Diperintah Kapolri Berkantor di Poso, Ini Sepak Terjang Kapolda Sulteng yang Ikut Bangun Kembali Rumah Warga Usai Dibakar MIT Pimpinan Ali Kalora

Jumat, 04 Desember 2020 | 14:48
ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng

Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengangkat kayu yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah yang bakar oleh terduga teroris kelompok Mujadin Indonesia Timur (MIT) Poso, dalam kejadian kekerasan di Kabupaten Sigi, Jumat (27/11/2020) lalu, di Sigi, Kamis (3/12/2020).

Fotokita.net - Diperintah Kapolri berkantor di Poso, ini sepak terjang Kapolda Sulteng yang ikut bangun kembali rumah warga usai dibakar MIT pimpinan Ali Kalora.

Sesuai instruksi terbaru Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis, Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Abdul Rakhman Baso kini berkantor di Poso untuk memantau langsung perburuan Ali Kalora Cs dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Diketahui, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis memerintahkannya berkantor di Poso untuk mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kejar Kelompok Ali Kalora, Kapolri Perintahkan Kapolda Sulteng Berkantor di Poso'

Baca Juga: Diburu Pasukan Elite TNI Hasil Didikan Keras Kodam Jaya, Terbongkar Cara Ali Kalora dan MIT Kelabui Satgas Tinombala di Dalam Hutan, Kini DPO Teroris Disebut Alami Hal Ini

"Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan di-back up oleh tim terbaik Bareskrim Polri," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, dalam keterangannya, Rabu (2/12/2020).

Kelompok MIT diduga menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah di Kabupaten Sigi, pada Jumat (27/11/2020).

Dalam proses pengejaran, Satgas Tinombala yang terdiri dari anggota TNI-Polri bergerak ke wilayah Desa Lemban Tongoa, Sausu, Salatanga.

Baca Juga: Pantas Diterjunkan ke Sarang MIT Pimpinan Ali Kalora, Ternyata Begini Latihan Pasukan Elite Kodam Jaya yang Mampu Tembus Medan Berat Cuma dengan Alat Ini

Satgas Tinombala juga dibantu oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, pasukan TNI, serta dukungan drone dan perangkat teknologi informasi lainnya.

Argo menuturkan, personel Brimob juga diturunkan di tiga lokasi transmigrasi Desa Levonu Sigi untuk melakukan pengamanan.

Selain itu, kata Argo, aparat melakukan pemulihan atau trauma healing sekaligus membagikan sembako kepada warga yang mengungsi.

Baca Juga: Pandai Kecoh Aparat Gabungan di Dalam Hutan, Ini Alasan Teroris Ali Kalora dan MIT Sulit Ditumpas Hingga Diburu Pasukan Intai Kebanggaan TNI

"Lalu perbaikan enam rumah tinggal atau pos pelayanan umat sudah mulai dilaksanakan inisiasi dari polda untuk kecepatan serta bantuan proses pemakaman korban berupa 4 peti mati dan bantuan duka," ujarnya.

Diberitakan, pembunuhan terhadap empat orang warga di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, terjadi sekitar pukul 10.30 Wita.

Menurut polisi, ditemukan empat jenazah yang tewas mengenaskan di tempat kejadian.Selain itu, ada tujuh rumah yang dibakar.

Baca Juga: Penggal Kepala 4 Warga Desa Hingga Bikin Jokowi Terjunkan Pasukan Elite TNI, Ini Alasan Teroris Ali Kalora dan MIT Sulit Ditumpas Aparat Gabungan

Facebook

Pembunuhan brutal dan pembakaran rumah di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis telah memerintahkan personelnya menindak tegas kelompok teroris MIT.

Ia meminta anggotanya tak ragu menembak mati kelompok pimpinan Ali Kalora itu apabila melawan.

“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).

Kabar terbaru atau update Ali Kalora Cs saat ini sudah terdesak karena kehabisan bekal.

Baca Juga: Dikirim Bersama Pasukan Elite untuk Tumpas Ali Kalora dan MIT, Ini Kehebatan Peleton Intai TNI, Sanggup Tembus Medan Sulit

Kabar Ali Kalora CS terdesak karena kehabisan bekal ini diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kadang-kadang Satgas Tinombala Lewat, Jarak 10 Meter, 20 Meter, Mereka Tiarap Enggak Ketahuan karena Hutan Lebat'

Menurut Awi, karena terdesak dan kehabisan bekal, Ali Kalora anggota kelompok Mujahidin Indonesai Timur (MIT) meneror masyarakat, meminta makanan, mencuri, atau merampok dengan kekerasan hingga pembunuhan.

Baca Juga: Buru Teroris MIT Ali Kalora yang Renggut 4 Warga Desa, Ini Kehebatan Pasukan Paling Elite TNI, Kebanggaan Panglima Hadi Tjahjanto: Keberhasilan Operasi Dekati 100 Persen

Istimewa

Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Kekejian Ali Kalora terungkap setelah diduga memenggal 4 kepala warga dan membakar 7 rumah bersama kelompoknya.

"Selama ini beberapa hasil penyelidikan yang dikasih dalam artian dalam tekanan mereka (MIT) kasih (makanan), tidak dianiaya. Namun kemarin (di Sigi), karena ada perlawanan tidak diberi sehingga yang terjadi demikian," ucap Awi.

Saat ini, Satgas Tinombala, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, anggota Brimob, serta prajurit TNI pun masih memburu anggota kelompok MIT yang tersisa 11 orang.

Awi mengungkapkan, kondisi geografis menjadi salah satu kendala dalam pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Menurut keterangan polisi, Ali Kalora cs selama ini bergerak di wilayah pegunungan dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.

Rentang wilayah pergerakan kelompok itu antara Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.

Baca Juga: Pemerintahan Papua Barat Bentukan OPM Jadi Sorotan, Alasan Ini Bikin Kita Rindu Pada Sosok Mantan Presiden RI Saat Tangani Akar Masalah Papua

Bahkan, dari keterangan anggota kelompok MIT yang tertangkap, hutan yang lebat membuat mereka mudah bersembunyi dari kejaran Satgas Tinombala.

Maka dari itu, aparat harus menyusuri berbagai jalan tikus di hutan.

Baca Juga: Jokowi Tolak Pendaratan Pesawat Intai Amerika, Negara Tetangga Indonesia Ini Malah Berani Bikin China Meradang

Dok. Polri

Daftar 11 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang menjadi buruan aparat gabungan.

"Beberapa penuturan dari yang tertangkap menyampaikan, kadang-kadang Satgas Tinombala lewat, jarak 10 meter, 20 meter, mereka tiarap sudah enggak ketahuan karena memang hutan lebat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).

Di sisi lain, kelompok MIT disebut sangat menguasai medan.

Menurut Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Ali Kalora merupakan mantan penebang kayu sehingga menguasai jalur di dalam hutan.

Awi mengatakan, tim gabungan akan memantau apabila kelompok MIT turun dari gunung untuk meminta makanan kepada warga.

Baca Juga: Terlanjur Senang Mau Jalan-jalan, Rencana Libur Panjang Akhir Tahun 2020 Buyar, Jadwal Cuti Bersama Mendadak Dipotong Karena Alasan In

"Dia naik turun, naik turun gunung. Ini yang tentunya menjadi evaluasi Satgas Tinombala Densus 88 Antiteror, Polda Sulteng, BKO TNI di sana, termasuk Brimob, ini menjadi bahan mereka untuk mengambil langkah-langkah dalam melakukan pengejaran," ucap Awi.

Meski prosesnya begitu panjang, Polri mengklaim kinerja Satgas Tinombala telah membuahkan hasil.

Dari daftar pencarian orang (DPO) yang dirilis Polri, terdapat tujuh anggota yang telah ditangkap sehingga tersisa 11 orang.

Baca Juga: Kasus Edhy Prabowo Diintervensi? Novel Baswedan Singgung Hal Ini Saat Ungkap Alasan Staf Ahli Istana Tak Ikut Ditahan Meski 1 Rombongan dengan Menteri KKP

"Makanya tadi saya sampaikan per tanggalnya kapan DPO yang 7 orang ketangkap, baik itu hidup maupun meninggal dunia. Bawasannya apa, progresnya itu ada, mereka pun juga kita lakukan penindakan," ungkap Awi.

Dari tujuh anggota itu, lima orang meninggal dunia.

Rinciannya, Rajif Gandi Sabban alias Rajes meninggal pada 25 April 2020, Ali alias Darwin Gobel meninggal pada 15 April 2020, Muis Fahron alias Abdullah meninggal pada 15 April 2020.

Terbaru, Wahid alias Aan alias Bojes dan Azis Arifin alias Azis meninggal dalam kontak tembak dengan aparat pada 17 November 2020.

Satu anggota bernama Udin alias Usman menyerahkan diri pada 17 Maret 2020.

Baca Juga: Sikap Terbuka Anies Baswedan Dipuji Jokowi, Gubernur Provinsi Ini Ikut Tertular Virus Corona, Begini Kondisi Terkininya.

Satu anggota lainnya bernama Moh Faizal alias Namnung terkonfirmasi terkena tembakan di tahun 2017.

Namun, polisi belum menemukan mayatnya. Polri pun meminta masyarakat ikut memberi informasi untuk mempermudah pencarian.

"Berikan informasi sebanyak-banyaknya sehingga bisa mempersempit pergerakan karena ini luas wilayahnya di dalam hutan," tutur Awi.

Baca Juga: Hari Libur Nasional Ditambah di Bulan Ini, Jadwal Cuti Bersama Akhir Tahun 2020 Dikurangi 3 Hari, Catat Waktu Pemesanan Tiket Kereta Liburan

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, memimpin langsung perbaikan atau pembangunan rumah yang diduga bakar teroris di Kabupaten Sigi, Jumat (27/11/2020).

“Perhatian serius dilakukan Polda untuk membangun kembali rumah yang dibakar kelompok MIT Poso di Lemban Tongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibangun langsung Kapolda Sulteng Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso bersama Kapolres Sigi dan anggota hari ini,” kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto di Palu, Kamis (3/12/2020) seperti dilansir Antara.

Didik mengatakan untuk membangun kembali rumah yang dibakar teroris Mujahidin Indonesia Timur Poso ini, Kapolda Sulteng turun langsung mengangkat material bangunan seperti balok kayu, batako dan beberapa bahan lainnya.

Baca Juga: Ogah Datangi Polda Metro Jaya, Foto Hasil Tes Swab Habib Rizieq Postif Corona Bikin Gempar, MER-C Akui Fakta Ini

Abdul Rakhman Baso bergotong-royong bersama polisi lainnya. Didik mengatakan hal tersebut dilakukan Abdul Rakhman Baso sebagai bentuk perhatian dan kepedulian serius negara terhadap warganya yang menjadi korban kekerasan dari pelaku teror di Sulteng.

Pembangunan ulang rumah warga dilakukan Polda Sulteng untuk mengobati perasaan keluarga korban dan bisa meringankan beban mereka.

“Walau pun jauh dan akses jalan menuju ke lokasi cukup menantang, tidak menjadi halangan pelaksanaan pembangunan ini dapat segera dilaksanakan, karena dukungan dan doa masyarakat Sulteng,” katanya.

Baca Juga: Sebar Deklarasi Pemerintahan Papua Barat Hingga Disorot Media Asing, Simak Profil Benny Wenda Petinggi OPM yang Puji Presiden RI Ke-4 Karena Alasan Ini

Didik menegaskan peristiwa kekerasan dan pembakaran di Desa Lembang Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah benar-benar menjadi perhatian publik.

“Pemerintah pusat pun telah mengambil sikap tegas agar pelaku diusut sampai tuntas, serta terhadap keluarga korban pemerintah akan memberikan perhatian atau santunan,” katanya.

Baca Juga: Sebar Deklarasi Pemerintahan Papua Barat Hingga Disorot Media Asing, Simak Profil Benny Wenda Petinggi OPM yang Puji Presiden RI Ke-4 Karena Alasan Ini

Rekam jejak Irjen Abdul Rakhman Baso tak perlu diragukan lagi karena ia beberapa kali berhasil mengungkap kasus teroris.

Menurut profil dan biodata Irjen Abdul Rakhman Baso di Wikipedia, Kapolda Sulteng itu cukup berpengalaman di bidang Brigade Mobil atau Brimob.

Baca Juga: Kabar Gembira, 4 Bantuan Tunai Ini Dilanjutkan di Tahun 2021, Lantas Bagaimana Nasib Subsidi Listrik Gratis PLN?

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto dalam rilisnya pernah mengatakan, Irjen Abdul Rakhman Baso banyak menghabis pengabdiannya sebagai polisi di satuan Brimob wilayah Indonesia.

“Setidaknya tercatat empat kali menjabat Kasat Brimob, yaitu di Polda NTT 2001, Polda Sulawesi Tenggara 2002, Polda Sumatera Selatan dan Kasat brimob Polda Jabar 2012,” katanya, dilansir dari Antara.

Bahkan, kata Didik, sebelum dipercaya menjadi Kapolda Sulteng oleh Kapolri, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 ini bergelut di Korbrimob Polri.

Antara lain sebagai Analisa kebijakan (Anjak) Madya bidang Brimob Korbrimob Polri 2013, Kabag Ops Korbrimob Polri 2015, Danpas Pelopor Korbrimob Polri 2017 dan Wakil Komandan Korbrimob Polri 2018.

Namun, kata Didik, polisi kelahiran Agustus 1963 ini juga pernah bertugas sebagai polisi umum menjadi Wadir Samapta Polda Lampung, Kapolrestabes Bandung 2012 dan Karo Ops Polda Sumatera Barat 2014.

Didik mengatakan dengan latar belakang sebagai anggota Brigade Mobil, Irjen Abdul Rakhman Baso, juga mempunyai sifat yang tegas, akan tetapi tetap humanis.

Baca Juga: Digelandang Polisi Karena Ujaran Kebencian, Ustaz Maaher Langsung Jadi Tersangka, Habib Rizieq Dijemput Paksa?

“Saat menjabat Kapolrestabes Bandung sejumlah prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh Brigjen Pol Abdul Rakhman Baso.

Di antaranya berhasil mengamankan aksi demo kala itu di depan Gedung Sate yang menjadi pusat pemerintahan di Kota Bandung dan pengungkapan sejumlah kasus dugaan teroris,” katanya.

Baca Juga: Video Oknum Polisi Ancam Penggal Kepala Habib Rizieq Bikin Gempar, Rocky Gerung Beri Komentar Menohok: Penguasa Kurang Pas Hadapi Imam Besar FPI

Irjen Abdul Rakhman Baso mengemban amanat sebagai Kapolda Sulteng sejak 3 Agustus 2020.

Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Wakil Kepala Korps Brimob Polri.

Riwayat Jabatan:

- Kasat Brimob Polda NTT (2001)

- Kasat Brimob Polda Sultra (2002)

- Wadir Samapta Polda Lampung

Baca Juga: Hore! 14 Provinsi Ini Hapus Denda Pajak Kendaraan Jelang Akhir Tahun 2020, Berikut Daftarnya

- Kasat Brimob Polda Sumsel

- Kasat Brimob Polda Jabar (2010)

- Kapolrestabes Bandung (2012)

- Analis Kebijakan Madya bidang Brimob Korbrimob Polri (2013)

- Karoops Polda Sumbar (2014)

Baca Juga: Hore! Cukup Login Situs www.pln.co.id atau WA PLN 08122-123-123, Buruan Dapatkan Listrik Gratis dari PLN

- Kabagops Korbrimob Polri (2015)

- Danpas Pelopor Korbrimob Polri (2017)

- Wakil Komandan Korbrimob Polri (2018)

- Kapolda Sulawesi Tengah (2020)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya