diminta ikut autopsi ulang Brigadir Yosua.

Dokter Sumy Hastry merupakan polwan yang terlibat dalam TIM Disaster Victim Identification (DVI) korban bom Kedubes Australia dan Hotel JW Marriot. Peristiwa peledakan bom di depan Kedubes Australia, Jakarta, tahun 2004, dan Hotel JW Marriot, Kuningan tahun 2009 sudah melibatkan dokter Hastry untuk mengidentifikasi korban.

Pemilik nama lengkap Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F ini lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1970. Pendidikan kepolisian ia mulai pada tahun 1998 di SEPA Angkatan V.

Pada tahun 2010 Kombes Sumy Hastry lulus dari sekolah lanjutan perwira SELAPA Angkatan XLII. Pada tahun 2015, ia mengikuti Diklat PIM II untuk meningkatkan kompetensinya.

Kombes Sumy Hastry merupakan polwan pertama dokter forensik. Tugas pertamanya menjadi anggota tim forensik yakni mengidentifikasi korban Bom Bali I pada tahun 2002. Setelah itu, Kombes Sumi Hastry terus mendalami bidang forensik dengan melanjutkan studi kedokteran forensik di Universitas Diponegoro pada 2002-2005.

Dokter Hastry juga menambah ilmunya dengan mengikuti Postgraduate Training-Course Forensic Medicine tahun 2003, mengikuti kursus DVI di Singapura tahun 2006, kursus DNA di Malaysia tahun 2007 dan kursus identifikasi luka ledakan di Perth, Australia tahun 2011.

Di tengah proses studi di Universitas Diponegoro, Kombes Sumy Hastry mendapat tugas mengidentifikasi korban bom Kedutaan Besar Australia di Jakarta tahun 2004. Kemudian korban kecelakaan pesawat Mandala di Medan tahun 2005, dan korban bom Bali II tahun 2005. Oleh karena catatan pendidikannya yang apik itulah, Kombes Sumi banyak mendapat penugasan di dalam maupun luar negeri.

Dokter Hastry adalah ahli forensik yang telah melakukan autopsi ulang terhadap jenazah kedua korban kasus pembunuhan SubangTuti Subartini dan Amalia Mustika Ratu.

Baca Juga: Bocorkan Foto Rapat Penyidik Gabungan, Ahli Foresik Polri Ungkap Penetapan Pelaku Pembunuhan di Subang, Yosef Buka Suara

Instagram

Dokter Sumy Hastry ahli Forensik Polri yang tangani kasus pembunuhan Subang beri jawaban begini diminta ikut autopsi ulang Brigadir Yosua.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya