Kerap Sebarkan Kabar Hoax di Jalanan, Begini Cara Khilafatul Muslimin Dapat Uang, Foto Baiat Anggota Disebarkan

Selasa, 07 Juni 2022 | 13:23
Facebook

Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.

Fotokita.net - Polda Metro Jaya telah menangkap pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja. Polisi menyebutkan anggota Khilafatul Muslimin juga kerap menyebarkan kabar bohong (hoax). Ternyata begini cara Khilafatul Muslimin dapat uang buat jalankan aksinya. Foto baiat anggota sengaja disebarkan.

Tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin Kombes Hengki Haryadi melakukan penangkapan Abdul Qadir Baraja, tang juga dikenal sebagai pendiri Khilafatul Muslimin di Lampung pada Selasa (7/6/2022) pagi. Saat ini Baraja sedang dibawa polisi ke Jakarta.Sekarang tim dari Polda Metro sedang berada di Lampung untuk membawa yang bersangkutan ke Jakarta untuk proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/6/2022).Khilafatul Muslimin sempat bikin heboh saat berkonvoi di jalanan dengan mengampanyekan kebangkitan khilafah. Kegiatan itu dilakukan di Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah. Pada 29 Mei 2022 Khilafatul Muslimin melakukan konvoi di Cawang, Jakarta Timur pada Minggu (29/5/2022) pukul 09.14 WIB. Salah satu poster yang dibawa berbunyi "Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah".

Lalu, berikutnya Pada 31 Mei 2022 Amir Khilafatul Muslimim DKI Jakarta Abudan menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin untuk mensyiarkan khilafah sebagai bagian dari ibadah.

Dari situ, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Densus 88 Antiteror mengawasi gerak-gerik Khilafatul Muslimin. Pemimpinnya, Abdul Qadir Hasan Baraja, pernah terlibat dalam kelompok teror Komando Jihad dan dipenjara karena terlibat pengeboman Candi Borobudur pada 1985.

Selain pengurus, polisi juga menindak Khilafatul Muslimin menggunakan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Baca Juga: Ditangkap Sehabis Salat Subuh di Masjid, Ini Foto Sosok Abdul Qadir Baraja Pendiri Khilafatul Muslimin, Ngaku Dapat Hikmah Usai Ngebom Candi Borobudur

"Penindakan saat ini tidak hanya terhadap perorangan ya saja, tetapi terhadap ormasnya, oleh karenanya kita kenakan UU Ormas dan penyampaian berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.Polisi melakukan penyelidikan setelah anggota Khilafatul Muslimin berkonvoi dengan mengampanyekan khilafah. Polisi mengaku melakukan penyelidikan secara komprehensif dengan melibatkan para ahli.Kegiatan yang dilakukan anggota Khilafatul Muslimin disebut bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi negara."Selama ini yang disampaikan mereka bahwa mereka 'mendukung NKRI dan Pancasila', setelah kita analisis terhadap kegiatan-kegiatan mereka melalui penyelidikan komprehensif dan ahli-ahli literasi, ideologi Islam, saksi ahli agama islam, bahasa dan pidana semua nyatakan bahwa kegiatan-kegiatan mereka ini bertentangan dengan Pancasila," ucap Hengki.

Selain konvoi, Khilafatul Muslimin juga melakukan kegiatan lain termasuk menerbitkan buletin bulanan. Polisi menyebut anggota Khilafatul Muslimin juga kerap menyebarkan kabar bohong (hoax). "Kemudian kedua, (Khilafatul Muslimin) sering menyampaikan berita bohong yang bisa timbulkan keonaran di kalangan masyarakat, terutama muslim," ujarnya.

Sepak terjang Abdul Qadir Hasan Baraja sudah diungkap oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). BNPT menyebut Baraja merupakan mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, bersama Abu Bakar Ba'asyir (ABB) dan lainnya yang juga ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2000. Abdul Qadir Baraja pernah ditahan terkait dengan teror Warman."Baraja telah mengalami dua kali penahanan. Pertama pada Januari 1979 berhubungan dengan teror Warman, ditahan selama tiga tahun," terang Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R Ahmad Nurwakhid kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: Pantas Polisi Sampai Bentuk Tim Khusus, Ini Kata-kata Berbahaya yang Ditemukan di Konvoi Khilafatul Muslimin, Foto Pencetus Kebangkitan Khilafah Viral

Facebook

Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.

Ketika itu, Abdul Qadir Baraja terus menjalankan aksinya sekalipun sudah merasakan dinginnya bui. Dia kembali ditahan lantaran terlibat dalam aksi teror bom Candi Borobudur dan di Jawa Timur. Aksi teror bom di Borobudur merupakan balas dendam atas peristiwa Tanjung Priok 1984. Atas perannya, Abdul Qadir Baraja dibui 13 tahun."Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal 1985. Dampak ideologis, gerakan ini memiliki visi dan ideologi perubahan sistem sangat rentan bermetamorfosis dalam gerakan teror. Lihatlah kasus penangkapan NAS, tersangka teroris di Bekasi, yang ditemukan di kontrakannya kardus berisi Khilafatul Muslimin dan logo bordir Khilafatul Muslimin," ujarnya.Nurwakhid menyatakan Khilafatul Muslimin sangat berbahaya secara ideologi. Menurut BNPT, Khilafatul Muslimin mirip dengan organisasi teroris lainnya. "Aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI, JI, JAD maupun jaringan terorisme lainnya," papar Nurwakhid.Dia mengatakan Khilafatul Muslimin mengaku tidak menentang Pancasila. Namun, katanya, Khilafatul Muslimin mengkafirkan sistem yang tak sesuai dengan pandangannya."Pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya. Dua, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal, seperti NII, MMI, dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme," ucapnya.

Kerap menyebarkan kabar hoax, ternyata begini cara Khilafatul Muslimin mendapatkan uang untuk menjalankan aksinya. Foto baiat anggota Khilafatul Muslimin sengaja disebarkan di media sosial.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Khilafatul Muslimin tidak terdaftar. Sistem dan kurikulum pengajarannya pun tidak diakui pemerintah.

Baca Juga: Dipenjara Isolasi dengan Tangan Diborgol, Abdul Qadir Baraja Pendiri Khilafatul Muslimin Baiat Anggota Bukan Untuk Kekerasan, Foto Sosoknya Viral

Facebook

Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.

Sebaliknya, pengurus yayasan mengklaim sistem pendidikan di pesantren yang tersebar di 18 kabupaten dan kota itu merupakan yang terbaik di dunia.

Alasannya, antara lain, pesantren telah menjalankan sistem khilafah, dipimpin seorang khalifah, dan dibiayai dari infak serta zakat orang tua siswa.

Berdasarkan skripsi karya Muhammad Jamaludin, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, organisasi Khilafatul Muslimin tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Setiap organisasi di daerah memiliki khalifah atau pemimpin masing-masing. Mereka juga membentuk struktur pengurus yang mengatur jalannya roda organisasi sehari-hari.

Dalam membentuk kepengurusan organisasi, setiap pemimpin daerah Khilafatul Muslim menggelar perekrutan anggota. Mereka juga menerbitkan kartu anggota sebagai tanda identitas kelompok.

"Organisasi ini dibangun dengan pola-pola kepemimpinan yang mana para pemimpinnya baik dari tingkat pusat sampai wilayah untuk menjadi teladan, selalu memberikan perhatian serta memberi dorongan bagi para pengikutnya," tulis Jamaludin dalam karya skripsinya yang dibuat pada tahun 2020.

Menurut Khilafatul Muslimin kepemimpinan dalam organisasi bisa berjalan apabila memenuhi 5 syarat yang ditetapkan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan perintah, pengawasan, dan evaluasi.

Mereka menyebut pemimpin tiap wilayah sebagai Amir Wilayah atau penanggung jawab atas ummat (Mas‟ulul Ummah) harus pandai-pandai memilih dan menempatkan seorang pembantu atau staf sesuai dengan kemampuan atau keterampilan (skill) nya masing-masing.

Baca Juga: Pamer Kekuatan di Jalanan, Ini Foto Sosok Pendiri Khilafatul Muslimin yang Ikut Ngebom Candi Borobudur, BNPT Sampai Buka Suara

Facebook

Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.

"Untuk melancarkan proses administrasi Khilafatul Muslimin cabang Surabaya membentuk struktur pengurus wilayah yang dilakukan oleh seluruh Amir Ummul Quro (Minimal 3 ummul Quro) beserta seluruh stafnya untuk memilih seorang Amir Wilayah," tulis Jamaludin.

"Amir Wilayah yang telah terpilih segera menentukan pembantunya sekurang-kurangnya 8 orang, sebagai staf wajib, yang akan membantu tugas-tugasnya sebagai Pemimpin di Wilayahnya," tambah Jamaludin.

Salah satu staf yang direkrut adalah orang yang mengelola administrasi dan keuangan. Rupanya begini cara Khilafatul Muslimin mendapatkan uang untuk menjalankan aksinya.

Ada staf khusus yang melakukan pengumpulan ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah) dari stafWilayah dan setoran dari Ummul Quro‟ yang ada di bawahnya. Semua uang yang masuk dilakukan pencatatan, termasuk penggunaannya.

Mereka juga secara rutin menggelar kaderisasi dan pendataan anggota. Itu sebabnya, foto baiat anggota Khilafatul Muslimin sengaja disebarkan melalui media sosial.

Baca Juga: Tersangkut Kasus Aniaya Anak Anggota DPR, Ternyata Ini Tujuan Luhut Binsar Dirikan Pejuang Bravo 5, Foto Ketuanya Tuai Komentar

Facebook

Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya