Terkuak, Puluhan WNA China Masuk Indonesia untuk Kerja di Proyek Ini

Sabtu, 08 Mei 2021 | 14:53
ANTARA FOTO/Fauzan via Kompas.com

Sejumlah warga negara asing (WNA) dengan menggunakan baju hazmat tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (2/1/2021). WNA China masuk Indonesia untuk kerja di proyek ini.

Fotokita.net - Video WNA China yang masuk Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten viral. Sejumlah pihak geram lantaran pemerintah melarang mudik, sementara membebaskan masuk WNA China.

Kedatangan puluhan warga negara asing (WNA) asal China pada Selasa (4/5/2021) telah diakuiDirektorat Jenderal Imigrasi.

MenurutArya Pradhana Anggakara,Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, selain puluhan WNA China, ada juga tiga WNI yang ikut masuk dengan pesawat sewaan yang sama.

Lebih jauh Arya Pradhanamengatakan, "Benar pada Selasa, 4 Mei 2021 Jam 14.55 WIB telah mendarat 85 WN China dan 3 WNI dengan pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta."

Baca Juga: Fakta Baru, 2 Warga Tangsel Positif Varian Baru Corona India, Begini Kondisinya

Meski begitu, Arya Pradhanamenegaskan seluruh WNA China itu telah melewati pemeriksaan sesuai protokol kesehatan sebelum pemeriksaan keimigrasian.

Arya Pradhana mengatakan, "Sebelum dilakukan pemeriksaan keimigrasian, para penumpang telah melalui pemeriksaan kesehatan sesuai protokol kedatangan orang dari luar negeri oleh pihak KKP Kemenkes."

Baca Juga: Foto Malaysia Darurat Covid-19 Bikin Miris, Pakar UI: Tolong Jangan Remehkan Ini

Selain itu, Arya Pradhana mengungkapkan, dokumen keimigrasian para WNA China itu telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam hal ini Peraturan Menteri Hukum dan HAM.

"Secara keimigrasian, diketahui bahwa visa dan dokumen keimigrasian mereka sudah sesuai dengan Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020," sebut Arya Pradhana.

Di sisi lain, Novie Riyanto Direktur Jenderal Perhubungan Udara memastikan, penerbangan itu sudah mendapatkan Flight Approval (FA) atau izin terbang pada 18-19 April 2021 untuk melayani penerbangan charter.

Baca Juga: Kapal India Bawa Covid-19 ke Riau, Kondisi Sang Kapten Bikin Khawatir

Penerbangan charter itu memiliki tujuan mengangkut WNA China untuk kepentingan pekerjaan atau perusahaan.

Novie Riyanto menjelaskan, pembukaan rute penerbangan sudah sesuai dengan peraturan penerbitan izin terbang.

Dalam keterangan tertulisnya,Novie Riyanto menyebutkan,"Penerbangan internasional rute Wuhan-CGK yang dilayani oleh Lion Air, kami pastikan bahwa penerbangan tersebut merupakan penerbangan yang dilakukan dengan sistem charter."

"Bukan berjadwal dan telah memenuhi persyaratan keimigrasian dan kesehatan. Penerbitan FA pun tetap memperhatikan aspek pengendalian Covid-19 di Indonesia," sambung dia.

Baca Juga: Tujuan Warga India Kabur ke Indonesia Bikin Geram, Ini Penyebab Ledakan Kasus Corona di Negeri Bollywood Hingga Disebut Tsunami Covid-19

Istimewa

Puluhan WNA China masuk ke Indonesia dengan penerbangan charter melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. WNA China bekerja untuk proyek strategis ini.

Sementara itu,Imigrasi memastikan para WNA yang tiba memenuhi aturan serta untuk tujuan pekerjaan.

Pada Jumat (7/5/2021), melalui keterangan tertulis Jhoni GintingDirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mengatakan, "Penanganan setiap warga negara asing yang datang ke Indonesia telah mengikuti aturan Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Petugas Imigrasi tidak akan memberikan izin masuk jika para WNA tidak lulus pemeriksaan kesehatan oleh petugas."

Jhoni merujuk pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Baca Juga: Kewalahan Tangani Korban Covid-19, Filipina Bisa Bernasib Sama dengan India, Tapi Indonesia Malah Diminta Belajar dari Negara Kecil ASEAN Ini

Jhonimenegaskan aturan pelarangan masuk bagi WNA selama masa pandemi COVID-19 masih berlaku.

Kedatangan para WNA ke Indonesia hanya diizinkan untuk tujuan esensial seperti bekerja di proyek strategis nasional dan objek vital, penyatuan keluarga, bantuan medis dan kemanusiaan, serta kru alat angkut.

"Terkait kedatangan WNA ke Indonesia, kami sampaikan bahwa mereka yang datang telah memperoleh rekomendasi dari instansi terkait dan akan bekerja di proyek strategis nasional, bukan untuk tujuan wisata," ungkap Jhoni.

Baca Juga: Imigrasi Tak Bisa Larang Kedatangan Meski Bawa Virus Corona, 117 WN India Nekat Masuk Indonesia Demi Kepentingan Ini

Hingga saat ini, pelarangan masih berlaku untuk WNA yang ingin datang dengan tujuan wisata.

Pemerintah juga telah menghentikan sementara pemberian bebas visa kunjungan serta Visa On Arrival (VOA) sejak awal Maret 2020 untuk mencegah lonjakan penyebaran COVID-19.

Belakangan, Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Benget Saragih mengatakan, dua dari 85 WNA China yang masuk Indonesia dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Pantas Berani Tantang Pasukan Khusus TNI dan Polri, Teroris OPM Disebut Punya Keunggulan Ini Buat Ladeni Densus 88 di Hutan Papua

"Hasil swab pertama, dari 85 orang itu, dua orang positif Covid-19," kata Benget saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (7/5/2021). Karena tanpa gejala (OTG), keduanya kini menjalani isolasi di hotel Hariston Bandengan, Jakarta Utara.

Diketahui, dua orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan usia 31 dan 66 tahun.

Benget menuturkan, mereka merupakan tenaga kerja asing (TKA) yang masuk melalui Shenzhen, China.

Ia menegaskan, semua TKA yang masuk Indonesia sebelumnya telah membawa hasil tes PCR negatif dari negara masing-masing.

Baca Juga: Kapal China Bantu Angkat KRI Nanggala-402, Sekutu Amerika Langsung Pergi

Dok. Angkasa Pura I

Ilustrasi puluhan WNA China masuk ke Indonesia. WNA China yang masuk itu bekerja untuk proyek strategi ini.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya