Pemimpin Muslim Prancis Minta Umat Islam Abaikan Kartun Nabi, Anak SBY Desak Jokowi Lakukan Ini Pada Emmanuel Macron

Jumat, 30 Oktober 2020 | 07:22
screen shot YouTube Jokowi

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Joko Widodo.

Fotokita.net - Pemimpin Muslim Prancis minta umat Islam abaikan kartun nabi, Anak SBY desak Jokowi lakukan ini pada Emmanuel Macron.

Presiden PrancisEmmanuel Macronyang mendukung kekebasan di negerinya, termasuk penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW, dinilai sangat salah.

Di hari-hari menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, viral di grup WahatsApp nama pemuda pemenggal seorang guru di Paris, Prancisyang mengajarkan kartun Nabi Muhammad SAWdalam mata pelajaran sejarah.

Baca Juga: KKB Papua Kian Beringas Hingga Nekat Lakukan Ini, Sosok Oknum Prajurit TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia Terkuak

Pemuda bernama Abdoullakh Anzorov, berusia 18 tahun, di dalam grup WhatsApp ditulis sebagai pahlawan dan mujahid karena keberaniannya memenggal kepala guru bernamaSamuel Paty.

Tak lama setelah aksi pembunuhan itu,Abdoullakh Anzorov ditembak mati oleh polisi Prancis.

Sosok Abdoullakh Anzorov yang ditembak mati polisi adalah remaja 18 tahun yang lahir di Moskwa tapi berasal dari Chechnya, selatan Rusia.

Baca Juga: Jadi Perintah Allah SWT, Berikut 5 Sholawat Nabi Muhammad SAW yang Bisa Diamalkan dalam Huruf Latin dan Arab

Menurut jaksa anti-teror Jean-Francois Ricard, tersangka telah diberikan status pengungsi di Prancisdan mendapat izin tinggal 10 tahun sejak awal 2020.

Aksi pemenggalan kepala guru di Paris Prancisitu bermula dari protes masyarakat yang mendapati guru bernamaSamuel Paty menunjukkan kartun NabiMuhammad SAW dari majalah satir Charlie Hebdo ke para muridnya di kelas.

Insiden yang terjadi pada Jumat sore (16/10/2020) langsung menggegerkan Perancis dan dunia.

Baca Juga: Habib Rizieq Disebut Pulang Saat Maulid Nabi, Sosok Kondang Ini Malah Ragu Rencana Sang Ulama Bisa Terwujud, Dijegal Pemerintah?

Berikut adalah empat fakta kasus tersebut yang diketahui sejauh ini, dilansir dari pemberitaan AFP.

  1. Siapa korbannya?
Samuel Paty (47) adalah guru sejarah dan geografi di Conflans-Sainte-Honorine yang berlokasi di luar Paris. Ia sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah ketika diserang.

Sebelumnya pada awal Oktober dia mengajar di kelas tentang kebebasan berekspresi, dengan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Semasa hidupnya ia mendapat pujian dari para sesama pengajar dan murid karena keahliannya sebagai guru, sementara kepresidenan Prancismengatakan akan ada hari khusus untuk memberi penghormatan ke Paty.

Baca Juga: Kabar Habib Rizieq Pulang ke Tanah Air Saat Maulid Nabi Makin Kuat, Polri Malah Beri Komentar Ini: Silakan Aja, Tapi...

Presiden Perancis Emmanuel Macron dan putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

  1. Siapa pelakunya?
Tersangka bernama Abdoullakh Anzorov yang ditembak mati polisi. Ia adalah remaja 18 tahun yang lahir di Moskwa tapi berasal dari Chechnya, selatan Rusia.

Menurut jaksa anti-teror Jean-Francois Ricard, tersangka telah diberikan status pengungsi di Perancis dan mendapat izin tinggal 10 tahun sejak awal 2020.

Badan intelijen tidak mengenalnya dan tidak ada catatan tentangnya, tapi jaksa menerangkan Abdoullakh pernah merusak fasilitas umum dan melakukan tindak kekerasan saat masih di bawah umur.

Ricard melanjutkan, ada sebuah akun di Twitter yang dikonfirmasi benar itu adalah milik Abdoullakh Anzorov.

Baca Juga: Alhamdulillah, BLT Subsidi Gaji Gelombang 2 Cair Awal Bulan November, Catat Jadwal Transfer Rekening BRI Mandiri dan BCA

  1. Kenapa gurunya jadi target?
Menurut Ricard, ada seorang ayah dari salah satu murid di sekolah itu yang menggalang kampanye online agar Paty dipecat akibat kasus kartun tersebut.

Dia menemui kepala sekolah dan di media sosial menyerukan serangan ke Paty lalu bersikeras sudah saatnya "menghentikan" perilaku seperti itu.

Ricard menerangkan, bukti awal menunjukkan pelaku mondar-mandir di luar sekolah pada Jumat sore dan bertanya ke sejumlah murid di mana dia bisa bertemu Paty.

Sejauh ini tidak ada indikasi adanya hubungan antara pelaku dengan sekolah.

Baca Juga: Istrinya Ngadu ke Fadli Zon, Habib Bahar bin Smith Malah Jadi tersangka Lagi, Kasus Lama Sengaja Dibuka?

  1. Siapa saja yang ditangkap?
Total 9 orang telah ditahan untuk diinterogasi, termasuk sang ayah yang mengajukan komplain terhadap Paty.

Ricard mengatakan, saudara tiri perempuan orangtua itu bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2014 dan telah menjadi subyek surat perintah penangkapan.

Seorang pria lain yang ikut berpartisipasi dalam video yang diunggah ayah tersebut untuk meminta Paty dipecat juga sudah ditahan bersama istrinya. Pria itu menemani si ayah untuk mengajukan komplain ke Samuel Paty.

Sementara itu empat kerabat tersangka yakni adik laki-laki, kakek, dan kedua orangtuanya juga ditahan untuk diinterogasi.

Baca Juga: Masih Mendekam di Lapas Gunung Sindur, Habib Bahar Bin Smith Kembali Tersandung Kasus, Perkara Lama Sengaja Dibuka?

Tanggapan Pemimpin Muslim Prancis

Ketika kecaman dan aksi yang semakin gencar dilayangkan terhadap Prancisterkait kartun Nabi Muhammad SAW,Presiden Dewan Muslim Prancis, Mohammed Moussaoui, justru mendesak sesama muslim untuk mengabaikankontroversitersebut.

Presiden Dewan Muslim Prancis, Mohammed Moussaoui, dilansir dari Kompas.com, mengatakan, sebaiknyasesamamuslimuntuk mengabaikan kartunNabiMuhammad tersebut.

Baca Juga: Habiskan Rp 695 Triliun, Ini Daftar Pengeluaran Jokowi Buat Tangani Covid-19, Ternyata Dana Paling Besar Bukan Buat Sektor Kesehatan

Sikap itudianggapnya lebih baik daripada menggunakan kekerasan dalam sejumlah aksi di tengah kemarahan umat Islam, atas munculnya kembali masalah kartun Nabi.

Moussaoui lantas mengingatkan bahwa karikatur semacam itu memang diizinkan berdasarkan hukumPerancis.

"Undang-undang yang sama ini tidak memaksa siapa pun untuk menyukainya, juga tidak melarang siapa pun untuk membencinya," kata Moussaoui dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Batal Pulang ke Tanah Air Karena Masih Punya Masalah, Habib Rizieq Malah Minta Ulama Hingga Aktivis Lakukan Hal Ini

Moussaoui menyarankan umat Islam untuk mengikuti teladanNabiMuhammad, yang menurut tradisi Islam mengabaikan hinaan ketika banyak sekali orang yang mengejeknya.

“Bukankah lebih sejalan dengan teladan Nabi yang mengabaikan karikatur ini dan menganggapnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan Nabi kita?” tanya dia.

Akar permasalahannya bermula ketika seorang laki-laki asalChechnyamemenggal kepala seorang guru bernamaSamuel Paty.

Paty dibunuh karena menunjukkan kartunNabi Muhammad SAW kepada para muridnya di dalam kelas.

Baca Juga: Tiba-tiba Dihubungi Dapat Banpres Rp 2,4 Juta Padahal Tak Daftar BLT UMKM, Cek Kebenarannya Lewat WA 08111450587

Atas kejadian pembunuhan itu,Presiden Prancis, Emmanuel Macronmengatakan negaranya tidak akan berhenti menerbitkan atau membicarakan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

Guru sejarah itu menunjukkan kartun kepada para muridnya dalam pelajaran kebebasan berekspresi.

Pernyataan Macron ini menimbulkan gelombang kritikan dan protes di sejumlah negara termasuk di Irak, Palestina, Libya dan Suriah.

Pernyataannya juga menimbulkan seruan sejumlah negara untuk memboikot produk Prancis.

Di beberapa negara Muslim, politisi dan tokoh lainnya telah melakukan serangan kepada para pemimpinPerancis.

Baca Juga: Pandemi Belum Juga Berakhir, Jokowi Potong Gaji Abdi Negara 2 Bulan Lagi, Berikut Besarannya

Mereka menuduhPerancisanti-Islam dan menyerukan boikot produk-produk dariPrancis.

Arab Saudi pun mengecam keras kartun NabiMuhammad SAW, penerbitan yang dibela oleh Presiden PrancisEmmanuel Macron, menyusul pemenggalan seorang guru tersebut.

Pernyataan dari pejabat kementerian luar negeri Saudi seperti yang dilaporkan kantor berita SPA Selasa (27/10/2020) menyebutkan kerajaan "mengecam penggambaran yang menyinggung terkait Rasul umat Islam, Muhammad...atau nabi-nabi yang lain.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Jokowi Potong Gaji PNS, TNI dan Polri Mulai Januari 2021, Buat Apa?

Kompas.TV

Dianggap Merendahkan Umat Muslim, PP Muhammadiyah Kecam Perilaku Presiden Perancis

"Kerajaan juga "menolak upaya untuk mengaitkan antara Islam dan terorisme," sebut pernyataan itu dengan tambahan negara itu juga "mengecam segala bentuk terorisme, siapa pun pelakunya."

Saudi juga menyebut "kebebasan berpikir dan kebebasan kultural adalah satu hal yang harus dijunjung dengan saling menghargai, toleransi dan damai."

Namun Saudi tidak menyebut nama Prancisdalam pernyataan itu.

Kecaman juga dikeluarkan Qatar dan Maroko serta Turki.

Anak Presien SBY, Agus Harimurti Yudhoyono(AHY), menilai dari banyak aspek, sikap Emmanuel Macronsalah.

Baca Juga: Dicopot dari Dirjen Kemenkes Karena Alasan Ini, Achmad Yurianto Tuai Kontroversi Soal Pernyataan 'Si Kaya dan Si Miskin'

Melalui akun Twitternya, AHY mendorong pemerintah Jokowi untuk tegas terhadap Presiden Perancis Emmanuel Macron.

"Untuk itu, mewakili @PDemokrat, saya mendorong & mendukung pemerintah RI utk bersikap tegas. Pemanggilan Dubes Prancisoleh @Kemlu_RI hrs pastikan pesan Indonesia benar2 didengar. Jangan membiarkan kontroversi ini berlarut2 & timbulkan hal2 tdk produktif di tengah pandemi," tulis AHYdi Twitter, Kamis (29/10/2020).

Baca Juga: Hore! Istri PNS TNI dan Polri Boleh Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Cuma Siapkan NIK KTP dan Dokumen Ini

Kepada umat Islam Indonesia yang merupakan populasi terbesar di dunia, AHYmeminta untuk bersikap tenang, menahan diri, dan tidak terprovokasi.

"Mari kita buktikan, Islam sebagai rahmatan lil alamin, membawa rahmat dan pesan damai bagi dunia," tulis AHY.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya