Fotokita.net - Yoris Raja Amanullah, anak korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat akhirnya memutuskan bergabung dengan pengacara sang ayah, Yosef Hidayah. Foto Yoris Subang memilih pengacara Rohman Hidayah menjadi bahan ejekan di media sosial. Ternyata pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu punya ciri khusus ini.
Rohman Hidayat sengaja mengunggah foto Yoris Subang bersama dirinya sebanyak dua kali. Salah satu foto itu menunjukkan Yoris tersenyum ke arah kamera sembari menunjukkan surat kuasa kepada pengacara Yosef Hidayah itu.
Melalui akun Instagram pribadinya, Rohman Hidayat memamerkan foto Yoris Subang yang sudah bergabung dengan pihak Yosef Hidayah. Sebelumnya, Yoris sempat berseteru secara terbuka dengan ayahnya sendiri terkait kasus pembunuhan di Subang yang sudah merenggut nyawa ibu dan adiknya.
Foto Yoris yang berpose dengan pengacara Yosef Hidayah justru menjadi bahan ejekan kepada netizen. Rohman Hidayat menggunakan foto Yoris itu sebagai pukulan balik bagi netizen yang kerap mengumbar opini tanpa ada dasar dan bukti yang jelas. Tudingan liar kepada Yosef Hidayah dalam kasus pembunuhan di Subang sudah membuat Rohman Hidayat geram.
Pengacara Yosef Hidayah juga semakin di atas angin, sebab polisi sudah mengungkap sketsa wajah pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Dari sketsa tampang yang disebarkan, ternyata pembunuh Tuti dan Amalia punya ciri khusus ini.
Dalam salah satu foto Yoris yang diunggah di Instagram pribadinya, Rohman Hidayah langsung mengejek netizen yang selama ini senang mengumbar opini tanpa dasar hukum yang jelas. Tudingan liar yang diarahkan kepada kliennya sudah membuat pengacara Yosef Hidayah kesal.
"Hallo fans …. selamat beropini, selamat meramal & selamat sok tahu dan sok pintar; kaget kan? gak nyangka kan? Kejutan akhir tahun 2021 setelah 4 bulan beropini liar; kenapa Kang Yourise pindah dan memakai saya sebagai pengacaranya?, pahamkan??? atau pura2 gak paham karena sudah terlanjur bikin opini? Makanya pintar2 beropini yaa..." tulis Rohman Hidayah di akun Instagram miliknya seperti dikutip Fotokita.net.
Yoris Raja Amanullah termasuk salah satu saksi penting dalam kasus pembunuhan di Subang yang sudah melewati 134 hari sejak penemuan jasad Tuti dan Amalia pada 18 Agustus lalu.
Sebelum memutuskan pindah kuasa hukum, Yoris dan Yosef Hidayah sempat saling tuduh terkait pembunuhan keji yang sudah merenggut nyawa orang-orang terkasih di dalam keluarga mereka.
Yoris mengungkapkan, hubungan ia bersama Yosef sudah terlalu jauh dan renggang. Anak sulung Tuti Suhartini inimengaku ada kesalahan semenjak berpisah di awal kasus terjadi.
Baca Juga: Foto Oknum Banpol Polsek Jalancagak Dibongkar, Ahli Forensik Polri Ungkap Kelemahan Penyidik
Pengacara Yosef Hidayah semakin di atas angin, sebab polisi sudah mengungkap sketsa wajah pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
"Mungkin saya juga merasakan ada yang salah sih, yah, proses ini, makanya saya langsung konsultasi kepada Kades Jalancagak yang masih saudara saya dan langsung menyambungkan sama dengan Papah (Yosef)," ucap Yoris, Selasa (28/12/2021).
Kata Yoris, dia memtuskan bergabung bersama Yosef justru menunjukkan tidak adanya kesalahan. Sebab, keduanya pun tetap menginginkan yang terbaik dan tentunya satu misi guna kasus tersebut dapat cepat terungkap. "Terutama gini, ya, kita semua sama-sama satu misi yang segera ini pelaku ini tertangkap dan tentunya supaya cepat kelar," katanya.
Sementara itu, dengan bergabungnya Yoris bersama dengan Yosef menjadi salah satu polemik di masyarakat. Terlebih saat ini Yoris sudah meninggalnya saksi kunci sekaligus partner dalam proses penyidikan maupun penyelidikan.
Saksi yang ditinggal tersebut yakni Muhamad Ramdanu alias Danu (21) yang merupakan keponakan korban Tuti Suhartono. Dapat diketahui, kasus kematian dari Tuti serta Amalia ini selalu menyajikan misteri setiap harinya.
Kasus yang sudah memasuki hari ke-134 ini pun sampai dengan saat ini masih belum bisa terungkap oleh pihak kepolisian. Saat disinggung terkait hubungan Yoris dengan Danu, Yoris mengatakan saat ini ia tidak akan mencampuri urusan dari saksi-saksi lain.
Pengacara Yosef Hidayah semakin di atas angin, sebab polisi sudah mengungkap sketsa wajah pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
"Ya, pokoknya kalo saya itu enggak mau hubungan kepindahan kuasa apa pun itu disambungkan dengan saksi-saksi lain," ucap Yoris kepada awak media Tribun Jabar di Subang, Selasa (28/12/2021).
Namun saat ditanya terkait hubungan saat ini bersama dengan Danu maupun keluarga besar ibunya ia mengatakan masih menjalani hubungan yang baik-baik saja. "Tidak ada perseteruan apa pun tidak ada, semuanya berjalan baik-baik saja, ini sudah keputusan saya agar hubungan saya dengan Papah juga baik-baik," katanya.
Pada Rabu (29/12/2021)Ditreskrimum Polda Jabar mengumumkan sketsa wajah pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Asal tahu saja, kasus dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu telah bergulir selama 134 hari sejak penemuan mayat pada 18 Agustus 2021.
Apabila dilihat dengan seksama dari sketsa wajah yang dirilis polisi, tampaknya usia pelaku masih muda dan mirip salah satu saksi dalam kasus pembunuhan keji itu. Ciri khusus ini yang membuat netizen semakin penasaran, terlebih lagi ada yang menghubungkan dengan manuver Yoris yang berpindah kuasa hukum.
Terlepas dari itu, polisi belum mau mengumbar terkait identitas pelaku. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto mengatakan sketsa wajah itu merupakan hasil identifikasi tim INAFIS Bareskrim Polri.
Pengacara Yosef Hidayah semakin di atas angin, sebab polisi sudah mengungkap sketsa wajah pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Yani mengatakan, terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali, kemudian autopsi dua kali.
"Pemeriksaan saksi-saksi total sudah 69 saksi,15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menentukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan perisristiwa, tapi diambil keterangannya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang, termasuk melakukan analisis CCTV. "Analisis CCTV kurang lebih 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilometer," katanya.
Dikatakan Yani, kasus Subang ini tingkat kesulitannya sangat tinggi dan hingga saat ini penyidik belum mendapat dua alat bukti untuk perkara ini. "Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ucapnya.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana, mengatakan, mengungkap satu perkara tidak selalu berlangsung dengan cepat. "Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan My Bank itu cepat," ujar Suntana, di Polda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Untuk kasus Subang, Kapolda menargetkan secepatnya terungkap di awal tahun 2022. "Untuk kejadian di Subang mohon doanya target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," katanya.
(*)