Pilu! Foto Orangtua ABG Bekasi Pencari Kucing yang Diteriaki Maling, Cuma Bisa Bilang Begini ke Polisi

Sabtu, 12 Februari 2022 | 12:10
Tribun Jakarta

ABG pencari kucing yang diteriaki maling meregang nyawa usai dikeroyok gangster Bekasi. Orangtunya cuma bisa bilang begini ke polisi.

Fotokita.net - Seorang ABG remaja bernamaLuthfi Erlangga Hafidz atau LEH tewas di tangan anggota gangster saat mencari kucing miliknya. Siswa kelas 11 SMA Negeri 10 Kota Bekasi ini meregang nyawa gegara disabet celurit usai diteriaki maling.

Foto orangtua ABG Bekasi yang diteriaki maling saat mencari kucing itu tersebar luas di media sosial. Keduanya cuma bisa bilang begini kepada polisi.

Polisi berhasil menangkap empat dari enam pelaku pengeroyokan ABG pencari kucing yang diteriaki maling itu. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka. "Tersangka yang berhasil ditangkap oleh penyidik ada 4 orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/2/2022).

Empat orang yang menjadi tersangka adalah AB (21), RF (19), FH (19), dan IA (17). Polisi mengatakan para pelaku adalah anggota gangster 'Brotherstres'. Zulpan menjelaskan kronologi peristiwa keji itu. Mereka berada di lokasi kejadian di Taman Harapan Mulia, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sedang nongkrong untuk bersiap tawuran di Priok.

Korban saat itu sedang mencari kucing di kolong mobil yang terparkir di depan ruko milik Saudara FH. Tersangka FH kemudian bertanya ke korban 'sedang apa?' dan dijawab korban sedang cari kucing.

Tersangka FH kemudian mengamati korban. Saat itu korban tiba-tiba meninggalkan lokasi dengan menggunakan motor miliknya. "Menurut tersangka, (korban pergi) secara terburu-buru. Tersangka kemudian melakukan provokasi dengan teriakan maling," ujar Zulpan.

Korban saat itu pergi menggunakan motornya ke arah taman, di mana saat itu para anggota gangster sedang nongkrong. Karena mendengar teriakan provokasi 'maling', para pelaku ini kemudian menghadang korban.

Baca Juga: Cari Kucing Diteriaki Maling, Siswa Bekasi Meregang Nyawa Dihajar Gangster, Foto Puisi Terakhirnya Bikin Merinding

"Mereka yang nongkrong pada saat itu kebetulan bawa sajam, karena mereka berencana akan melakukan aksi tawuran di Tanjung Priok. Jadi melengkapi diri dengan sajam, ini tidak ada kaitannya dengan kasus ini sebenarnya," tuturnya.

Tanpa bertanya terlebih dahulu, para anggota gangster ini kemudian bersama-sama mengeroyok korban. Ada yang memukul dengan tangan kosong hingga membacok korban pakai celurit yang mengakibatkan korban tewas di lokasi kejadian.

Luthfi Erlangga Hafidz, siswa kelas 11 SMA Negeri 10 Kota Bekasi yang tewas ituternyata pandai membuat puisi. Puisi terakhir yang dibuatnya memiliki makna mendalam dan sangat menyayat hati. Keseharian Luthfi Erlangga Hafidz turut dibocorkan gurunya di sekolah dan juga sang ibu, Ernawati.

Berdasarkan keterangan sang ibu, Luthfi Erlangga Hafidz merupakan sosok pribadi orang yang baik dan tidak neko-neko. Tak hanya itu, Luthfi Erlangga Hafidz mempunyai niat mulai ingin mengikuti kelas tahfiz Qur’an di sekolahnya.

Sebelum ditemukan tewas, Luthfi Erlangga Hafidz sempat membuat puisi yang pesannya bikin merinding. Saat ini, putranya tersebut merupakan pelajar kelas 11 di SMA Negeri 10 Kota Bekasi. "Dia bikin puisi tugas sekolah, gurunya waktu pada melayat sempat dibacain puisi buatan anak saya, isinya tentang mengingat salat," kata Ernawati, Rabu (9/2/2022).

Puisi tersebut diberi judul 'Shalat Menuju Kebaikan'. Di sekolah, Angga sapaan akrab korban memang dikenal sebagai remaja yang baik. Dia bahkan aktif di sejumlah organisasi siswa mulai dari pramuka, ekstra kulikuler badminton hingga terakhir, ingin mengikuti kelas tahfiz Qur’an.

"Gurunya bilang dia ada niat mau ikut tahfiz, anak saya enggak pernah macam-macam dia tipikal anak rumahan enggak pernah ke mana-mana pulang sekolah," ujar Ernawati. Berikut adalah bait puisi yang diciptakan Luthfi Erlangga Hafidz sebelum ditemukan meregang nyawa lantaran dihajar anggota gangster Bekasi.

Baca Juga: Minta Maaf, Foto Tampang Pemilik Akun Quweenjojo yang Ngaku Dilecehkan Gofar HIlman Jadi Sorotan, Penampilan Orangtuanya Ikut Terekspos

Tribun Jakarta

ABG pencari kucing yang diteriaki maling meregang nyawa usai dikeroyok gangster Bekasi. Orangtunya cuma bisa bilang begini ke polisi.

Aku adalah perintah Tuhanmu. Aku telah diwajibkan atasmu. Aku adalah pembeda, antara kau dan musuhmu. Penuhilah panggilanku, niscaya engkau beruntung.

Kerjakanlah aku, niscaya engkau bahagia. Jagalah aku, niscaya engkau akan selamat. Dirikanlah aku, niscaya Ia merahmati dan menaungimu.

Aku membawa kebaikan dan ketenangan. Aku adalah jalan menuju surga. Aku adalah kebaikan untukmu.

Korban yang tercatat sebagaiwarga Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang tewas usai dikeroyok menggunakan senjata tajam oleh anggota gangster. Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, kejadian ini diduga merupakan aksi main hakim sendiri lantaran korban disangka maling.

"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Edy, Rabu (9/2/2022). Malam petaka itu datang pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB dini hari, korban keluar dari rumah menggunakan sepeda motor.

Pakaian yang dikenakan korban santai, ia keluar berniat mencari kucingnya yang hilang. Sambil berkendara di malam hari, korban berkeliling hingga keluar komplek perumahannya. "Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap Edy.

Tepat di depan Portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu kelompok tersangka dan dituduh maling. Diayang kebingungan tak bisa berbuat banyak, Edy mengungkap, sempat terjadi cekcok antara korban dengan kelompok tersangka.

Baca Juga: Cabuli Anak di Bawah Umur, Foto Tampang Bos Warteg di Cikarang Disebarkan Tanpa Sensor, Ujungnya Lakukan Tindakan Pengecut

Tribun Jakarta

Korban dikenal sebagai siswa yang pendiam dan senang membuat puisi. Dia meregang nyawa gegara diteriaki maling saat mencari kucing.

"Lalu korban dikejar oleh pelaku menggunakan senjata tajam," ucap Edy. Tanpa pikir panjang, kelompok pelaku mengayunkan senjata tajam hingga tepat mengenai bagian kepala.

"Korban sempat terkena tebasan di kepala oleh pelaku sehingga mengakibatkan tempurung kepala belakang terbelah," ucapnya. Luka menganga di bagian kepala tak membuat LEH berhenti, semangatnya untuk menyelamatkan diri terus berkobar.

Namun nahas, tubuhnya tak lagi sanggup menahan sakit. Sekitar 25 meter dari lokasi pertama penganiayaan, ia terjatuh dari sepeda motor. "Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar Edy.

Pada saat tubuhnya terjatuh, korban tak bisa berbuat apa-apa. Kelompok pelaku langsung menyerang secara membabi buta baik menggunakan senjata tajam atau tangan kosong. "Walau sudah terjatuh korban masih di aniaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," jelasnya.

Kelompok tersangka kemudian kabur meninggal lokasi setelah melihat korban tak berdaya, tubuhnya dibiarkan tergeletak di pinggir jalan dekat sepeda motornya. "Korban meninggal dunia di tempat dan didekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunakan empat sepeda motor," ucap Edy.

Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, jasad korban pertama kali diketahui warga setempat pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB. "Korban mengalami luka bacok akibat sabetan senjata tajam di bagian kepala, mengakibatkan meninggal dunia," kata Edy.

Warga lalu melapor ke Polsek Tarumajaya, tim satuan resserse kriminal langsung melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Kita sudah amankan empat orang pelaku pembacokan, dua pelaku lagi masih DPO (daftar pencarian orang) jadi total ada enam pelaku," ungkap Edy.

Baca Juga: Dilalap Api, Foto Mobil Camry Fatimah PSI Bikin Gubernur Kaltara Hancur, Damkar Senen Buka Suara Dituding Telat Datang

Facebook

Korban dikenal sebagai siswa yang pendiam dan senang membuat puisi. Dia meregang nyawa gegara diteriaki maling saat mencari kucing.

Pihaknya sejauh ini masih melakukan pendalaman kasus tewasnya pemuda berinisial LEH, termasuk mengejar dua tersangka yang masih buron. "Tim kami masih menyebar di lapangan, kita masih akan dalami kasus ini agar terungkap seterang-terangnya," tegas Edy.

Ayahanda Luthfi yang dibacok hingga meninggal karena diteriaki maling menuntut pelaku dihukum berat. LEH diteriaki maling, padahal sedang mencari kucing. Sebanyak 4 dari 6 pelaku sudah berstatus tersangka.

"Harapan kami agar pelaku diberikan hukuman seberatnya sesuai perbuatan dan pelanggaran yang mereka lakukan dari sisi penganiayaan dengan kekerasan, penyalahgunaan narkoba dan pelanggaran berat mengakibatkan hilang nyawa seseorang," ujar ayahanda korban, Abdul Hafiyz, ketika dihubungi pada Sabtu (12/2/2022).

Abdul menuturkan bahwa dirinya dan pihak keluarga telah ikhlas dengan kepergian putranya yang masih tergolong ABG itu. Ia masih tidak menyangka akan kehilangan anaknya sebelum matahari terbit.

"Insya Allah kami ikhlas walaupun sedih, sedih bukan berarti kami tidak ikhlas, terkadang terkenang. Manusiawi lah menurut saya, orang tua mana yang tidak syok dengan kepergian anaknya, matahari terbenam nasih ketemu dengan anaknya, tapi belum matahari terbit sudah tidak berjumpa lagi," tuturnya.

Di mata sang ayah, Abdul Hafyiz, LEH adalah sosok yang pendiam. Menurutnya LEH selalu giat belajar ketika di rumah.

"Almarhum ini sosok yang pendiam, kalau di rumah pendiam tidak banyak bicara. Tapi, tekun mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, rajin salat lima waktu," ujar Hafiyz saat dihubungi, Jumat (11/2/2022).

"Malah tanpa kami ketahui terkadang dia salat malam, informasi dari neneknya. Karena almarhum ini tidur dengan neneknya di kamar bawah, kami di kamar atas," tambahnya.

Baca Juga: Foto Dokter Tirta Jadi Saksi Jerinx Tersebar, Sebut Asisten Juragan 99 Transfer Rp 70 Juta ke Adam Deni Gegara Ancaman Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya