Fotokita.net - Beragama Nasrani dan dekat dengan ulama tanah air, ayah Kapolri Listyo Sigit punya jabatan mentereng di TNI AU hingga bikin Jokowi segan.
Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Posisi baru ini membawanya mendapat kenaikan pangkat, dari komisaris jenderal menjadi jenderal polisi.
Pengangkatan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dengan demikian, Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.
Baca Juga: Belum Seminggu Jadi Kapolri, Listyo Sigit Sudah Ditantang Penjarakan Sosok Ini: Umat Sudah Teriak!
Rekam jejak
Sebelum menjabat sebagai Kapolri, Listyo Sigit Prabowo telah menempati beberapa jabatan strategis.
Lulusan Akademi Kepolisian 1991 tersebut sempat menjadi Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019 sebelum diangkat menjadi Kepala Bareskrim.
Ia juga merupakan lulusan S-2 Universitas Indonesia dengan fokus penelitian tesis pada konflik etnis di Kalijodo.
Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kabareskrim pada 6 Desember 2019.
Pria kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 ini mempunyai kedekatan dengan Presiden Jokowi karena menjabat sebagai Kapolresta Solo pada 2011 saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo.
Peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo di Bareskrim, salah satunya penangkapan terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra yang buron selama 11 tahun.
Selain itu, terbongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.
Kedekatan Listyo Sigit Prabowo dan Jokowi berlanjut saat menjadi Presiden, dan pada 2014 menjadi ajudan Jokowi.
Dalam paparannya sewaktu uji kelayakan dan kepatutan di DPR beberapa waktu lalu, Listyo Sigit Prabowo menyatakan mempunyai cita-cita mewujudkan institusi Polri yang humanis, transparan, dan modern.
Salah satunya di bidang pelayanan masyarakat.
Listyo Sigit Prabowo mendorong pemanfaatan teknologi untuk peningkatan pelayanan.
Selain dapat memperluas jangkauan ke masyarakat, pemanfaatan teknologi juga dinilai dapat meminimalisir penyalahgunaan kewenangan oleh oknum Polri.
Bahkan penggunaan teknologi akan diperluas hingga ranah penegakan hukum, misalnya untuk penegakan hukum lalu lintas berbasis elektronik lewat modernisasi electronic traffic law enforcement (ETLE).
"Pelanggaran jelas, hukumannya jelas, dan peran polisi seprti apa (juga jelas). Tidak ada ruang untuk nitip sidang, karena itu yang paling berbahaya. Jadi, ya kalau salah, proses," kata dia.
Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menyambangi markas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pengurus Pusat Muhammadiyah seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (27/1/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Sigit mengajak agar semua elemen masyarakat dapat saling bekerja sama dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Salah satu bentuk kerja sama itu yakni dengan penguatan sinergi antara kepolisian dan elemen masyarakat.
"Tadi kita diberikan akses sampai ke cabang untuk bisa bersinergi, jadi kapolsek dengan pengurus NU cabang, kemudian kapolres dengan pengurus NU di atasnya, sampai dengan polda, dan kami Kapolri bersinergi dengan pimpinan pusat PBNU Pak Kiai Said Aqil,” ujar Sigit di Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021).
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyatakan, pihaknya siap memperkuat kerja sama dengan kepolisian.
"Kita perkuat kerja sama kita, kita tingkatkan kerja sama kita demi merawat, mengawal, menjaga keutuhan, kekuatan NKRI," kata Said.
Sementara itu, saat bertemu dengan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Sigit menyatakan, penerapan moderasi beragama dapat berfungsi untuk mengatasi masyarakat yang terpapar paham radikal dan intoleran dengan menggunakan pendekatan yang lunak.
"Pemahaman tentang moderasi beragama tentunya jauh lebih bermanfaat daripada kita melakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat hard (keras)," terang Sigit, Jumat (29/1/2021).
Mu'ti menegaskan, Muhammadiyah mendukung program Sigit soal moderasi beragama.
"Muhammadiyah mendukung program-program Pak Kapolri, terutama program yang berkaitan dengan moderasi beragama. Jadi Pak Kapolri tadi menerangkan bahwa moderasi itu merupakan program yang akan beliau kembangkan," ujar Mu'ti, dikutip dari Antara.
Abdul Mu'ti melanjutkan, PP Muhammadiyah juga mendukung komitmen Sigit tentang pendekatan humanis dan merakyat dalam menangani serta mengatasi persoalan.
"Kami bahkan tadi mengusulkan tagline baru untuk Kapolri, yaitu Polisi Sahabat Umat," tambah dia.
Keluarga nahdliyin cabang nasrani
Saat safarinya ke PBNU, Sigit bercerita ketika dirinya diakui sebagai warga NU atau nahdliyin.
Sigit waktu itu masih menjabat sebagai Kapolres Pati. Ia mengaku, Kiai Happy Irianto Setiawan merupakan tokoh NU yang paling sering mendampinginya.
"Beliau mengobrol, kemudian beliau sampaikan, ‘Pak Sigit, jenengan (Anda) ini sudah jadi warga NU’,” ujar Sigit.
Baca Juga: Sebut Jilbab Bukan Perintah Allah, Ade Armando Kena Sentil Sosok Ini: Itu Bukan Domain Anda!
Waktu berjalan, Sigit pun bertanya-tanya apakah "status keanggotaannya" sebagai warga NU masih berlaku.
Pertanyaan Sigit itu pun terjawab saat ia menjabat sebagai Kapolda Banten. Sigit bertemu dengan Kiai Haji Ma'ruf Amin.
Sigit bertanya kepada Ma'ruf yang saat itu masih menjabat sebagai Rais Aam PBNU. Ia menanyakan apakah dirinya masih menjadi nahdliyin.
"Kata beliau menegaskan lagi bahwa 'Betul, Pak Kapolda adalah warga nahdliyin cabang Nasrani'," tutur Sigit yang disusul gelak tawa dan tepuk tangan hadirin.
"Jadi itu Pak, makanya mohon izin, saya berani menyampaikan bahwa sore hari ini kita silaturahmi sesama warga nahdliyin," sambung dia.
Polri sudah dianggap keluarga Muhammadiyah
Sementara itu, saat menyampaikan pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir kepada Sigit, Mu'ti mengatakan, Muhammadiyah telah menganggap Polri sebagai keluarga Muhammadiyah.
"Tadi Pak Ketua Umum, Pak Haedar Nashir menyampaikan bahwa Muhammadiyah sudah menganggap Polri ini sebagai bagian dari keluarga Muhammadiyah,” ujar Mu'ti, dikutip melalui siaran di akun YouTube Kompas TV, Jumat.
Baca Juga: Bikin Kaget, Ini Alasan Jokowi Cuma Pakai Kaus Dalam Saat Terima Suntikan Kedua Vaksin Covid-19
Kendati demikian, Mu'ti menyampaikan bahwa Kapolri tidak perlu menjadi anggota Muhammadiyah lantaran harus membayar iuran.
Listyo Sigit Prabowo kini menjadi orang nomor satu di wilayah hukum Republik Indonesia.
Ia baru saja dilantik Presiden Jokowi untuk menjadi Kapolri.
Kehidupan pribadi Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun sangat dicari oleh publik.
Tak terkecuali kehidupan keluarganya.
Akhirnya terungkap sosok ayah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, siapa sangka pekerjaannya.
Mungkin tak banyak yang tahu latar belakang mantan Kabareskrim Polri yang kini menjabat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dia dari keluarga ABRI dan berhasil menjadi orang nomor 1 di Korps Bhayangkara.
Namun, siapa sangka jika ini profesi ayah Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ternyata berlatar belakang keluarga TNI Angkatan Udara (AU).
Ayahnya yang bernama Mayor Adm Sutrisno pernah berdinas di Akademi Angkatan Udara (AAU).
"Iya betul, Mayor Adm Sutrisno, purna tugas tahun 1992, terakhir dinas di Akademi Angkatan Udara (AAU)," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah ketika dikonfirmasi, Kamis (28/1/2021).
Informasi ini kali pertama diketahui dari potongan buku kenangan SMA Listyo Sigit Prabowo.
Di situ tertulis alamat Listyo Sigit Prabowo di Blok P-1 Lanud Adisucipto, Yogyakarta.
Alamat ini menunjukkan Listyo Sigit Prabowo besar di lingkungan angkatan bersenjata matra udara.
Dalam catatan yang sama juga memperlihatkan, setelah lulus SMA, Listyo Sigit Prabowo melanjutkan pendidikannya ke Akademi Polisi (Akpol).
Sementara, tak sedikit dari rekan seangkatannya melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah.
Misalnya, kuliah di Universitas Atmajaya hingga Universitas Pembangunan Nasional (UPN).
Dengan latar belakang sebagai putra seorang anggota TNI AU, Listyo Sigit Prabowo pun mencatatkan sejarah tersendiri bagi dunia Korps Bhayangkara.
Latar belakang sebagai putra anggota TNI AU juga disandang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini merupakan putra Sersan Mayor Bambang Sudarto yang diketahui pernah berdinas sebagai teknisi pesawat.
(*)