Foto Tampang Sebby Sambom, Jubir OPM yang Ngaku Ketakutan Usai Dirampok Anggota KKB Papua

Senin, 17 Mei 2021 | 10:18
Sebby Sambom via BBC Indonesia

Anggota OPM atau KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen terus diburu pasukan gabungan TNI dan Polri. Lekagak sulit ditangkap karena punya alasan ini.

Fotokita.net - Berikut ini foto tampang Sebby Sambom, juru bicara OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang mengakui dirampok oleh salah satu anggota KKB Papua.

Sejak 6 tahun belakangan ini, Sebby Sambon yang lahir pada tanggal 3 Januari 1975 menyatakan sebagai jubir OPM.

Sebby menjadi corong bicara dari pimpinanTentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), salah satunya Lekagak Telenggen.

Usai melakukan setiap aksi kekerasan atau perbuatan onar yang dilakukanTPNPB-OPM, Sebby muncul untuk memberikan keterangan kepada media massa.

Baca Juga: Sanggup Beli Amunisi, Ini Jawaban Pimpinan OPM Lekagak Telenggen Sulit Ditangkap

Tak hanya dengan pers Indonesia, Sebby juga rajin melakukan wawancara dengan media internasional, seperti BBC dan Radio Australia.

Salah satu peristiwa yang banyak menyedot perhatian publik adalah penembakan Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha pada Minggu (25/4/2021).

Baca Juga: Ditembak Mati Kopassus, Lekagak Telenggen: Komandan Operasi OPM Diincar Saat Lakukan Pengintaian

Jenderal Kopassus ini gugur karena tembakan dariTPNPB-OPM.Sebby Sambom menyebut bahwa Kabinda tewas tertembak peluru nyasar dalam kontak senjata.

"Tertembaknya Kabin Papua, Brigjen Gusti Putu tertembak peluru nyasar TPNPB," kata Sebby, Senin (26/4/2021).

"Karena TNI Polri anggap remeh pasukan TPNPB. Jadi semua pasukan TNI-Polri adalah musuh, dan menjadi target TPNPB," lanjut Sebby.

Baca Juga: Profil Satgas Nanggala, Intelijen Tempur Kopassus yang Tembak Mati Lesmin Walker Komandan KKB Papua

Sebby mengatakan bahwa pihaknya memang tengah terlibat baku tembak dengan aparat TNI-Polri.

Pasukan, lanjut Sebby, memang menarget semua aparat yang terlihat untuk ditembak mati sebagai musuh.

Di sisi lain, Sebby mengaku tidak ada pasukan TPNPB yang terkena tembakan dalam peristiwa tersebut.

Hanya saja, pasca baku tembak itu pihaknya tengah meningkatkan status kewaspadaan terhadap aparat TNI-Polri.

Baca Juga: Foto Aksi Gagah Prabowo Subianto Kala Pimpin Kopassus Bebaskan Sandera OPM di Papua

Dok. TPNPB-OPM

Mayjen Teryanus Satto, kepala Staff Umum Komnas TPNPB-OPM. dan jubir OPM Sebby Sambom (kanan) dalam sebuah wawancara.

"Kami semua aman, namun kami dalam siaga satu di lokasi tersebut. Dan kami juga siap akan kontak senjata dengan aparat TNI dan Polri," pungkasnya.

Sebelumnya,Sebby Sambon juga mengklaim bahwa TPNPB-OPMterlibat dalam penyerangan Pos Polisi di Paniai.

Menurutnya, penyerangan Pos Polisi disertai perampasan senjata di Paniai dipimpin Anton Tabuni.

“Anton Tabuni adalah pasukan muda yang memimpin penyerangan pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua pada hari Jumat 15 Mei lalu,” ujar Sebby melalui pesan elektroniknya Senin (18/05/2020) dari Papua Nugini.

Baca Juga: Tantang Pasukan Setan, 2 Anggota KKB Papua Tewas Diterjang Peluru Kopassus

Lanjut Sebby, Anton Tabuni sebagai pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer OPM, menyerang pos dan merampas senjata, karena sebelumnya pasukan TNI dan Polri juga melakukan hal yang sama di Tembagapura.

“Sesuai laporan Anton Tabuni dari lapangan, ia dan pasukannya merampas senjata karen militer Indonesia juga merampas senjata TPNPB di Tembagapura, maka kami serang dan ambil kembali,” kata Sebby.

Menurut Sebby, Anton Tabuni dan pasukannya, pasca-menyerang dan merampas senjata kembali bergerak menuju Tembagapura.

Baca Juga: Pantas KKB Papua Makin Berani Perang Lawan TNI Polri, Otonomi Khusus Papua Sebentar Lagi Habis, Indonesia Bakal Tanggung Kerugian Ini Bila Tanah Cenderawasih Lepas dari NKRI

TNPB OPM

Jubir OPM Sebby Sambom (kanan) dalam sebuah wawancara. Sebby mengaku ketakutan usai dirampok sesama anggota KKB Papua.

“Anton Tabuni dan pasukannya sudah kembali ke Tembagapura, jadi militer Indonesia kalau mau kejar datang ke Tembagapura. Kita perang di Tembagapura, jangan siksa masyarat di Distrik Bogobaida Pania, mereka itu masyarakat. Kami pasukan TPNPB di bawah pimpinan komando operasi nasional TPNPB Lekagak Telenggen siap perang di Tembagapura,” kata Sebby.

Setelah peristiwa itu, Sebby Sambon juga mengklaim bahwa TPNPB-OPM bertanggung jawab atas penembakan atas Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Bambang Purwoko dan Sertu Faisal Akbar di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (9/10/2020).

Baca Juga: Sok-sokan Sandera Pilot Susi Air, Jalur Pasokan Amunisi KKB Papua Malah Dijepit TNI Polri, Gigit Jari Tak Dapat Jatah Dana Desa

Penembakan itu terjadi setelah Bambang Purwoko dan Sertu Faisak Akbar dan rombongan TGPF dalam perjalanan ke Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya usai melakukan olah TKP penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.

Bambang Purwoko termasuk anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.

Bambang tertembak di bagian pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.

Sementara Sertu Faisal yang merupakan anggota Satgas Apter Hitadipa, dan terluka tembak di bagian pinggang.

Baca Juga: Pantas KKB Papua Makin Beringas, Berikut Anggota TNI yang Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup Karena Jual Senjata ke Kelompok Separatis

Facebook

Jubir OPM Sebby Sambom yang mengaku ketakutan usai dirampok sesama anggota KKB Papua.

"TPNPB bertanggung jawab, itu keputusan kami dan tuntutan bahwa kami menolak tim investigasi bentukan Menkopolhukam Mahfud MD," kata Sebby melalui pesan elektroniknya.

Sebby mengatakan jika ingin mencari fakta, harus dari tim independen.

"Kami minta tim independen yang harus investigasi yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM dan Gereja," tegas Sebby.

Kodap VIII Intan Jaga dibawah Komando wakil Panglima Sabinus Waker, dan semua komandan-komandan Batalion.

Baca Juga: KKB Papua Tantang Pasukan Setan Bertempur di Hutan Papua, Mengaku Siap Bikin Tim Elite Kodam Siliwangi Tak Akan Bisa Keluar

"Semua kerja sama untuk lakukan perang revolusi tahapan," ujarnya.

Lantas siapakah Sebby Sambom?

Sebby pernah ditahan pada tanggal 16 Agustus 2008 sehubungan dengan perencanaan atau pidato dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat.

Dikutip dari www.papuansbehindbars.org, pada tanggal 16 Oktober 2008, Sambom ikut ambil bagian dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat (IPWP) di London.

Baca Juga: Sudah Menyusup ke Hutan Papua? Dijamin Bikin KKB Nyerah dalam 15 Menit, Ini Kehebatan Denjaka TNI AL yang Sering Buat Navy Seals Gentar

Facebook

Jubir OPM Sebby Sambom yang mengaku ketakutan usai dirampok sesama anggota KKB Papua.

Setelah demonstrasi berlangsung, ketua umum komite perencanaan acara tersebut, Buchtar Tabuni, ditangkap.

Lalu, Sebby meminta pembebasan Tabuni pada konferensi pers yang diadakan di Taman Makam Theys Eluay, Sentani, Jayapura hingga berujung penahanannya.

Dia didakwa atas tuduhan makar (Pasal 106 KUHP), konspirasi (Pasal 110 KUHP), dan menghasut publik untuk bertindak menggunakan kekerasan terhadap aparat keamanan (Pasal 160 KUHP).

Sambom akhirnya dikenakan hukuman dua tahun penjara atas tuduhan penghasutan (Pasal 160 KUHP).

Baca Juga: Foto Anggota KKB Papua Cium Merah Putih Beredar, Cara Kapolres Yapen Luluhkan Hati Tentara OPM Tanpa Angkat Senjata Jadi Sorotan

Sambom dibebaskan secara bersyarat pada tanggal 14 Desember 2009, sebelum dia menyelesaikan masa hukumannya.

Ketika KKB Papua atau TPNPB-OPM mendapat label teroris dari pemerintah, Sebby pun buka suara. Dia tampak begitu kesal atas penyematan label teroris itu.

"Kami TPNPB-OPM siap menggunakan mekanisme hukum PBB jika Indonesia mengangap kami TPNPB-OPM organisasi teroris," kata Sebby Sambom.

Baca Juga: Berondong Dosen UGM Anggota Tim Pencari Fakta dan Prajurit TNI, Jubir KKB Papua Bongkar Alasan Mereka Mau Tanggung Jawab Atas Serangan Itu

Facebook

Jubir OPM Sebby Sambom yang mengaku ketakutan usai dirampok sesama anggota KKB Papua.

"Dan kami siap tungguh (tunggu) di pintu hukum, sekalipun Indonesia munggunakan jalur hukum kriminal internasional. Indonesia jangan salah menggunakan definisi teroris. Karena teroris itu merupakan agenda global, kebijakan internasional tentang pemberantasan terorisme global itu semua punya. Maka semua negara di PBB harus setuju tidak bisa sepihak Indonesia sendiri," katanya.

Pada awal Februari 2021, Sebby menyebarkan pesan elektronik kepada media Tanah Air. Isinya, Sebby menjadi korban perampokan dari anggota KKB Papua itu sendiri.

Baca Juga: KKB Papua Bikin Ulah Lagi, Veronica Koman Makin Berani Komentari Aksi Keji Usai Cicilan Pengembalian Uang Beasiswa LPDP Dilunasi

Perampokan itu mengakibatkan Sebby Sambom kehilangan sejumlah barang berharganya termasuk uang senilai lebih dari Rp 177 juta

"Info Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dirampok warga Papua bekerja sama dengan Kelompok Kriminal di Kawasan Pasifik. Info ini perlu kami sampaikan kepada semua pihak, karena akibat dari perampokan ini maka Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) tidak melakukan fungsi kerja sebagai Juru Bicara selama 20 hari," jelas Sebby Sambon .

Sebby mengatakan informasi ini perlu disampaikan, agar semua pihak mengetahuinya.

"Oleh karena itu dengan terpaksa kami harus sampaikan kepada semua pihak, yang terutama kepada semua jurnalis di seluruh dunia supaya terang," kata Sebby.

Baca Juga: TNI Kehilangan 2 Prajurit Terbaik Akibat Diserang KKB Papua, Veronica Koman Kembali Berani Unjuk Gigi Usai Teman-temannya Lakukan Hal Ini

Facebook

Jubir OPM Sebby Sambom (kanan) yang mengaku ketakutan usai dirampok sesama anggota KKB Papua.

Kronologis perampokan, terjadi pada tanggal 13 Januari 2021, di suatu tempat di wilayah Pasifik.

“Saya dirampok oleh warga Papua sendiri, salah satu dari mereka adalah kelompok kriminal bersenjata Papua yang sedang berada Kawasan Pasifik."

"Dengan cara memerintahkan orang lokal di suatu wilayah di Pasifik merampok semua barang milik Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Sebby Sambom termasuk uang tunai sebesar PGK44,500 atau senilai IDR 177.862.198.58 Indonesian Rupiahs, dengan dalil bahwa barang milik Jubir TPBPB-OPM diambil oleh Kelompok Kriminal di lokasi setempat," jelasnya.

Tapi klaim Sebby, ada anggota kelompok perampok yang dia kenal.

Baca Juga: Bikin Hati Prabowo Subianto Berbunga-bunga, Ternyata Amerika Sodorkan Dagangannya Jet Tempur F-35 Lightning II, Inikah Tujuan Asli Cabut Sang Menhan dari Daftar Hitam?

"Tetapi dalil dengan niat jahat ini telah ketahuan, karena dalam kelompok perampok itu, ada orang yang saya kenal," ujarnya.

Sebby mengatakan, akibat kejadian segala aktivitasnya terganggu.

"Dan selama 10 hari Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom telah mengalami shock dan telah menderita secara mental juga secara psikologis," ungkapnya. Ia pun merasa ketakutan hingga terpaksa bersembunyi untuk sementara waktu.

“Sampai sekarang saya sembunyi di kampung yang tidak ada listrik, dan juga tidak ada jaringan telpon serta tidak bisa akses Internet. Baru dua hari ini saya ke kota untuk informasikan tentang situasi krisis ini,” tutupnya.

Baca Juga: Foto Romantis Iptu Vivin Febriyanti, Polwan Cantik Mirip Nabila Syakieb yang Dinikahi Teman Satu Angkatan

dok.

Pimpinan OPM atau KKB Papua Lekagak Telenggen (tengah, pakai topi) terus diburu pasukan gabungan TNI dan Polri. Lekagak sulit ditangkap karena punya alasan ini.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya