Reshuffle Kabinet Jokowi Siap Dibacakan, Sandiaga Uno Masuk Daftar Menteri Hingga Bikin Gerindra Singgung Hal Ini

Selasa, 22 Desember 2020 | 12:59
Instagram @sandiuno

Sandiaga Uno dan sang istri, Nur Asia

Fotokita.net - Reshuffle kabinet Jokowi dibacakan, Sandiaga Uno masuk daftar menteri hingga bikin Gerindra singgung hal ini.

Isu perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju semakin kencang berembus.

Sejak Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta Menteri Sosial Juliari Batubara dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), publik terus berspekulasi tentang pengganti dua sosok ini.

Selain dua kursi tersebut, muncul prediksi bahwa Presiden Joko Widodo akan membongkar pasang beberapa kursi menteri lainnya.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Jokowi Disebut Terjadi di Hari Istimewa, Ternyata Sosok Ini Jadi Pesaing Kuat Risma Buat Isi KursiPosisi Menteri Sosial

Spekulasi muncul bahwa reshuffle akan dilakukan pada Rabu Pon, 23 Desember 2020.

Hari tersebut bertepatan dengan weton atau hari lahir Presiden Jokowi berdasarkan penanggalan masyarakat Jawa.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar untuk menentukan hari baik atau hari keberuntungan seseorang.

Baca Juga: Kerap Jalani Langkah Penting di Hari Istimewa Ini, Jokowi Diprediksi Kocok Ulang Kabinet Pada Tanggal Keramat

Selama enam tahun pemerintahannya, Jokowi beberapa kali merombak kabinet bertepatan dengan hari Rabu Pon.

Dilansir dari Kompas.id, dua kali reshuffle Kabinet Kerja periode 2014-2019 terjadi pada Rabu Pon, tepatnya reshuffle pertama (12/8/2015) dan reshuffle kedua (27/7/2016).

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan, perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju dipastikan segera dilakukan. Namun, dirinya tak bisa memastikan waktu perombakan tersebut.

Apakah akan dilakukan sebelum pergantian tahun atau pada 2021, Donny tak menyebut secara pasti.

Baca Juga: Kabinet Jokowi Dihantam Isu Korupsi, 2 Pejabat Negara Ini Malah Saling Balas Cuitan Panas, Dipicu Acara Habib Rizieq

"Saya hanya bisa katakan segera," ujar Donny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Meski demikian, Donny membenarkan bahwa sejumlah nama saat ini santer disebut media telah dihubungi secara intens oleh Presiden Joko Widodo.

"Ya bisa dikatakan demikian, tetapi kan apa pun itu masih bisa terjadi. Tapi, kita pulangkan sepenuhnya kepada hak prerogatif Presiden," lanjutnya.

Saat ditanya lebih lanjut apakah sejumlah nama akan dipanggil ke Istana Kepresidenan hari ini, Donny kembali belum dapat memastikan.

Baca Juga: Disebut Dapat Tawaran Jadi Anak Buah Jokowi, Ternyata Risma Malah Incar Jabatan Ini

"Kita lihat saja bisa hari ini (Selasa), bisa besok (Rabu), kita kan tidak bisa sampaikan, ada protokolnya. Bersabar saja, tunggu Pak Presiden," tegasnya.

"Yang jelas, siapa pun yang nanti duduk adalah putra-putri terbaik republik ini dan punya integritas, itu yang paling penting," tambahnya.

Sementara itu, pada Senin (21/12/2020) siang, Jokowi juga sempat melakukan pertemuan empat mata dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Pertemuan itu dibenarkan oleh Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi. Menurut Masduki, dalam pertemuan itu Jokowi dan Ma'ruf membahas isu-isu strategis yang tengah berkembang.

Baca Juga: Anak dan Menantu Jokowi Di Ambang Kemenangan, Media Asing Soroti Pilkada 2020, Dinasti Politik Istana Jadi Pemicunya

"Biasanya memang terkait dengan hal-hal yang isu-isu strategis. Kalau urusannya apa saat ini saya tidak diberi tahu oleh Wapres, cuma memang betul bicara empat mata (membahas) isu-isu strategis," kata Masduki.

Saat ditanya tentang kemungkinan dibahasnya ihwal reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju dalam pertemuan Jokowi-Ma'ruf, Masduki tak bisa memastikan.

Namun, hal itu bisa saja menjadi pembahasan. Dengan menguatnya isu reshuffle, Istana dan partai politik koalisi Jokowi pun ikut angkat bicara.

Baca Juga: Jagoan Megawati dan PDIP Menang dalam Hitungan Sementara, Wali Kota Risma Nurut Diminta Pose Begini di Depan Kamera: Saranghae Surabaya!

Enam posisi

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Riza mengatakan, kemungkinan akan ada enam posisi menteri di Kabinet Indonesia Maju yang dirombak oleh Presiden Jokowi.

Namun, ia menyebut, tidak tertutup kemungkinan jika nantinya lebih dari itu. "Saya dengar ada enam posisi. Akan masuk orang-orang muda yang menambah dinamisnya kabinet," kata Faisol kepada wartawan, Senin (21/12/2020).

Terkait posisi yang berpotensi diganti Jokowi, kata Faisol, adalah dua posisi menteri yang tengah kosong yakni Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Sosial.

Baca Juga: Tanpa Bermaksud Dahului Tuhan, Mbak You Minta Warga Jakarta Waspada di Tahun 2021, Singgung Pergantian Presiden Hingga Politik Makin Panas

Selain melakukan reshuffle kabinet, Jokowi juga dikabarkan akan menambah beberapa posisi wakil menteri.

"Saya kira akan ada dua posisi yang akan diganti juga terkait percepatan vaksinasi dan percepatan pemulihan ekonomi," ujar dia.

Sebelum 2021

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sanimenyebut bahwa partainya telah mengusulkan agar perombakan kabinet dilakukan sebelum 2021.

Dengan demikian, saat memasuki 2021, para menteri baru bisa langsung mengoptimalkan penggunaan APBN 2021.

Baca Juga: Bahagia Dapat Suntikan Vaksin Covid-19 Gratis, Warganet Langsung Respon Begini ke Jokowi: Yang Diisep-isep Aja Ada Nggak, Pak?

”PPP sudah menyampaikan saran agar mulai awal 2021 di mana APBN baru mulai dipergunakan, sebaiknya semua kementerian sudah punya menteri definitif lagi, " tutur Arsul dilansir dari pemberitaan Kompas.id.

"Dan kalau ada pergantian menteri, tidak ada kemungkinan interupsi penggunaan anggaran di tengah jalan,” lanjutnya.

Arsul pun menyebut komunikasi antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa terus dilakukan.

Ia bahkan menyebut, komunikasi terakhir terjadi pada awal pekan lalu. "Yang jelas komunikasinya jalan. Hanya bedanya, kalau dulu dengan pertemuan ramai-ramai, sekarang karena Covid-19, maka lebih pada one by one (satu per satu),” tutur Arsul.

Baca Juga: Bukan Ingin Cuci Tangan Soal Acara Habib Rizieq, Ridwan Kamil Minta Mahfud MD Lakukan Ini: Dia Juga Harus Bertanggung Jawab

Komunikasi intens

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menyebut, komunikasi antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri makin intens beberapa waktu belakangan. Salah satunya membahas reshuffle.

"Secara periodik, Ibu Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Jokowi. Komunikasi memang sudah dilakukan,” kata Hasto saat dihubungi, Minggu (20/12/2020), sebagaimana dilansir dari Kompas.id.

Hasto mengatakan, kepastian perombakan kabinet tinggal menunggu momentum tepat yang ditetapkan Jokowi.

Baca Juga: Main Tuding Jusuf Kalla Jadi Dalang OTT Edhy Prabowo, Begini Nasib Calon Wali Kota Ini Usai Penghitungan Suara Pilkada Makassar Selesai

Ia pun meyakini, semua keputusan yang akan diambil Jokowi melewati pertimbangan politik, efektivitas, dan upaya peningkatan kinerja kabinet.

"Terhadap siapa nama-nama calon dari PDI Perjuangan, sesuai konstitusi partai, menjadi kewenangan ketua umum dan secara khusus disampaikan secara langsung ke Presiden Jokowi,” katanya.

Baca Juga: Terdengar Suara Rintihan dan Tangisan, Rekaman Percakapan Terakhir Pengawal Habib Rizieq Sebelum Tewas Diungkap: Tolong Pak...

Tak ajukan nama

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengaku, partainya tidak mengajukan nama kader untuk menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Indonesia Maju.

"Enggak juga, kami tidak ada ajukan nama. Itu kan hak prerogratifnya presiden, baliknya ke sana itu," kata Habiburokhman.

Habiburokhman mengatakan, pihaknya tidak akan mengintervensi sikap Jokowi dalam me-reshuffle atau merombak susunan kabinet.

Baca Juga: Terus Tebar Bahagia Karena Jagoannya Menang Pilkada Surabaya, Ternyata Risma Incar Jabatan Ini Usai Turun dari Kursi Wali Kota

"Tidak ada pembicaraan dan kami tidak ada informasi soal itu. Kita enggak intervensi, itu haknya presiden gitu," ujarnya.

Sementara, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai Nasdem Charles Meikyansah menyebut, sampai saat ini belum ada kader Nasdem yang dipanggil oleh Jokowi untuk diminta kesediaan sebagai calon menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Nasdem, kata Charles, juga tak diminta Jokowi untuk mengajukan nama-nama kadernya yang potensial sebagai calon menteri.

Charles mengatakan, sepanjang yang ia tahu, tak ada peningkatan intensitas komunikasi antara Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Jokowi untuk membahas hal ini.

Baca Juga: Tanpa Bermaksud Dahului Tuhan, Mbak You Minta Warga Jakarta Waspada di Tahun 2021, Singgung Pergantian Presiden Hingga Politik Makin Panas

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP),Ali Mochtar Ngabalin menyebut, waktu pelaksanaan reshuffle kabinet belum dapat dipastikan.

Menurut dia, rencana itu hanya diketahui Presiden Jokowi sebagai pihak yang berwenang untuk melakukan reshuffle.

"Hanya Tuhan dan Pak Jokowi yang tahu, karena otoritas yang diberikan kepada Presiden itu kan begitu," kata Ngabalin.

Baca Juga: Anak dan Menantu Jokowi Di Ambang Kemenangan, Media Asing Soroti Pilkada 2020, Dinasti Politik Istana Jadi Pemicunya

Ngabalin memahami bahwa spekulasi tentang reshuffle berkembang di publik pasca Edhy Prabowo dan Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka KPK.

Ia pun tak menyoal jika publik membuat prediksi-prediksi. Namun, Ngabalin mengingatkan bahwa penunjukkan ataupun penggantian menteri merupakan hak prerogatif Presiden.

Oleh karenanya, pengumuman terkait pengganti kedua menteri itu bisa dilakukan kapan saja sesuai keinginan Presiden, bahkan tak bergantung pada weton Jokowi.

Baca Juga: Vaksinasi Cuma Seperti Digigit Semut, Artis Ini Tolak Disuntik Vaksin Covid-19, WHO Bongkar Hasil Penelitian Vaksin Sinovac

Tunggu momen

Melihat hal ini, pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, Presiden Jokowi tengah menunggu momentum yang pas untuk mengumumkan reshuffle menteri.

"Pak Jokowi kelihatannya memang menunggu momentum. Sehingga pada saat reshuffle dilakukan semua sudah ready dan siap lari.

Tidak perlu ada reshuffle lagi hingga akhir masa jabatannya," kata Hendri.

Baca Juga: Disorot Tajam Media Asing Karena Dinasti Politik, Anak Jokowi Serang Balik Usai Menang Telak Versi Hitung Cepat: 'Saya Bisa Menang, Bisa Kalah'

Hendri memprediksi, Jokowi menginginkan adanya mesin baru di dalam struktur pemerintahan.

Tidak hanya kementerian, kata dia, Jokowi juga diprediksi mencari sosok baru dalam struktur kelembagaan.

"Mungkin Jokowi ingin semua engine baru. Termasuk Kapolri yang memang akan memasuki masa pensiun," kata Hendri.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menjadi salah satu nama yang santer dibicarakan menjadi pendatang baru di kabinet saat perombakan kabinet atau reshuffle dilakukan.

Baca Juga: Selalu Tampil Sederhana di Depan Kamera, Selvi Ananda Buka Suara Usai Anak Jokowi Diprediksi Menang Telak di Pilkada Solo 2020

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengomentari munculnya nama Sandiaga Uno yang berpotensi menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Habiburokhman, Sandiaga merupakan salah satu kader partai yang memiliki kapabilitas dan kecukupan materi yang baik.

Baca Juga: Fotonya Dipajang Jokowi di Akun Medsos, Ini Kisah 2 Wanita Berprestasi Dunia yang Bikin Bangga Sang Presiden

Oleh karenanya, menurut Habiburokhman, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bisa berkonsentrasi apabila memiliki tugas baru.

"Sandiaga salah satu kader terbaik kami, kalau soal kapabilitas saya rasa tidak ada yang meragukan," kata Habiburokhman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/12/2020).

"Beliau juga sosok yang sudah selesai dengan urusan materi, sehingga bisa lebih berkonsentrasi jika mendapatkan tugas," tuturnya.

Baca Juga: Anak Buah Jokowi Akui Komunikasi Pemerintah Buruk, Guru Besar UI Beri Nilai Ini Buat Sang Presiden Hingga Bikin Mantan Jubir SBY Terkekeh

Lebih lanjut, ketika ditanya terkait adanya komunikasi intens antara Presiden Jokowi dengan petinggi Partai Gerindra terhadap nama Sandiaga untuk menjadi menteri, Habiburokhman mengatakan, partainya tak ingin mendahului pernyataan Presiden Joko Widodo.

"Enggak etis jika pernyataan kami mendahului Pak Jokowi. Hanya saja kalau ditanya soal Pak Sandiaga itu tadi jawaban kami tentang sosok beliau," ucapnya.

Baca Juga: Ekspor 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke China, Jerman Kewalahan Tangani Jenazah Korban Corona Hingga Terpaksa Taruh Di Tempat Ini

(Kompas.com/Kompas.id)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya