Fotokita.net - Listrik KRI Nanggala-402 diduga masih menyala, cadangan oksigen bisa tahan 5 hari: Maia Estianty kirim doa: Ya Allah jangan engkau buat mereka menderita.
TNI sudah merilis status KRI Nanggala-402 setelah dilakukan upaya pencarian selama lebih dari 72 jam.
KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali, saat hendak melakukan latihan, Rabu (21/4/2021).
Saat ini TNI masih memastikan lokasi dari kapal ini. Namun, lokasinya menguat di titik adanya kemagnetan yang kuat dengan kedalaman 850 meter.
Kapal ini dinyatakan tenggelam setelah ditemukan sejumlah barang dan komponen kapal selam tak jauh dari lokasi dilaporkan hilang kontak.
Saat ditemui diBase Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Sabtu (14/4/2021),Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan belum ada bukti otentik 53 awak KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali dinyatakan gugur.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada bukti otentik apakah mereka dinyatakan gugur atau dalam keadaan hidup.
"Kita tidak bisa melihat sampai bagaimana korban dari tadi yang disampaikan dengan hanya ini (bukti otentik) karena belum ketemu salah satu korban, jadi kita tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," kata Yudo Margono.
Yudo Margono lantas berharap kapal segera ditemukan dan bisa dilakukan evakuasi bagi para awak ini.
"Harapan kita nanti dengan evakuasi baru bisa kita tentukan (kondisi awak kapal) karena tidak ada bukti serpihan dari korban sehingga kami tidak bisa menduga," katanya.
Laksamana Yudo Margono menduga KRI Nanggala-402 tidak mengalami blackout atau mati listrik saat dinyatakan hilang kontak hingga tenggelam di laut utara Bali.
Menurut Yudo Margono, visual terakhir yang dilihat tim penjejak Komando Pasukan Katak (Kopaska), lampu kapal dalam keadaan menyala saat masuk ke dalam air.
Bahkan, isyarat perang tempur dan menyelam masih terdengar dari kapal penjejak yang berada sekitar 50 meter dari KRI Nanggala-402.
Dengan adanya isyarat tempur dan lampu yang masih menyala itu, Yudo menduga KRI Nanggala-402 tidak mengalami blackout.
Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.
"Lampu hidup, bahkan isyarat perang tempur dan perang menyelam masih terdengar kapal penjejak yang berjarak 50 meter. Dari itu saya menduga kapal tak blackout," kata Yudo Margono di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (24/4/2021).
Yudo menegaskan, jumlah cadangan oksigen di KRI Nanggala-402 masih belum pasti.
Sebab, ada dua kondisi yang menentukan jumlah pasokan oksigen kapal selam itu.
Kondisi pertama, cadangan oksigen hanya bertahan 72 jam jika kapal dalam kondisi blackout.
Namun, ketika kelistrikan kapal selam menyala, cadangan oksigen bisa bertahan hingga lima hari.
"Ketika masih ada kelistrikan ini bisa sampai lima hari, dan kita tak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak," katanya.
Bagian kapal selam KRI Nanggala-402.
Menurutnya, kapal selam itu mengalami keretakan setelah dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali.
"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan. Memang terjadi tekanan kedalaman yang dalamnya sampai 700-800 meter, ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," katanya.
Dengan adanya keretakan ini ada kemungkinan air akan masuk ke badan kapal. Meski demikian ada juga kemungkinan bagian-bagian kapal yang tidak bisa dimasuki air.
"Kemungkinan-kemungkinan air masuk ada. Tapi ada kemungkinan juga bagian kabin-kabin yang air yang tidak masuk," kata dia.
Yudo menjelaskan hal itu terjadi karena badan kapal selam memiliki sejumlah sekat. Kemudian ada ruangan yang dibagi seperti kompartemen.
Jika awak sempat menutup pintu kedap saat keretakan terjadi, air tetap tidak bisa masuk.
Bagian salah satu jalan masuk kapal selam KRI Nanggala-402.
Sementara itu, komposer Maia Estianty ikut bersedih setelah mendengar kabar KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam.
Kesedihan itu disampaikan Maia Estianty melalui unggahan di akun Instagram @maiaestiantyreal.
“Sesak ketika mengetahui mereka ‘KAPAL SELAM NANGGALA 402’ yang sudah berumur tua bersama puluhan awak tentara laut Indonesia, berada di dalam laut yang terdalam dan dianggap hilang, karena melewati batas waktu 72 jam,” tulis Maia dikutip, Sabtu (24/4/2021).
Tak lupa, Maia Estianty mengutarakan rasa simpati dan memanjatkan doa untuk para korban serta keluarga mereka.
“Ikut bersimpati dan berdoa semoga kalau memang takdirnya harus ketemu, pertemukanlah mereka kembali dengan keluarganya Yaa Allah.
Tetapi tentunya, ENGKAU Sang Pemilik mereka, apapun yang terjadi, ampunkanlah dosa para tentara kami ini Yaa Allah, jangan Engkau buat mereka menderita Yaa Allah,” tulis Maia.
“Peluklah mereka dalam Kasih SayangMU. Untuk keluarga besar Kapal Selam Nanggala, dikuatkan, ditabahkan, Amin Yaa Rabb,” tulis Maia Estianty lagi.
Terakhir, istri Irwan Mussry ini menyampaikan pesan untuk pemerintah terkait alutsista sehingga tak lagi menimbulkan korban jiwa.
“Untuk pemerintah, mudah-mudahan alutsista yang sudah uzur, diganti aja. Jangan menambah korban lagi,” tutup Maia Estianty.
(*)