Sosok Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian, Perwira TNI AL yang Punya Karir Mentereng, Ini Foto-fotonya

Kamis, 22 April 2021 | 04:36
dok. TNI AL

Mayor Laut (P) Fufuk Ariek Akhiranto menggantikan Letkol Laut (P) Heri Oktavian (kanan) yang dimutasi sebagai Komandan KRI Nanggala-402.

Fotokita.net - Sosok komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian, perwira TNI AL yang punya karir cemerlang, ini foto-fotonya.

Berikut ini, sekelumit perjalanan karirkomandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian yang sudah memimpin kapal selam ini selama satu tahun.

Sebelum menjabat sebagai komandan KRI Nanggala-402,Letkol Laut (P) Heri Oktavian lebih dulu menjabat sebagaiKomandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus).

Baca Juga: Angkut 52 Anggota TNI AL, Ini Foto Profil Komandan KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Pada November 2019,Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M.Sc resmi menjabat Komandan Sekolah Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal.

Serah terima jabatan Komandan Sekasel dilakukan dari Komandan Pusdiksus, Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana, S.M kepada Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M.Sc.

Sertijab yang dilaksanakan dalam Upacara militer tersebut dilaksanakan di lapangan Apel Sekolah Kapal Selam Pusdiksus Kesatrian Kodikopsla Ujung Surabaya.

Baca Juga: Dijuluki Monster Bawah Laut, KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak Sempat Jalani Perawatan Selama 3 Tahun di Korea Selatan

Hadir dalam upacara serahterima tersebut, para pejabat Utama Pusdiksus diantaranya Komandan Sekolah Pasukan Katak, Komandan Sekolah Penyelam, Komandan Sekolah Penerbang dan para kepala bagian di jararan Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal.

Jabatan Komandan Sekasel Pusdiksus ini sebelumnya kosong, karena pejabat lama harus menempati jabatan baru, untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut untuk sementara pelaksana harian dijabat Mayor Laut (P) Agus Pujiono.

Baca Juga: Pantas Berani Hina Nabi Hingga Bikin Emosi, Jozeph Paul Zhang Ternyata Ngumpet di Negara Ini, Data Pribadinya Sudah di Tangan Polisi

Sedangkan Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M.Sc, sebelum menempati jabatan Komandan Sekolah Kapal Selam melaksanakan pendidikan Sesko di Jerman.

Pada 3 April 2020,Tongkat Komando Komandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) resmi beralih.

Kini, Mayor Laut (P) Fufuk Ariek Akhiranto memimpin sekolah bagi para calon awak kapal selam yang memiliki moto "Tabah Sampai Akhir".

Mayor Laut (P) Fufuk Ariek Akhiranto menggantikan Letkol Laut (P) Heri Oktavian yang mutasi ke Satsel Koarmada II sebagai Komandan KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Bak Masuk Kuping Kiri Keluar Kuping Kanan, Atta Halilintar Lupakan Nasihat Nikah Gus Miftah, Terus Minta Aurel Seperti Leggogeni Faruk: Jangan Cari Pasangan Sempurna

dok. TNI AL

Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M. Sc Jabat Komandan Sekolah Kapal Selam Kodiklatal.

Acara serah terima jabatannya dipimpin langsung oleh Danpusdiksus Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana di Ujung, Surabaya (3/4/2020).

Danpusdiksus menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras, sumbangan pikiran, kreatifitas dan keberhasilan Letkol Laut (P) Heri Oktavian selama memimpin Sekasel.

Dan kepada Mayor Laut (P) Fufuk Ariek Akhiranto menyampaikan ucapan selamat atas jabatan yang baru sebagai Komandan Sekolah Kapal Selam.

Baca Juga: Cek Data Penerima BPUM 2021 di eform.bri.co.id/bpum, Ini Cara Cairkan Dana BLT UMKM Rp 1,2 Juta

"Jabatan tersebut merupakan amanah sekaligus penghargaan yang diberikan TNI AL atas prestasi, dedikasi dan loyalitas yang telah ditunjukkan selama ini," ujar Danpusdiksus.

Kepada seluruh personel dan stafnya, Danpusdiksus berpesan agar mendukung seoptimal mungkin Komandan Sekasel yang baru serta menjalin kerjasama yang baik.

Komandan Sekasel adalah unsur pelaksana di lingkungan Pusdiksus yang bertugas membantu Komandan Pusdiksus dalam menyelenggarakan pendidikan pengembangan profesi lingkup sekolah yang bersangkutan.

Baca Juga: Kritis Dikeroyok 7 Orang di Depan Kafe, Ini Foto Serda Donatus Boyau Anggota Pasukan Rahasia Kopassus, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

SejakApril 2020,Letkol Laut (P) Heri Oktavian resmi menjabatkomandan KRI Nanggala-402.

dok. TNI AL

Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M. Sc Jabat Komandan Sekolah Kapal Selam Kodiklatal.

KRI Nanggala 402 yang berbobot 1.395 ton dibangun di Jerman pada tahun 1978, menurut website sekretariat kabinet Indonesia.

Kapal itu menjalani perbaikan selama dua tahun di Korea Selatan yang tuntas pada tahun 2012.

Indonesia pada masa lalu mengoperasikan armada terdiri dari 12 kapal selam yang dibeli dari Uni Soviet untuk melakukan patroli di perairan dengan banyak pulau ini.

Tetapi sekarang ini Indonesia hanya memiliki armada yang terdiri dari lima kapal selam, dua kapal selam Tipe 209 buatan Jerman dan tiga kapal yang lebih baru buatan Korea Selatan.

Baca Juga: Harga Kamera Leica Anang Bikin Syok Sultan Andara, Begini Jurus Ayah Aurel Saat Ashanty Ancam Buang Semua Koleksi Alat Fotografinya: Dijual Nggak Jadi Apa-apa

Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, tetapi sebagian peralatan yang masih dioperasikannya telah tua.

Telah beberapa kali ini terjadi kecelakaan maut yang melibatkan pesawat transport militer tua dalam beberapa tahun ini.

Seperti apa spesifikasi dari kapal selam milik Indonesia yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) pada 1981 ini?

Baca Juga: Cara Mudah Cari HP Baru Lebaran 2021, Adu Keren Kamera Realme 8 dengan Samsung Galaxy A32, Lihat Hasil Foto-fotonya

CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.

Kapal Selam KRI Nanggala 402 ini mengambil nama dari senjata pewayangan Nanggala.

Kapal ini dibuat oleh pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman tahun 1981 tipe U-209/1300. Salah satu kapal selam andalan milik Indonesia ini memiliki berat 1.395 ton, dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.

Dikutip Kompas.id, Rabu (21/4/2021), KRI Nanggala 402 ini juga merupakan satu dari dua kapal selam tua buatan Howaldtswerke, Jerman Barat.

Baca Juga: Didesak Tangkap Joseph Paul Zhang, Polri Akui Alami Kendala Ini dalam Kasus Penistaan Agama yang Dilakukan Sang Youtuber

Pada 1981, Indonesia memiliki 12 kapal selam, tetapi hanya tinggal satu yang masih bisa menyelam.

Atas hal tersebut, Indonesia pun memilih KRI Nanggala-402 buatan Jerman itu sebagai alutsista laut Nusantara.

Kekuatan kapal selam ini juga tak diragukan. Dengan mengandalkan mesin diesel elektrik, kapal ini mampu melaju dengan kecepatan lebih kurang 25 knot.

Baca Juga: Satu Per Satu Prediksinya Mulai Terbukti, Roy Kiyoshi Ungkap Artis yang Bunuh Diri Hingga Terjerat Kasus Narkoba, Ini Sosoknya

Wikipedia

RI Nanggala 402

Usai overhaul, KRI Nanggala 402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir di antaranya torpedo dan persenjataan lain.

Sebelumnya, kapal selam ini sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009-2012.

Kapal selam KRI Nanggala 402 ini aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum dan keamanan di laut.

Selain itu, kapal ini juga kerap digunakan sebagai tempat latihan yang digelar TNI Angkatan Laut (AL).

Baca Juga: Adik Atta Halilintar Dikecam Karena Sobek Uang Rupiah, Sosok Ini Bongkar Cara Gen Halilintar Makan Enak Saat Nggak Punya Duit: Kami Lagi Susah Banget

Saat latihan operasi laut gabungan, 8 April sampai 2 Mei 2004, kapal ini menunjukkan kemampuannya sehingga dijuluki sebagai 'monster bawah laut'.

Kala itu, KRI Nanggala 402 menunjukkan kemampuan dengan menembakkan torpedo.

Sesuai dengan kemampuan mutakhir yang dimilikinya, kapal selam ini pun berhasil menenggelamkan KRI Rakata yang dijadikan sebagai sasaran tembak dalam latihan.

Baca Juga: YouTuber Penista Agama Jozeph Paul Zhang Cuma Tertawa Jadi Buronan Interpol, Tangan Kanan Habib Rizieq Buka Suara: Tak Ada Dalam Ajaran Kristiani yang Sesungguhnya

Foto wikipedia

KRI Nanggala.

Sebagai bagian dari armada pemukul KRI Nanggala dipersenjatai 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung serta sonar dari jenis CSU-3-2 suite.

KRI Nanggala merupakan kapal selam type 209/1300 yang banyak digunakan Angkatan Laut sedunia.

Sebelumnya, TNI Angkatan Laut meng-overhaul KRI Cakra dengan nomor lambung 401 di perusahaan yang sama.

Perangkat teknologinya yang buatan 1970-an tersebut kini tampil lagi dengan teknologi 1990-an. Kapal perang buatan Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat 1981 ini, pernah terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-US Navy, CARAT-8/02 yang diadakan pada 27 Mei - 3 Juni 2002.

Baca Juga: Kritis Dikeroyok 7 Orang di Depan Kafe, Ini Foto Serda Donatus Boyau Anggota Pasukan Rahasia Kopassus, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

CARAT (Coorperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara.

Latihan CARAT ini berlangsung di perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Situbondo pada 2004.

Selain itu kapal ini juga pernah terlibat dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004, KRI Naggala berhasil menenggelamkan eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942 dengan torpedo SUT.

Pada Senin 6 Februari 2012, usai mendapat perbaikan menyeluruh selama hampir dua tahun di Korea Selatan, kapal selam TNI Angkatan Laut KRI Nanggala-402, merapat di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya.

Baca Juga: Ibu Kandung Indah Permatasari Berani Bersumpah di Atas Al Quran, Kondisi Rumah Tangga Arie Kriting Terus-terusan Disorot: Hidup Sederhana Itu Pilihan

Kedatangan kapal selam buatan Jerman itu disambut langsung Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno, anggota Komisi I DPR RI, pejabat Kementerian Pertahanan, dan petinggi TNI AL.

KSAL dan sejumlah pejabat yang hadir menyempatkan diri meninjau bagian dalam kapal yang diperbaiki total di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korsel, sejak Desember 2009 itu.

Kembalinya kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu, memantapkan kekuatan TNI AL dan bergabung dengan satu kapal selam lainnya KRI Cakra-401.

Baca Juga: Disebut Kena Karma Lawan Ibu Kandung, Wajah Indah Permatasari Usai Nikah Jadi Sorotan, Istri Arie Kriting Muncul dalam Kondisi Begini: Hidup Sederhana

Seperti halnya KRI Nanggala, kapal selam KRI Cakra juga sudah lebih dulu menjalani "overhoul" di galangan yang sama di Korsel pada 2004-2006.

Perbaikan total yang dijalani KRI Nanggala meliputi, struktur kapal, lapisan baja, sistem navigasi, dan persenjataan bawah air serta sonar berteknologi terkini.

Baca Juga: Ejek Kondisi Kamera Vlog Aurel, Atta Halilintar Belanja Alat Foto Video Ratusan Juta, Deddy Corbuzier Malah Beri Pesan Menohok: Kualitas Konten Bukan dari Kamera Bagus

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya