Petinggi Polda Jatim Sampai Disiram Kopi Panas, Begini Alasan Kiai Jombang Tolak Mentah-mentah Anaknya Ditangkap Polisi, Foto Mantan Personel Slank Ikut Digeruduk

Kamis, 07 Juli 2022 | 18:18
Facebook

Begini alasan kiai Jombang menolak mentah-mentah anaknya ditangkap polisi. Foto mantan personel Slank ikut digeruduk.

Fotokita.net - Seorang petinggi Polda Jatim sampai disiram kopi panas saat melakukan upaya penangkapan anak kiai Jombang,Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi. Pria berusia 42 tahun yang masuk DPO kasus pencabulan santriwati ini belum juga bisa ditangkap. Ternyata begini alasan kiai Jombang,KH Muhammad Mukhtar Mukthi tolak mentah-mentah anaknya ditangkap polisi.

Saat hendak menangkap Bechi anak kiai Jombang, polisi mendapakan perlawanan dari warga Ponpes Shiddiqiyyah yang dimilikiKH Muhammad Mukhtar Mukthi, ayah tersangka. Upaya penangkapan Bechi yang dimulai pada Kamis (7/7/2022) berujung gagal lantaran ayahnya menolak mentah-mentah tersangka ditangkap.

Bahkan, ketika melakukan penyisiran, petinggi Polda Jatim sampai disiram kopi panas oleh jemaah Ponpes Shiddiqiyyah. Berdasarkan informasi dari anggota Polda Jatim, Kasat ReskrimPolres Jombang AKP Giadi Nugraha disiram kopi panas di bagian tubuh. Penangkapan anak Kiai Jombang yang alot itu bikin foto mantan personel Slank, Indra Q atau Indra Qadarsih digeruduk netizen.

Petinggi Polda Jatim itu disiram kopi panas dengan wadah teko itu ketika polisi berupaya masukPonpes Shiddiqiyyah untuk menangkap Mas Bechi. Salah seorang jamaah menyiram kopi panas ke tubuh AKP Giadi."Iya benar, (AKP Giadi) luka biasa," sebut Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Sayangnya,Nurhidayat belum menerangkan lebih jauh siapa pelaku penyiraman kopi panas itu. Begitu juga seperti apa luka yang dialami AKP Giadi.

Ia hanya mengatakan Kasat Reskrim Polres Jombang tetap bisa melanjutkan tugas menyisir Ponpes Shiddiqiyyah untuk menangkap DPO Bechi. "Masih ikut nyisir, sudah dikasih pereda panas saja," jelasnya.

Pasukan gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang menjemput paksa Bechi DPO pencabulan santriwati di Ponpes Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang sejak pagi tadi. Pasukan Brimob hingga 15 truk dan 1 bus diterjunkan ke lokasi.

Baca Juga: Gagal Lagi, Ternyata Ini Sosok yang Ditangkap Polisi di Ponpes Shiddiqiyyah, Foto Bechi Anak Kiai Jombang Terus Diviralkan

Upaya polisi untuk menangkap Bechi anak kiai Jombang terus mendapatkan perlawanan dari warga Ponpes Shiddiiyyah. Hingga saatini sudah ada 60 orang warga Ponpes Shiddiqiyyah yang diamankan polisi. Mereka diangkut dengan 6 truk polisi dan Satpol PP. Belum termasuk 3 truk yang baru saja keluar dari pondok.

Namun, hingga Kamis pukul 14.22 WIB, Bechi belum berhasil ditangkap. Polisi terus melakukan penyisiran setiap bangunan di dalam Ponpes Shiddiqiyyah. Karena banyak bangunan di area pondok yang luasnya sekitar 5 hektare itu.

Penangkapan Bechi kembali terhambat restu ayahnya, pemilik Ponpes Shiddiqiyyah KH Muhammad Mukhtar Mukthi. Kiai Jombang lagi-lagi meminta polisi tak menangkap anaknya. Ia berjanji akan menyerahkan sendiri anaknya ke polisi. Begini alasan Kiai Jombang tolak mentah-mentah anaknya ditangkap polisi.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti meminta sang kiai menepati janji. Sudah tak sekali dua kali ini saja upaya penangkapan dilakukan. Polisi juga telah melakukan langkah humanis untuk menangkap Bechi. Namun sayangnya, Bechi tak kooperatif dalam memenuhi panggilan polisi.

Dalam upaya penangkapan yang digelar pada Kamis, polisi sebenarnya sudah menemukan Bechi di dalam ponpes. Namun, diduga Bechi kembali berlindung di ketiak sang ayah. Hingga akhirnya terjadi negosiasi ayahnya dengan Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat.

Poengky meminta sang kiai tak lagi mengingkari janjinya. "Janji kiai untuk menyerahkan putranya, silakan ditepati saat ini. Mohon beliau dapat menyerahkan putranya saat ini kepada polisi di ponpes ketika polisi sedang melakukan pencarian saat ini," kata Poengky kepada detikJatim.

Pada kesempatan ini, Poengky menyayangkan sikap pelaku hingga Kiai Mukhtar yang tidak kooperatif. "Polisi sudah berupaya persuasif, tetapi justru tersangka tidak kooperatif," sesalnya.

Baca Juga: Akhirnya Dicokok Polisi, Bechi Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Ditemukan dalam Kondisi Begini, Foto Terkininya Dicari-cari

Merdeka

Begini alasan kiai Jombang menolak mentah-mentah anaknya ditangkap polisi. Foto mantan personel Slank ikut digeruduk.

Polisi sudah 8 jam mengepung Ponpes Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, yang menjadi tempat persembuyian Bechi. Aparat gabungan dari Polda Jatim, Polres Jombang, dan Satbrimob mulai mengepung Ponpes Shiddiqiyyah sekitar pukul 07.00 WIB, Kamis (7/7/2022). Polisi menutup akses keluar masuk jalan pondok mulai dari Jembatan Ploso hingga traffic light Bawangan.

Di depan pintu pesantren, anggota berpakaian lengkap dengan tameng besi dan senjata gas air mata disiagakan. Jadi tidak ada seorang pun yang bisa keluar masuk pondok.

Sedangkan ratusan anggota buru sergap dari Satbrimob memaksa masuk ke pondok. Pantauan wartawan di lokasi, operasi aparat kepolisian mendapat perlawanan dari pihak pesantren.

Akibat perlawanan itu, satu anggota Satbrimob Polda Jatim terluka di bagian tangan kanan. Anggota yang terluka lantas ditarik ke luar dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans Bhayangkara.

Ketegangan pun sempat terjadi saat polisi menerima perlawanan. Namun, aksi brutal para pengikut MSAT mampu dijinakkan dengan menahan sejumlah massa dari dalam pondok.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto karena ada upaya penghalangan oleh massa. Akhirnya, polisi mau tak mau melakukan upaya mendorong pagar untuk masuk ke dalam Ponpes Shiddiqiyyah.

"Karena sempat tadi waktu kita masuk di pintu gerbang ada para santri, ada simpatisan memanjatkan doa, kita kasih kesempatan 1 jam, ternyata 1 jam belum mau akhirnya kita lakukan upaya paksa mendorong," kata saat diwawancara wartawan di tengah proses penangkapan.

Akibatnya, polisi mengamankan dua orang yang menghalangi aksi polisi. "Ada dua orang yang diamankan ya," tambah Dirmanto.

Baca Juga: Berani Pasang Badan Demi Anaknya, Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Punya Hubungan Begini dengan Luhut Binsar, Foto Kunjungan Tangan Kanan Jokowi Jadi Buktinya

Facebook

Begini alasan kiai Jombang menolak mentah-mentah anaknya ditangkap polisi. Foto mantan personel Slank ikut digeruduk.

Upaya penangkapan terus dilakukan. Polisi sebenarnya sudah menemukan Mas Bechi. Namun, polisi kembali mendapat penolakan dari petinggi Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah KH Muhammad Mukhtar Mukthi.

Dalam video yang beredar di lingkungan wartawan, Kiai Mukhtar kembali menolak anaknya yang sudah menjadi tersangka sejak dua tahun lalu itu ditangkap polisi. Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah ini meminta polisi tak mengambil anaknya lagi.

Kiai Jombang berjanji akan mengantar sendiri Bechi ke Mapolda Jatim. Kiai Mukhtar menyampaikan hal ini pada Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat. "Jangan. Nanti kita antar ke sana (kantor polisi)," kata Kiai Muchtar kepada Moh Nurhidayat, dalam video yang beredar pada Kamis (7/7/2022).

Dalam video itu terlihat, Nurhidayat sedang melakukan negosiasi untuk menangkap Bechi anak kiai Jombang yang foto sosoknya terus diviralkan di media sosial. Lokasipengambilan video berada di rumah Kiai Mukhtar di Ponpes Shiddiqiyyah.

Kiai Mukhtar enggan anaknya dibawa polisi. Dia menyebutkan bahwa Bechi masih akan mengikuti acara pelantikan di internal pondok. "Ya selesai acara ini, pelantikan ini," jawab Kiai Mukhtar.

"Antar ke Polda ya Mbah Yai? Kapan Mbah Yai?" tanya Kapolres Jombang menimpali.

Negosiasi akhirnya terjadi di tempat itu. Kesepakatan kemudian didapatkan antara Kapolres Jombang dan Kiai Mukhtar. Mas Bechi akan diantar sore ini ke Polda Jatim. Nurhidayat menyebut akan melaporkan hal ini ke Kapolda Jatim.

Seolah belum puas mendapatkan jawaban ayah Bechi, Nurhidayat kembali menanyakan hal ini ke Kiai Mukhtar. "Berarti hari ini diantar ke polda mbah yai? Mas Bechi?," tambahnya.

Baca Juga: Punya Bisnis Mentereng di Jombang, Begini Omongan Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah yang Bikin Santri Lepas Seluruh Pakaian, Foto Ayahnya Diviralkan

Facebook

Begini alasan kiai Jombang menolak mentah-mentah anaknya ditangkap polisi. Foto mantan personel Slank ikut digeruduk.

"Iya nanti. Sampaikan ke bapak kapolda," janji Kiai Mukhtar. "Hari ini masih ada acara," imbuh Kiai Mukhtar yang dikenal sebagai salah satu sesepuh di Jombang.

Sementara Nurhidayat memastikan jika Bechi akan diantar langsung sore ini. "Sonten nggih yai?" tanya Nurhidayat.

"Setelah hari ini, hari apa ini?" imbuh Kiai Mukhtar.

"Niki hari Kamis mbah Yai," jawab Nurhidayat.

Kesepakatan pun terjadi antara keduanya. Kiai Mukhtar berjanji akan mengantar sendiri anaknya ke Polda Jatim. Nurhidayat menyebut akan melaporkan hal ini ke Kapolda Jatim.

"Alhamdulillah, matursuwun Mbah Yai akan saya sampaikan ke pimpinan. Mangke lare-lare diimbau adik-adik mboten usah histeris. Kulo akan lapor pimpinan dan personel akan segera meninggalkan tempat. Nanti kami akan lapor pimpinan, matursuwun Mbah Yai, nyuwun sewu meninggalkan tempat, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," pungkasnya.

Netizen yang ikut mengikuti perkembangan berita penangkapan Bechi anak kiai Jombang ikut geram. Mereka ramai-ramai menggeruduk foto mantan personel Slank, Indra Q. Sekadar informasi, Indra Q menjalin persahabatan dengan Bechi anak kiai Jombang.

Baca Juga: Polisi Sampai Gigit Jari, Ini Sumber Kekayaan Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang yang Bikin Warga Bangga, Pantas Foto Sosoknya Dielu-elukan

Instagram

Begini alasan kiai Jombang menolak mentah-mentah anaknya ditangkap polisi. Foto mantan personel Slank ikut digeruduk.

Lantaran mengaku punya ilmu metafakta, Bechi anak kiai Jombang menggandeng mantan kibordis Slank, Indra Q atau Indra Qadarsih. Bersama mantan personel formasi awal Slank itu, Bechi berjualan musik metafakta Oxytron yang diklaim bisa menyembuhkan kanker dan stroke.

Foto kolaborasi anak kiai Jombang yang masuk DPO Polda Jatim itu kerap diunggah Indra Q melalui akun media sosialnya. Indra juga dengan bangga menjelaskan manfaat musik metafakta Oxytron yang dia garap bersama anak kiai Jombang.

Saat berjumpa dengan wartawan Koran Sindo pada Desember 2019, Indra Q menjelaskan cara kerja musik metafakta. Ketika itu, dia sedang menggarap proyek musiknya dalam salah saturuangan di Ponpes Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyah, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Sejak 2017, pemilik namaIndra Qadarsih Yudo atau yang akrab disapa Indra Q menekuni musik metafakta. Menurut mantan kibordis Slank ini musik metafakta Oxytron ini unik. Tak sekadar jadi sarana hiburan, musik ini juga mampu menjadi media penyembuhan (healing) berbagai macam penyakit.

Dengan perantara musik ini, Indra telah membantu sejumlah pasien yang terkena sakit berat seperti kanker payudara, kanker serviks, stroke. ”Alhamdulillah, banyak yang sembuh dari berbagai macam penyakit,” tukas Indra.

Baca Juga: Jadi Buronan Polisi Gegara Cabuli Santri, Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Ternyata Sahabat Mantan Personel Slank, Foto Tampangnya Disebarkan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya