Keliling Indonesia, Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin Sisipkan Ajaran Menyimpang dalam Tausiah, Foto Sosoknya Terekspos

Senin, 13 Juni 2022 | 20:07
Facebook

Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin Ahmad Shobirin keliling Indonesia sebarkan ajaran menyimpang yang disisipkan dalam tausiyah.

Fotokita.net - Ahmad Shobirin yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin ditangkap polisi. Rupanya pria berusia 74 tahun ini aktif keliling Indonesia. Dia menyisipkan ajaran menyimpang dalam tausiahnya. Kini foto sosoknya terekspos.

Tim Polda Metro Jaya menangkap Ahmad Shobirin alias AS di Mojokerto, Jawa Timur padaSenin, (13/6/2022), pukul 00.30 WIB. Di daerah Mojokerto, Khilafatul Muslimin sudah mendirikan Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyyah, yang menjadi bagian dari tanggung jawab menteri pendidikan ormas itu.

Apabila kita telusuri melalui akun media sosial Khilafatul Muslimin di sejumlah daerah, menteri pendidikan ormas itu kerap keliling Indonesia. Sebab, dia diminta melakukan tausiyah, yang disisipkan konten menyimpang tentang doktrin khilafah.

Ahmad Shobirin pernah mengunjungi Khilafatul Muslimin di wilayah Medan, Sumatra Utara pada tahun 2017. Dia melakukan baiat anggota Khilafatul Muslimin.

Pada tahun 2020, Ahmad Shobirin juga aktif mengunjungi Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyah Bekasi. Di situ, pria paruh baya itu memberikan tausiyah setelah salat Subuh kepada warga ponpes.

Dalam keterangan resminya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan tugas dari satu tokoh Khilafatul Muslimin yang ditangkap di Mojokerto itu.

"Ya benar, yang bersangkutan, AS ditangkap oleh Tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Mojokerto, dini hari tadi," ujar Zulpan.

Baca Juga: Ini Foto Tampang Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin yang Dicokok Polisi? Begini Caranya Dapat Dana Operasional

Di kelompok Khilafatul Muslimin, terang Zulpan, Ahmad Shobirin alias AS berperan sebagai seorang menteri pendidikan yang memberikan doktrin-doktrin terkait khilafah. "Berperan bagian kewenangan doktrin-doktrin kaitannya dengan khilafah, dia sebagai menteri pendidikan," ujar Zulpan saat dihubungi wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin.

Dengan penambahan satu orang itu, jumlah tokoh Khilafatul Muslimi kini sudah enam orang. Selain itu AS, lima orang lainnya adalah AbdulQadirHasanBarajaalias AQHB, AA, IN, FA dan SU. Mereka disebut sebagai tokoh sentral ormas.

Zulpan menjelaskan, Abdul Qadir Baraja bertindak selaku pimpinan tertinggi, yang dibantu oleh keempat orang tersangka laindalam operasionalisasi ormas itu. “Total sudah lima orang tersangka yang ditangkap dan ditahan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya," sebut Zulpan kemarin.

Zulpan menjelaskan, Abdul Qadir Baraja bertindak selaku pimpinan tertinggi, yang dibantu oleh keempat orang tersangka laindalam operasionalisasi ormas itu. “Total sudah lima orang tersangka yang ditangkap dan ditahan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya," ucap Zulpan kemarin.

Seluruhnya diduga telah melakukan tindak pidana menghasut, mengembangkan, serta menyebarkan ajaran atau faham khilafah yang bertentangan dengan Pancasila serta penyampaian berita bohong yang berakibat keonaran di kalangan masyarakat.

Mereka diduga melanggar Pasal 59 Ayat 4 Huruf C Jo Pasal 82A Ayat 2 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyaratan Menjadi Undang-Undang dan atau Pasal 14 Ayat 1 dan Ayat 2 dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Zulpanmengatakan polisi akan segera memaparkan penangkapan para petinggi Khilafatul Muslimin ini kepada publik."Saat ini semua barang bukti sedang diinvetarisir dan telah dilakukan penyitaan. Nanti pada saatnya akan kita ekspose ke publik," ujar Zulpan.

Baca Juga: Pantas Polisi Sebar Foto Bukti Uang Miliaran, Ternyata Khilafatul Muslimin Dapat Dana dari Negara-negara Kaya, Ini Daftarnya

Facebook

Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin Ahmad Shobirin keliling Indonesia sebarkan ajaran menyimpang yang disisipkan dalam tausiyah.

Operasi yang dilakukan tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya terhadap Khilafatul Muslimin di beberapa lokasi, didapat temuan baru. Salah satunya ditemukan adanya data-data kependudukan ribuan warga di kantor pusat Khilafatul Muslimin di Lampung.

"Dan kita temukan di situ data induk warga Khilafatul Muslimin se-Indonesia yang sampai sore ini kita temukan berjumlah mencapai puluhan ribu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Minggu (12/6).

Zulpan menyebut data tersebut digunakan untuk membuat nomor induk baru. Nantinya akan digunakan untuk menggantikan e-KTP (KTP elektronik) yang diterbitkan pemerintah Indonesia.

"Dan ada temuan menarik, mereka juga sudah membuat Nomor Induk Warga atau NIW yang digunakan Khilafatul Muslimin untuk menggantikan e-KTP yang diterbitkan pemerintah Indonesia," kata Zulpan.

Selain itu, polisi juga turut menyita komputer yang berada di kantor pusat dan akan diperiksa oleh tim terkait. Kemudian, brankas besi sebanyak empat unit berisi uang tunai senilai Rp 2,3 miliar.

"Kemudian, kita temukan juga catatan keuangan dan serta kita temukan buku tabungan rekening penampung," ucap Zulpan.

Sebagai informasi, penggeledahan juga dilakukan di kantor yang berada di Kota Bekasi dan Medan, Sumatera Utara. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya selebaran maklumat terkait khilafah dan buku-buku buletin serta majalah terkait Khilafatul Muslimin.

"Kemudian beberapa atribut ormas Khilafatul Muslimin, dokumen, komputer yang terkait Khilafatul Muslimin yang sekarang sudah dibawa oleh tim yang tentu akan dilakukan pemeriksaan (komputer) oleh tim terkait unit tersebut," jelas Zulpan.Sejauh ini polisi telah menangkap 6 orang terkait Khilafatul Muslimin, termasuk Ahmad Sobirin.

Baca Juga: Pantas Punya Kantor di 23 Wilayah, Sumber Dana Khilafatul Muslimin Berasal dari 8 Negara Kaya, Anggotanya Pamer Foto Aksi di Jalanan

Facebook

Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin Ahmad Shobirin keliling Indonesia sebarkan ajaran menyimpang yang disisipkan dalam tausiyah.

Polisi menyebut setidaknya ada sebanyak 30 sekolah terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin. Hal itu berdasarkan pada hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangksa yang telah diamankan oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.“Ada 30 sekolah terafiliasi Khilafatul Muslimin dan penanggungjawabnya AS,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan kepada awak media, Senin (13/6/2022).AS yang berperan sebagai menteri pendidikan dari ormas tersebut. AS memiliki peran menetapkan bahan ajar atau kurikulum lembaga pendidikan yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin. AS diamankan Polisi di Mojokerto pada Senin (13/6/2022) dini hari.AS bertanggung jawab terhadap sekolah-sekolah yang terafiliasi itu. "Ini dilakukan atau penanggung jawab dalam ormas Khilafatul Muslimin adalah tersangka AS yang sudah kita tangkap tadi," ujar Zulpan.Selain itu AS juga bertugas dalam penyebaran khilafah dan bertanggungjawab untuk melakukan doktrinisasi. Ia bertugas melakukan doktrin terkait dengan meyakinkan orang lain bahwa khilafah bisa menggantikan ideologi Pancasila atau ideologi bangsa Indonesia Pancasila. Zulpan namun belum membeberkan ke-30 sekolah yang terafiliasi dengan ormas Khilafatul Muslimin. “Jadi total sudah ditangkap 6 orang, termasuk pimpinan tertingginya, ini hasil pemeriksaan pengembangan. Jadi 30 sekolah di mana belum bisa disampaikan, masih didalami penyidik,” ungkap Zulpan.Zulpan menambahkan, sebagai menteri, tersangka AS berperan dalam pembuatan konten di buletin dan sejumlah tulisan yang diterbitkan oleh Khilafatul Muslimin. Diduga tulisan yang dibuat oleh AS dan bertentangan dengan Pancasila."Yang bersangkutan juga penulis di buletin, koran, dan lain-lain yang di keluarkan oleh Khilafatul Muslimin yang berisikan ajaran ataupun paham yang bertentangan dengan Pancasila," ujar Zulpan.

Baca Juga: Pendiri Khilafatul Muslimin Masuk Bui Gegara Bom Candi Borobudur, Tapi Dalang Sebenarnya Masih Jadi Misteri, Ini Foto Stupa yang Hancur Lebur Akibat Ledakan

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya