Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Begini Alasan Intelijen Amerika Serikat dan Korea Selatan Sering Salah Informasi Soal Korea Utara

Selasa, 25 Agustus 2020 | 10:18
cheatsheet

Kim Jong Un

Fotokita.net -Kim Jong Un kembali dikabarkan koma, tetapi sejumlah pihak meragukan informasi intelijen Korea Selatan ini. Maklum, informasi tentang Korea Utara seringkali salah dan dipatahkan sendiri oleh Kim Jong Un.

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un disebut sudah koma selama berbulan-bulan, di mana segala foto kehadirannya saat ini adalah rekayasa.

Klaim itu disampaikan Chang Song-min, mantan staf di pemerintahan Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, yang berkuasa pada periode 1998 sampai 2003.

Sang diktator yang diyakini berusia 36 tahun itu jarang tampil di depan publik pada tahun ini, menyusul rumor dia menjalani operasi jantung.

Baca Juga: Dapat Kabar Artileri Pasukan Kim Jong Un Mengarah ke Wilayahnya, Korea Selatan Malah Dibekali Senjata Intai Super Canggih dari Amerika untuk Awasi Gerak-gerik Saudara Tuanya Itu

Chang mengklaim adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, akan menggantikan kakaknya untuk memimpin negara yang menganut ideologi Juche tersebut.

"Saya menilai bahwa saat ini dia berada dalam keadaan koma. Tetapi, hidupnya takkan berakhir begitu saja," kata Chang kepada media Korea Selatan.

Dia menyatakan, foto-foto Kim yang dipublikasikan media Korea Utara selama berbulan-bulan adalah palsu, dilaporkan The Sun Senin (24/8/2020).

Baca Juga: Mata-mata Korea Selatan Laporkan Kim Jong Un Alami Koma Berbulan-bulan, Foto Sang Pemimpin Korut Pimpin Rapat Jadi Perdebatan

Chang menambahkan, Kim Yo Jong bakal menjadi pemimpin karena Korut tidak boleh berada dalam keadaan kekosongan kekuasaan terlalu lama.

Ini bukan kali pertama sang mantan pejabat Cheong Wa Dae atau Gedung Biru, julukan kantor kepresidenan Korea Selatan, mengklaim demikian.

Pada April lalu, dia juga membuat pernyataan bahwa Kim koma, sebelum foto-foto sang pemimpin tertinggi negara tertutup itu dipublikasikan.

Situs lokal "Negeri Ginseng", Shinmoongo menyebut klaim Chang absurd, di mana sang eks pejabat "dibuat malu luar biasa" ketika foto Kim muncul lagi, dilansir Daily Mirror.

Baca Juga: Jadi Partai Penguasa PDI-P Galau Hadapi Pilkada Surabaya, Anak Sulung Risma Malah Sebut Nama Ini yang Cocok Gantikan Ibunya

Tangkapan layar Daily Mail
Tangkapan layar Daily Mail

Kim Jong Un berpose bersama para jenderal yang memegang pistol dalam peringatan 67 tahun genjatan senjata.

Badan rahasia Korsel, Dinas Intelijen Nasional (NIS), pekan lalu melaporkan Kim Jong Un mulai menyerahkan kekuasaan secara bertahap ke adiknya "untuk menghindari stres".

Meski begitu, NIS menekankan bahwa Kim masih memperoleh kekuasaan absolut, di mana langkah tersebut tak ada hubungannya dengan kesehatannya.

Pada Kamis pekan lalu (20/8/2020) sebuah foto beredar yang memperlihatkan Kim menghadiri rapat kabinetnya, di mana Reuters "tak bisa memverifikasi kebenarannya".

Tribunnews

Louise Mensch membagikan dua fotoKim Jong Un, tetapi yang di sebelah kiri diduga hasil editan

Kabar miring Kim Jong Un juga diikuti sederet hal-hal tak biasa dalam sebulan terakhir.

Sejak awal Agustus ada desas-desus Kim Jong Un sedang tak sehat, lalu tiba-tiba dia membagi sebagian kekuasaannya dengan sang adik, Kim Yo Jong.

Berikut adalah kilas balik 5 kejadian tak biasa di Korut sebulan terakhir.

Baca Juga: Didukung Pastor, Warga Muslim Ini Terpilih Jadi Pemimpin di Desa Mayoritas Katolik, Begini Kisah Uniknya

1. Foto Kim Jong Un terlihat tidak sehat

Joseph Siracusa, analis politik sekaligus profesor Jurusan Studi Global di Universitas RMIT, Australia, memberikan pandangannya soal foto Kim Jong Un saat memimpin pertemuan para pejabat Korea Utara.

Di rapat untuk membahas penanganan wabah Covid-19 tersebut, "Kim terlihat tidak sehat jika merujuk kepada foto yang kita lihat," ujar Siracusa dikutip dari Daily Express pada Sabtu (1/8/2020).

Dia menerangkan, melalui pertemuan itu Kim seolah menegaskan kepada dunia bahwa negara komunis itu sama sekali tidak mempunyai kasus domestik.

"Mereka ingin menunjukkan tidak mempunyai penularan, dan kasus itu berasal dari Korea Selatan," papar Profesor Siracusa.

Sang pakar lalu mengatakan, dia menduga bahwa pertemuan itu sebenarnya merupakan tanda bahwa dia membutuhkan bantuan finansial dari Presiden AS, Donald Trump.

dok. Yonhap Korea Utara

Foto Kim Jong Un saat memimpin pertemuan para pejabat Korea Utara yang membahas penanganan Covid-19.

2. Kim Jong Un minta kongres Partai Buruh Korea digelar

Kim Jong Un melakukan sebuah momen langka, ketika meminta kongres Partai Buruh Korea digelar pada Januari.

Kim dilaporkan bakal menggunakan momen itu untuk menjabarkan "kekurangan" kebijakan mereka, serta menyusun rencana ekonomi untuk lima tahun mendatang.

Media resmi pemerintah KorutKCNA melaporkan, Kim Jong Un mengumumkan adanya kongres komite pusat Partai Buruh Korea pada Rabu (19/8/2020).

Baca Juga: Dibangun Sejak Soekarno Berkuasa, Gedung Kejaksaan Agung 2 Kali Alami Kebakaran, Penyebab yang Sama Jadi Biang Kerok

"Beliau menjabarkan berbagai pencapaian dan kekurangan sejak kongres terakhir digelar pada 2016," ulas KCNA dikutip AFP Kamis (20/8/2020).

Tujuan diadakan rapat dikarenakan "tujuan peningkatan ekonomi nasional tertunda serius", serta standar hidup belum meningkat secara signifikan.

Kim menyatakan, saat ini mereka menghadapi tantangan maupun situasi yang tak terhindarkan dalam berbagai aspek di Semenanjung Korea.

Hong Min analis di Korea Institute for National Unification berujar, pengumuman rapat digelar pada Januari 2021 adalah sinyal, karena bertepatan pelantikan presiden terpilih AS.

KCNA VIA KNS
KCNA VIA KNS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

3. Kim Jong Un limpahkan sebagian kekuasaan ke Kim Yo Jong

Badan Intelijen Negara Korea Selatan sebagaimana dilaporkan oleh media lokal Yna.co.kr menuturkan, Kim Jong Un telah menyerahkan sebagian kekuasaannya ke adik perempuannya, Kim Yo Jong, untuk meredakan stres.

Namum, sang Pemimpin Tertinggi Korut itu masih mungkin memiliki "kekuasaan tak terbatas".

"Meski Ketua Kim masih memperoleh kekuasaan tak terbatas, dia secara bertahap sudah menyerahkan sebagian kekuasaannya," jelas NIS.

Baca Juga: Diminta Tiru Cara Elegan Prabowo dan SBY Usai Deklarasi KAMI, Sosok Ini Mendadak Tantang Gatot Nurmantyo Hingga Bikin Penasaran Netizen

Dilansir Daily Mirror Kamis (20/8/2020), Kim memberikan kekuasaan itu guna "melepas stres" setelah memerintah Korea Utara selama sembilan tahun terakhir.

Selain kepada adiknya, Kim Jong Un juga melimpahkan sebagian kuasanya ke beberapa pejabat senior lainnya untuk kebijakan ekonomi dan militer.

(POOL New via REUTERS) via Kompas.com

Kim Jong Un (kiri) dan adik perempuannya Kim Yo Jong (kanan) saat menghadiri pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 27 April 2018.

4. Kim Yo Jong jadi orang kedua secara de facto di Korut

Usai muncul berita Kim Jong Un melimpahkan sebagian kekuasaan ke Kim Yo Jong, mencuat kabar bahwa sang adik secara de facto telah menjadi orang kedua di Korut.

Menurut agen mata-mata Korea Selatan yang dikutip oleh The Guardian Jumat (21/8/2020), Kim Yo Jong akan bertanggung jawab atas hubungan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Kemudian menurut Ha Tae-keung anggota parlemen Korsel yang duduk di komite majelis intelijen nasional, Kim Yo Jong membantu menjalankan rezim dengan restu saudara laki-lakinya

Baca Juga: Pelaku Sempat Foto Selfie Bareng, Pak RW Bongkar Kondisi Ibu Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo

5. Kim Jong Un dikabarkan koma

Mantan ajudan mendiang Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung mengklaim, Kim Jong Un sedang mengalami koma pada Senin (24/8/2020).

Ia berspekulasi, Kim Jong Un koma saat membagi sebagian kekuasaan kepada adik perempuannya, Kim Yo Jong, untuk menjalankan negara.

KCNA via Tribunnews
KCNA via Tribunnews

Kim Jong saat menghadiri potong pita sebuah pabrik pupuk di wilayah Sunchon utara Pyongyang, Jumat (1/5/2020).

Eks pejabat Korsel bernama Chang Song-min itu mengklaim, Kim Jong Un sedang koma, "tetapi hidupnya belum berakhir".

Bukti-bukti ia beberkan seperti penyerahan sebagian kekuasaan Kim Jong Un ke Kim Yo Jong, serta temuan Badan Intelijen Korsel bahwa sang adik telah menjadi orang nomor dua di Korut secara de facto.

Baca Juga: Gagal Bujuk Plt Bupati Sidoarjo Swab Test Hingga Akhirnya Meninggal, Dinkes Lakukan Hal Ini Usai Sang Istri Pejabat Positif Covid-19

Meski begitu, klaim dari Chang masih diragukan kebenarannya karena ini bukan pertama kalinya kondisi Kim Jong Un dispekulasikan akibat lama tak muncul di depan publik.

Pada April, mencuat rumor Kim Jong Un meninggal dunia setelah operasi jantungnya gagal. Saat itu ia menghilang dari hadapan publik selama tiga minggu.

Kabar kesehatan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memang kembali diisukan sedang koma oleh pejabat Korea Selatan. Isu itu diembuskan oleh Chang Song-min, eks ajudan mendiang Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung.

Dilansir dari New York Post, Minggu (23/8/2020), Chang mengatakan Kim Jong Un sakit parah di tengah spekulasi jarangnya dia tampil di depan umum tahun ini.

"Saya menilai dia (Kim Jong Un) sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," kata Chang.

Twitter @jenniferatntd

Aktivis hak asasi manusia, Jennifer Zeng menyandingkan potret Kim Jong Un sebelum rumor meninggal dan Kim Jong Un setelah rumor meninggal

Namun tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa Kim Jong Un benar-benar koma. Informasi yang keluar dari Korea Utara sangat sedikit.

Bahkan badan intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat ( AS) kesulitan membangun gambaran yang akurat mengenai peristiwa politik internal di Pyongyang sebagaimana dilansir dari Newsweek, Senin (24/8/2020).

Hal tersebut membuat rumor-rumor tentang Korea Utara menjadi lahan yang subur. Pakar mengenai Korea Utara di media sosial segera menepis klaim Chang mengenai kondisi Kim Jong Un yang koma.

Via Mirror
Via Mirror

Foto Kim Jong Un yang dirilis oleh media nasional Korea Utara yang diklaim diambil pada Jumat (4/5/2020).

Seorang Profesor dari Yonsei University di Seoul, John Delury, menulis di akun Twitter-nya bahwa para ahli Korea Utara sedang mendiskusikan "betapa konyolnya semua itu".

Sementara itu Direktur Senior Studi Korea di Center for the National Interest, Harry Kazianis, menolak klaim bahwa Kim Jong Un sedang koma.

Dia juga menggarisbawahi bahwa sumber yang dikutip oleh Chang meragukan. "Bisakah informasi sampah semacam ini berhenti?” tulis Kazianis di akun Twitter miliknya.

(Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma