Fotokita - Berita Foto Dengan Fakta Sebenarnya

Hilang Mendadak Usai Kritik Keras Pemerintah China, Ternyata Jack Ma Pernah Diajak Bercanda Jokowi Soal Ini

Selasa, 05 Januari 2021 | 09:31
Grid Networks Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang hangat dengan bos Alibaba Jack Ma pada 1 September 2018.
Biro Pers Setpres

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang hangat dengan bos Alibaba Jack Ma pada 1 September 2018.

Fotokita.net - Hilang mendadak usai kritik keras pemerintah China, ternyata Jack Ma pernah diajak bercanda Jokowi soal ini.

Saat kabar hilang pendiri Alibaba dan Ant Group, Jack Ma beredar, sebuah video yang memprediksi "akhir riwayat" sang miliarder apakah akan berakhir di penjara atau mati kembali viral.

Melansir Newsweek, video tersebut diunggah 11 September 2019 di Twitter. Berisi tentang percakapan antara Miliarder China yang diasingkan, Guo Wengui (Miles Kwok) dengan Direktur Investasi Hayman Capital Management, Kyle Bass.

Baca Juga: Hore Langsung Cair Mulai Besok Sampai April 2021, Ini Cara Cek Penerima Bansos Rp 300.000, Ada Jatah Buat 10 Juta Warga

Jack Ma dilaporkan tidak terlihat di publik sejak 2 bulan lalu, termasuk tidak menghadiri acara final TV Show-nya sendiri, Africa's Business Heroes.

Orang terkaya nomor 25 versi Bloomberg's Billionaires Index ini diduga hilang setelah memberikan kritik terhadap pemerintah China.

Kritiknya itu dia sampaikan pada Oktober lalu di Shanghai. Jack Ma mengkritik aturan perbankan di China yang dia samakan seperti pegadaian.

Untuk itu, Ma menginginkan adanya perubahan atau reformasi.

Baca Juga: Kabar Gembira Mulai Cair 4 Januari 2021, Ini Besaran 3 Bansos Pemerintah, Buruan Cek Nama di dtks.kemensos.go.id

"Sistem finansial hari ini adalah warisan dari masa industri," ungkap Ma, "Kita harus membangun sesuatu yang baru untuk generasi selanjutnya dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini."

Laporan hilangnya Jack Ma dari publik membuat video percakapan antara Miles Kwok dan Direktur Kyle Bass mencuat kembali di Twitter dan telah dibagikan ratusan kali.

Di dalam video itu, Jack Ma diprediksi oleh Miles Kwok hanya akan mengalami 2 akhir hidup.

Baca Juga: Maklumat Kapolri Soal Konten FPI Dikritik Mantan Ketua MK, Kompolnas Buka Suara: Dasar Aturannya Ada dan Sah

"Hanya ada 2 cara [akhir] bagi miliarder di China, dia dipenjara atau mati," ungkap Kwok dikutip dari Real Vision.

Jika memang benar pendiri Alibaba itu menghilang karena kritiknya terhadap pemerintah sehingga menyebabkan dia harus mendekam di penjara atau dibunuh, maka prediksi 2 tahun lalu itu bisa dibilang benar.

Miles Kwok sendiri, orang yang memprediksi akhir hidup Jack Ma, adalah seorang pebisnis China yang diasingkan dan menjadi aktivis politik, menguasai Beijing Zenith Holdings dan aset lainnya.

Baca Juga: Jadi Idola Usai Menangkan Jokowi di Pilpres 2014, Mantan Ketua MK Sebut FPI Bukan Organisasi Terlarang Seperti PKI Hingga Maklumat Kapolri Dinilai Salah

Pada Sabtu 1 September 2018Presiden Joko Widodo pernah bertemu pendiri sekaligus Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma, di Istana Kepresidenan Bogor.

Pada awal pertemuan, Presiden mengapresiasi Jack Ma yang akan hadir dalam upacara penutupan Asian Games 2018 besok.

Kepala Negara pun sempat berkelakar tentang aksinya dengan sepeda motor saat upacara pembukaan Asian Games 2018.

Baca Juga: Terlanjur Senang Dapat Kabar Bikin dan Perpanjangan SIM Gratis, Korlantas Polri Buru-buru Beri Penjelasan Begini

"Saya berharap dapat melihat penampilan Anda pada upacara penutupan karena seperti yang Anda tahu, saya harus melompat dari sepeda motor untuk melakukan bagian saya dalam upacara (pembukaan) Asian Games," kata Presiden dikutip dari siaran pers resmi Istana.

Asian Games berikutnya, yakni tahun 2022, akan diselenggarakan di kota Hangzhou, China. Kota tersebut merupakan lokasi kantor pusat Alibaba.

Baca Juga: Kabar Gembira Mulai Cair 4 Januari 2021, Ini Besaran 3 Bansos Pemerintah, Buruan Cek Nama di dtks.kemensos.go.id

Biro Pers Setpres

Presiden Joko Widodo bertemu pendiri sekaligus Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma, di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (1/9/2018)

Dalam pertemuan tersebut, Presiden yang didampingi sejumlah pejabat bersama Jack Ma membahas sejumlah hal.

Salah satunya berkaitan dengan peta jalan e-commerce Indonesia yang sudah diumumkan sejak awal 2016.

"Ada beberapa tadi yang mengemuka dalam pembahasan tersebut, yaitu yang pertama adalah masalah talent, sumber daya manusia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Baca Juga: Jadi Organisasi Terlarang Seperti PKI dan HTI, Ini Hukuman Buat PNS Bila Nekat Ikut Gabung dengan FPI

Rudiantara mengatakan, dalam pertemuan tersebut juga muncul ide untuk mendirikan Jack Ma Institute guna pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Selain untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, juga untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pemasok SDM bagi negara-negara di kawasan.

"Talent ini menjadi isu nomor satu di dunia. Saking cepatnya pertumbuhan ekonomi digital ini, sumber daya manusianya yang belum bisa mengejar," lanjut Rudiantara.

Baca Juga: Hore! Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021 Keluar, Ini Daftar Akhir Pekan Panjang

Selain membahas tentang sumber daya manusia, dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai pemanfaatan platform yang ada untuk meningkatkan ekspor Indonesia, khususnya ke China.

Rudiantara menuturkan, hal tersebut akan ditindaklanjuti besok siang saat Jack Ma bertemu dengan sejumlah menteri.

Peta jalan e-commerce Indonesia sendiri memuat tujuh poin mengenai upaya pengembangan ekonomi digital.

Baca Juga: Dibubarkan Pemerintah Karena Berbaiat ISIS, FPI Langsung Ambil Tindakan Ini, Habib Rizieq Belum Tahu?

Selain sumber daya manusia atau talent, juga terdapat logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan, dan keamanan siber.

"Kemudian logistik, kita sedang mentransformasi PT Pos Indonesia dari orientasinya pos menjadi perusahaan logistik," ujar Rudiantara.

Baca Juga: Bak Habis Manis Sepah Dibuang, Dulu Kompak Serang Jokowi, Kini Prabowo Diam Seribu Bahasa Saat FPI Disebut Organisasi Terlarang

Sementara dalam bidang infrastruktur komunikasi, Menkominfo mengatakan Palapa Ring ditargetkan selesai 2019.

Karena itu, pada 2019 nanti semua kabupaten/kota di Indonesia sudah terhubung dengan jaringan internet kecepatan tinggi.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Butuh Waktu 3,5 Tahun, Rakyat Amerika Malah Rasakan Efek Samping Ini Usai Disuntik Penangkal Virus Corona

"Jadi infrastruktur sudah siap lebih cepat. Tinggal kita nanti balik lagi fokus kepada SDM," kata Rudiantara.

Selain Rudiantara, turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Baca Juga: Dibubarkan Hingga Jadi Ormas Terlarang, FPI Kena Karma Ahok? Begini Ucapan Mantan Gubernur DKI Jakarta yang Kembali Viral

(*)

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya