Alami Musibah dalam Latihan Tembak Torpedo, Begini Kondisi Terakhir KRI Nanggala-402 Hingga Seluruh Awaknya Dinyatakan Gugur, KSAL: Warga Hiu Kencana Minta Kapal Diangkat

Minggu, 25 April 2021 | 18:51
Facebook

Kapal Selam KRI Nanggala-402

Fotokita.net - Alami musibah dalam latihan tebak torpedo, begini posisi terakhir KRI Nanggala-402 hingga seluruh awaknya dinyatakan gugur, KSAL: warga Hiu Kencana minta kapal diangkat.

Posisi KRI Nanggala-402 terakhir akhirnya dapat ditemukan. Setelah sebelumnya diberitakanKRI Nanggala-402 dinyatakan hilang pada Rabu (22/4/2021), tim pencari telah menemukan sejumlah barang dan serpihan di bawah laut.

KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak saat melakukan latihan menembak torpedo di laut utara Bali.

Baca Juga: Awak KRI Nanggala-402 Meninggal Dunia dalam Tugas, TNI Kini Kembali Kehilangan Patriot Terbaik, Kepala BIN Papua Gugur Ditembak KKB

Lewat bukti-bukti otentik yang didapatkan tim pencari, Panglima TNIMarsekal Hadi Tjahjanto telah menyatakan, seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 gugur.

Pernyataan Hadi Tjahjanto secara resmi disampaikan dalam jumpa pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai,Minggu (25/4/2021) sore.

Hadi Tjahjanto mengatakan, "Berdasar bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur."

Baca Juga: Matanya Terpejam Saat Disumpah di Bawah Alquran, Komandan KRI Nanggala-402 Blak-blakan Kecewa Pada Kualitas Kapal Selam Buatan PT PAL Hingga Berpesan Begini: Beritakan yang Sebenarnya

Ia menuturkan, hal ini berdasarkan pemindaian secara akurat oleh KRI Rigel di lokasi yang ada kemagnetan yang kuat sebelumnya.

Pemindaian menggunakan multibeam sonar dan magnetometer. Pemindaian ini menghasilkan citra bawah air yang lebih detail.

MV Swift Rescue Singapura telah menurunkan ROV dan melakukan citra bawah air secara visual menggunakan kamera.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Tenggelam di Dasar Lautan, Istilah On Eternal Patrol Jadi Viral, Ternyata Ini Artinya

Telah diperoleh citra yang dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402.

Bagian kapal yakni meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselematan awak kapal MK 11.

Kemudian setelah dilakukan pencarian, Sabtu (24/4/2021) dinyatakan tenggelam.

Hal tersebut setelah ditemukan sejumlah serpihan bagian KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Listrik KRI Nanggala-402 Diduga Masih Menyala, Cadangan Oksigen Bisa Tahan 5 Hari, Maia Estianty Kirim Doa: Ya Allah Jangan Engkau Buat Mereka Menderita

Tribunnews.com

Sebanyak 53 awak kapal KRI Nanggala-402 telah dinyatakan gugur dalam tugas. Panglima TNI Hadi Tjahjanto telah menyampaikan pada Minggu (25/4/2021)

Setelah pernyataan Panglima TNI disampaikan, pihak TNI Angkatan Laut berencana untuk mengangkat KRI Nanggala-402 yang tenggelamdi perairan laut utara Bali.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, kapal selam tersebut berada di kedalaman 838 meter.

"Kami akan berusaha untuk bisa angkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 tadi, tentunya dalam organisasiISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office) juga ada rekan-rekan kita dari luar yang menawarkan ini," kata Yudo, dalam jumpa pers di Bali, seperti dilansir dari Kompas TV, Minggu (25/4/2021).

Baca Juga: Resmi, Barang-barang KRI Nanggala-402 Ditemukan, Kapal Selam TNI AL Dinyatakan Tenggelam, Ini Daftar Temuan yang Jadi Bukti Otentik

Namun, lanjut Yudo, rencana ini perlu keputusan dari pemerintah.

"Karena ini perlu keputusan pemerinah tentunya, saya akan mengajukan ke Panglima TNI yang nanti secara perician ke atas dan tentunya kalaupun sudah ada keputusan pasti kita akan angkat," ujar Yudo.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Tenggelam, Tangis Istri Serda Guntur Teknisi Senior Kapal Selam Pecah: Suami Saya Sebenarnya Sempat Tak Ingin Berangkat

Lambok E.M. Hutabarat

Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.

Yudo menuturkan, ada permintaan dari keluarga awak kapal selam buatan Jerman itu agar kapal dengan 53 awak yang gugur itu bisa diangkat.

"Tadi juga warga Hiu Kencana meminta untuk kapal ini bisa diangkat," ujar dia.

Dalam pencarian KRI Nanggala-402, TNI dibantu oleh militer negara lain seperti Australia, Singapura hingga Amerika Serikat.

Baca Juga: KSAL Akui Kesulitan Evakuasi dari Kedalaman 850 Meter, Pentagon Siap Kirim Alat Canggihnya untuk Angkat KRI Nanggala-402 dari Dasar Laut

"Untuk kapal-kapal yang memiliki peralatan seperti Singapura, dia memiliki alat yang bisa mencakup kedalaman 900-1000 meter. Kita tempatkan bersama KRI Rigel jika itu terbukti Nanggala, kita tindaklanjuti dengan peralatan yang dimiliki oleh Singapura," kata Yudo.

Peralatan dari Australia juga disiagakan untuk mendeteksi gerakan bawah air. "Dari Australia ini juga ditempatkan dekat, mereka memiliki kemampuan untuk deteksi bawah air. Namun hanya menemukan kontak sonar saja, ditindaklanjuti oleh KRI Rigel," ujar dia.

Baca Juga: Sosok Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian, Perwira TNI AL yang Punya Karir Mentereng, Ini Foto-fotonya

Twitter/@Ng_Eng_Hen
Twitter/@Ng_Eng_Hen

Pencarian KRI Nanggala-402 beberapa waktu lalu

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) turut serta dalam membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut (AL) yang hingga kini masih belum ditemukan.

Juru Bicara Pentagon John F. Kirby mengatakan, jika nantinya kapal sudah ditemukan pihaknya menyerahkan kepada Indonesia bagaimana kelanjutannya.

Baca Juga: Sudah Kantongi Bukti Video Pungli, Bobby Nasution Ogah Ladeni Debat Lurah Sidorame Timur Hingga Langsung Pecat Anak Buahnya: Telepon BKD, Suruh Ganti Bapak Ini

Namun demikian, menurutnya mengangkat sesuatu dari dalam laut adalah sesuatu yang berbahaya.

"Sekarang kita membantu menemukan. Objek di bawah berbahaya dan banyak faktor. Sekarang kita bantu menemukan, itu yang kita kerjakan," paparnya melalui keterangan kepada wartawan, Jumat (23/04/2021), seperti dikutip dari situs Departemen Pertahanan AS.

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengangkatan adalah kedalaman dan arus. Oleh karena itu, banyak hal yang mesti menjadi perhatian.

Baca Juga: Tujuan Warga India Kabur ke Indonesia Bikin Geram, Ini Penyebab Ledakan Kasus Corona di Negeri Bollywood Hingga Disebut Tsunami Covid-19

Defense World
Defense World

P-8 Poseidon

"Kami memiliki beberapa kemampuan untuk membantu dalam hal itu," ujarnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, apapun akan diupayakan untuk bisa membantu Indonesia dalam menemukan kapal tersebut.

Apa yang diminta oleh pemerintah Indonesia, menurutnya pihaknya akan mengupayakannya.

"Kami ingin membantu mereka menemukan kapal selam dan kami ingin melakukan apa pun yang kami bisa," tegasnya.

Baca Juga: Wali Kota Cilegon Ancam Seret Raffi Ahmad ke Meja Hijau, Suami Nagita Slavina Diam-diam Sedang Jalani Gugatan di Pengadilan Negeri Depok, Ini Kasusnya

Pentagon telah memberikan bantuan melalui pengiriman aset-aset udara, termasuk pesawat patroli maritim P-8 Poseidon Angkatan Laut.

Menurutnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin III sudah berbicara dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto untuk memastikan bahwa dia tahu bila pesawat itu akan datang dan juga untuk menawarkan dukungan atau bantuan tambahan yang mungkin diperlukan.

"Indonesia adalah teman baik dan mitra strategis. Kami semua sangat sedih melihat laporan tentang kapal selam mereka," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Tak Bisa Larang Kedatangan Meski Bawa Virus Corona, 117 WN India Nekat Masuk Indonesia Demi Kepentingan Ini

Lambok E.M. Hutabarat

Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya