KSAD Andika Perkasa Tuntut Prada MI dan Teman-temannya Tanggung Kerugian, Kini Warga Mulai Berani Lapor: Ponsel Dirampas, Diancam Pakai Pistol

Selasa, 01 September 2020 | 13:18
Tribunnews/Jeprima

Kondisi kendaraan yang menjadi Korban perusakan Polsek Ciracas terparkir di Koramil 05/Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (31/8/2020). Para korban yang terdampak perusakan tersebut diketahui akan mendapatkan ganti rugi.

Fotokita.net -KSAD Jenderal Andika Perkasa telah meminta Prada MI dan teman-temannya menanggung kerugian usai penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Kini, banyak warga yang mulai berani lapor, bahkan ada yang diancam pakai pistol.

Seorang prajurit TNI berinisial MI mengalami kecelakaan tunggal di bilangan Ciracas,Jakarta Timur sehingga menyebabkan luka di tubuh dan wajahnya.

Namun, ia mengatakan kepada 27rekan seangkatannya bahwa ia baru saja dikeroyok.

Informasi bohong prajurit MI ini kemudian memicu kemarahan rekan-rekan TNI lain sehingga merekameluapkannya dengan melakukan perusakan dan kekerasan terhadap warga sipil, bahkan menyerangPolsek Ciracas, Sabtu (29/8/2020) dini hari.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengungkapkan, pelaku perusakanMapolsek Ciracas berasal dari anggota TNI dengan kesatuan dan pangkat yang berbeda-beda.

Baca Juga: Sudah Bikin Malu TNI AD, Inilah Daftar Anggota yang Terima Sanksi dari KSAD Andika Perkasa, Dari Penyerangan Hingga Ulah Istri

"Tidaksemua dari angkatan yang sama, tidak semua dari satu kesatuan saja. Makanya kami tarik ke MabesAngkatan Darat, ada beberapa satuan, dan kami akan kejar sampai kemana pun, apapun satuannya,"ujar Andika, di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).

Andika menegaskan pihaknya tidak mau membatasi diri para pelaku perusakan dan pembakaran PolsekCiracas hanya berasal dari satu angkatan dan satu satuan.

Baca Juga: Akui Sebarkan Kabar Bohong, KSAD Jenderal Andika Perkasa Sebut Prada MI Juga Lakukan Hal Ini Saat Serang Polsek Ciracas

"Sejauh ini juga ternyata dari yang kitapelajari itu dari banyak satuan, dari pangkat yang berbeda. Pangkatnya saja sudah berbeda, makasudah jelas angkatannya berbeda," ungkapnya.

Di sisi lain, pangkat tertinggi yang disandang pelaku untuk saat ini adalah sersan mayor.

Meski demikian,Andika menegaskan tak mau berpuas diri karena adanya kemungkinan pelaku yang pangkatnya lebihtinggi lagi.

"Sejauh ini (pangkat tertinggi) adalah sersan mayor.Tapi kami tak mau puas diri karena adakomunikasi yang menyebut bukan jabatan tapi juga sebutan walaupun bukan berarti sebutan yangtinggi. Lebih tinggi dari hanya seorang sersan mayor," kata dia.

"Intinya kami belum berhenti, makanya bantu kami. Kami tidak akan berhenti disini dan tidak akan puas,tidak akan kita menyerah pada pengakuan saja. Kita minta masukan dari berbagai pihak," imbuh Andika.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan para pelaku perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas untuk membayar ganti rugi perbuatannya.

Baca Juga: Acak-acak Warung Hingga Bikin Trauma Warga, Panglima TNI Janji Lakukan Hal Ini Usai Tahu Prada MI Sebarkan Kabar Bohong

Andika tengah memastikan mekanisme ganti rugi tersebut dapat diterapkan pada para pelaku.

Untuk saat ini, dia menugaskan Pangdam Jaya mencatat semua kerusakan yang ditimbulkan dari aksi tersebut yang nantinya akan diteruskan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Habis Ditembak di Kaki, Adiknya Iparnya Tewas dalam Tahanan, Artis Papua Ini Ngamuk Sampai Terekam Kamera: Memang Polisi Ini Hakim

"Dan dari jumlah itulah yang kemudian akan dibebankan kepada semua pelaku yang terlibat, apapun perannya. Dengan demikian tidak ada lagi orang hanya pasrah menyerahkan diri, sama sekali tidak," ujar Andika, dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).

Menurutnya para pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya yang berbuntut panjang termasuk pengaruhnya tindakan mereka kepada banyak nasib orang lain.

Baca Juga: TNI Akui Anggotanya Jadi Pemicu Pembakaran Polsek Ciracas, Saksi Mata Ini Ketakutan Setengah Mati Hingga Pilih Sembunyi di Dalam Gereja

Tribunnews/Irwan Rismawan
Tribunnews/Irwan Rismawan

KSAD Andika Perkasa saat melakukan konferensi pers

Selain itu, Andika melihat para pelaku akan terlalu enak jika hanya menerima hukuman semata.

"Kita hitung sehingga orang itu nggak hanya misalnya masuk penjara, nggak. Mereka harus bayar. Terlalu enak kalau mereka hanya kemudian dihukum. Hukumnya berjalan, tetapi mengganti harus," ungkapnya.

Di sisi lain,Andika mengatakan penggantian kerugian oleh para pelaku dapat saja dilakukan denganmengambil gaji para pelaku.

Adapun gaji para pelaku akanmasih diberikan sampai adanya putusan pemecatan.

Baca Juga: Tak Ingin Tutupi Fakta, Pangdam Jaya Sebut Prajurit TNI Ini Jadi Pemicu Penyerangan Polsek Ciracas Usai Sebar Hoaks ke Seniornya

"Kami akan mencari mekanisme, misalnya mereka ini masih terima gaji sampai mereka dinyatakan dipecat. Jadi tergantung dari laporan Pangdam Jaya berapa yang akan diganti oleh mereka dan berapa jumlah mereka itu akan kita perhitungan, sehingga itu mekanisme yang saya bilang tadi," pungkasnya.

Dok. BUMN

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa akan mendampingi Erick Thohir mulai saat ini

Sejumlah warga sipil, yang menjadi korban atau mengalami kerugian pascaperusakanPolsek Ciracas mulai melapor.

Mereka berdatangan silih berganti untuk mendapat ganti rugi.

Di antaradari mereka yang datang untuk melapor adalah seorang pria bernama Rabib (27).

Ia menjadi korbanacak. Kala itu, Rabib bersama seorang teman menuju jalan pulang. Dari Jakarta menuju Depok.

LewatJalan Raya Bogor, Jakarta Timur.

Baca Juga: Sah, Ditandatangani Menkeu Sri Mulyani, Mahasiswa dan Warga Dapat Bantuan Pulsa Rp 150.000 Mulai Bulan Ini

Tepat di depan Pool Mayasari Bakti, Rabib mengaku diberhentikan orang tak dikenal, sekira pukul 02.00WIB, Sabtu (29/8/2020).

Ponsel milik temannya dirampas.

"Diblokade dulu baru diserang.Diancam pakai pistol," ujar Rabib.

Sejumlah warga sipil, yang menjadi korban atau mengalami kerugian pascaperusakanPolsek Ciracas mulai melapor.

Mereka berdatangan silih berganti untuk mendapat ganti rugi.

Di antaradari mereka yang datang untuk melapor adalah seorang pria bernama Rabib (27).

Ia menjadi korbanacak. Kala itu, Rabib bersama seorang teman menuju jalan pulang. Dari Jakarta menuju Depok.

LewatJalan Raya Bogor, Jakarta Timur.

Tepat di depan Pool Mayasari Bakti, Rabib mengaku diberhentikan orang tak dikenal, sekira pukul 02.00WIB, Sabtu (29/8/2020).

Baca Juga: Bantuan Rp 600 Ribu Tahap 2 Cair Hari Kamis, Begini Cara Kontak Posko Pengaduan Bila Belum Juga Ditransfer Subsidi Gaji

Ponsel genggam milik temannya dirampas.

"Diblokade dulu baru diserang.Diancam pakai pistol," ujar Rabib.

Sekelompok orang itu, langsung merusak kaca depan dan belakang Mobil Toyota Yaris abu-abubernomor polisi B 1868 EKH milik Rabib. Kedua spion dirusak.

"Kaca depan, kaca belakang, spionkanan-kiri.Sama penyok dihantem semua sekujur body," tutur Rabib.

Rabib mengaku trauma pascakejadian tersebut. Mobilnya tiba-tiba diserang orang tak dikenal, tanpaalasan jelss. Bahkan, ia melihat motor yang tengah melintas turut diberhentikan.

"Depan saya ada motor,dua orang juga diberhentiin, dihantam sampai jatuh," imbuh Rabib.

Sampai saat ini, Rabib tak mengetahui alasan sekelompok orang merusak mobilnya.

"Kurang tahu.Random itu. Saya juga tidak tahu pada saat itu," katanya.

Baca Juga: Mengaku Ditipu Ratusan Juta, Inilah Sosok Ummi Afif yang Bongkar Ayah Atta Halilintar Punya 3 Istri

Selain Rabib, seorang pedagang pisang, Rustiyandi juga melapor kerugian yang dialaminya. Yakni,gerobak dagangnya rusak.

"Gerobak saya rusak," kata Rustiyandi.

Pria yang mengenakan topi ini, mengaku sudah mendapat ganti rugi berupa materi.

Sonora.ID

Panglima TNI dan Kapolri tanggapi penyerangan Polsek Ciracas saat konferensi pers di Makassar

"Sudah mendapatganti rugi. Materi aja," ujarnya.

Nominal ganti rugi, kata Rustiyandi, beda-beda tergantung tingkatkerusakan.

Sementara itu, seorang petugas Transjakarta juga turut melapor kejadian tersebut.

Pria yang enggandisebutkan namanya ini, mengaku tidak ingat kejadian detail.

"Saya tidak ingat orang grabak-grubukbegitu. Saat itu saya lagi tugas jaga Busway," tuturnya.

Namun, kepalanya terlihat dibalut perban. Ia mengaku dihantam besi oleh orang tak dikenal.

Baca Juga: Geger KTP WNI Tertangkap Kamera di Markas ISIS Yaman, Inilah Fakta Alamat Rumahnya di Mojokerto

"Rame,rusuh, dihantam pakai alat," ujarnya.

Tiga Korban Dipindahkan ke RSPAD Gatot Soebroto

Polisi mendata jumlah korban penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Tercatat ada sembilan orangyang menjadi korban penyerangan oknum TNI itu.

KOMPAS.COM/WALDA MARISON

Petugas menderek dua mobil yang terbakar, dua mobil dalam kondisi pecah kaca dan satu bus operasional di Mapolsek Ciracas, Sabtu (29/8/2020)

Dua anggota Polri dan tujuh warga sipil.

Enam warga sipil yang mendapatkan perawatan kini sudah dipulangkan.

Tiga korban lain yangsebelumnya dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur kini dipindah ke Rumah SakitPusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

"Memang korban ada dua anggota Polri yang dirawat,satu ada kru dari teman media. Diambil keputusan ketiga korban tersebut dipindahkan ke RSPAD," ujar

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.

Baca Juga: Komnas Perlindungan Anak Larang Pakai Kata Anjay, 2 Pakar Bahasa Ini Kompak Bilang Begini

Ketiga korban yang masih menjalani perawatan ini mengalami luka serius pada bagian mata hinggatubuh diduga akibat pemukulan.

"Pemindahan untuk mendapatkan perawatan secara intensif pada yang bersangkutan. Kemarin sudah dipidahakan ketiganya ke RSPAD," tutur Yusri.

Sebelumnya, (tribun network/den/dit)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma