Fotokita.net -Pelaku pembunuhan satu keluarga di Sukoharjo ternyata pernah foto selfie bareng korban.Pelaku pembunuhan satu keluarga di Sukoharjo memang dikenal dekat dengan keluarga korban.
Bahkan mereka berteman sudah cukup lama.
Hubungan mereka juga sangat erat.
Seperti yang telah diberitakan, pembunuh sekeluarga di Sukoharjotelah diamankan pihak kepolisian.
Pelaku pembunuhandiketahui berinisial HT (41).
Warga Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, digegerkan dengan penemuan mayat.
Baca Juga: Teman Baik Korban Sejak SD, Begini Sepak Terjang Pelaku Pembunuhan Keji Satu Keluarga di Sukoharjo
Keempat jenazah tersebut ditemukan pada Jumat (21/8/2020) sekitar pukul 21.30 malam.
Empat jenazah yang ditemukan merupakan Suranto (44) dan istri, beserta dua anaknya yang berinisial RRI (10) dan DAH (6).
Tiga jam setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhansatu keluarga ini.
Hingga akhirnya terkuak motif pelaku yang tega menghabisi nyawa Suranto dan keluarganya.
Ternyata pelaku nekat membunuh Suranto lantaran terlilit utang hingga ingin menguasai hartanya untuk membayar.
KapolresSukoharjoAKBPBambangYugoPamungkasmengutarakan HT danSurantomerupakan teman sejak kecil.
"Mereka teman kecil, sejak dari SD," kata Bambang dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Solo.
Tak hanya berteman saja, HT danSurantojuga menjadi mitra kerja.
Kasatreskrim PolresSukoharjoAKP Nanung Nugroho mengatakan bahwa HT menjalankan armada milikSurantountukdrivertaksionline.
"Dia sering menjalankan ojek online milik korban, Jadi mobilnya milik korban, tapi yang menjalankan si pelaku," katanya.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas menunjukkan barang bukti pelaku kasus dugaan pembunuhan dalam konferensi pers di Polsek Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (22/8/2020).
Tak hanya untuk taksi online,Surantojuga merentalkan mobil miliknya.
"Kalau ada yang rental, dan butuh sopir, kadang-kadang dia (pelaku) yang pegang (sopir)," terangnya.
"Pelaku ini kerap ke rumahSuranto," tambahnya.
Tak hanya berteman sejak kecil, rumah HT bahkan terbilang dekat dengan kediamanSuranto.
Jarak rumah HT denganSurantosekitar 1 km.
TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Misteri tewasnyasatukeluargadi Dusun Slemben, Desa Duwet, KecamatanBaki, KabupatenSukoharjo, Jawa Tengah, berhasil diungkap polisi.
Hanya berselang tiga jam setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi, pelakupembunuhanitu akhirnya berhasil diamankan pada Sabtu (22/8/2020) sekitar pukul 04.00 WIB.
Sempat foto selfie bareng korban, pelaku pembunuhan satu keluarga di Sukoharjo, Jawa Tengah, berinisial HT (41).
Pelaku berinisial HT (41) itu diketahui tak lain adalah teman dekat korban.
Ia diamankan polisi di rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Dari pemeriksaan sementara yang dilakukan, motif pelaku melakukanpembunuhanitu karena ingin menguasai harta korban.
Alasannya, karena saat itu pelaku sedang terdesak persoalan utang.
"Masih kita dalami. Sementara pengakuan dari pelaku nekat membunuh korban karena terdesak masalah utang," terang Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas dalam konferensi pers di Polsek Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (22/8/2020).
Dibunuh dan mobil korban dibawa kabur
Bambang mengatakan, dalam kasus tersebut pelaku membunuh empat orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya.
Pelaku pembunuhan satu keluarga di Sukoharjo, Jawa Tengah, berinisial HT (41).
Adapun keempat korban yang dibunuh dengan pisau dapur itu berinisial S (43), SH (36), RR (9), dan DA (5).
"Pembunuhan diperkirakan Rabu (19/8/2020) dini hari," terangnya.
Setelah melakukanpembunuhankeji itu, pelaku kemudian kabur dengan membawa mobil milik korban.
Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
Baca Juga: Detik-detik Kamera Video Rekam Trotoar Ambles, 21 Mobil Langsung Tertelan ke Bawah Tanah
Di antaranya satu unit mobil milik korban, pisau dapur, dan lainnya.
Atas perbuatanya itu, HT terancam hukuman penjara seumur hidup.
"Pelaku kita kenakan Pasal 365 juncto 338 dan atau 340 KUHP dengan hukuman pidana maksimal penjara seumur hidup," kata Bambang.
Berawal dari aroma menyengat Seperti diketahui, terungkapnya kasuspembunuhanterhadapsatukeluargaitu berawal dari kecurigaan warga dengan adanya bau menyengat dari dalam rumah korban pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB.
Karena saat itu rumahnya tertutup, oleh warga lalu dilakukan pemeriksaan.
Warga terkejut, karena saat itu empat orang korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan sangat mengenaskan.
Para korban itu ditemukan tewas dengan kondisi terpencar. Yaitu ada di ruang tamu, pintu samping, dan ruangan lain.
"Ada empat orang. Posisinya ditemukan anaknya terpencar terus suami istri jadi satu," kata Ketua RW 005 Dusun Slemben, Suratno ditemui wartawan di sekitar lokasi kejadian, Sabtu.
Dikutip dariTribunSolo.com,keluarga Suranto yang menjadi korban pembunuhan dimakamkan hari ini sekira pukul 18.00 WIB.
Ketua RW 06 Dukuh Curidan, Setyo Hadi menyampaikan jenazah dimakamkan dalam satu lubang yang sama.
"Akan dimakamkan satu lubang. Lubangnya itu ukuran 2 meter x 2,5 meter dengan kedalaman sekira 2 meter," kata Setyo.
"Lubangnya sudah kita buat supaya bisa memakamkan empat peti jenazah," tambahnya.
Menurut pantauanTribunSolo.com, para pelayat sempat memadati rumah duka.
Kasus pembunuhan sadis yang mengejutkan ini tentunya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
DiberitakanTribunSolo.com,Ketua RW 06, Setyo Hadi, mengatakan ibu dari istri Suranto, Sri Handayani, mengalami trauma pasca mendengar keluarga putri sulungnya meninggal tragis.
"Kondisi keluarga, ibunya sampai saat ini masih trauma," terang Setyo, Sabtu.
"Bapaknya juga masih istirahat, tidak kuat menahan beban, semuanya drop," tambahnya.
Tewasnya satu keluarga di Sukoharjo meninggalkan duka mendalam bagi pihak keluarga.
Ibu korban bahkan hingga saat ini masih trauma.
Kediaman Suranto diDukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo dipasang garis polisi dan dijaga ketat.
Keluarga Sri yang berada di Dukuh Curidan RW 06, Desa Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo pertama kali mendengar kabar duka tersebut, Jumat (21/8/2020) sekira pukul 21.00 WIB.
Kabar tersebut membuat keluarga terkaget-kaget, termasuk ibu dan bapak Sri.
Ketua RW 06, Setyo Hadi mengatakan ibu Sri sampai saat ini masih trauma pasca mendengar putri sulungnya meninggal tragis.
"Kondisi keluarga, ibunya sampai saat ini masih trauma," terang Setyo, Sabtu (22/8/2020).
"Bapaknya juga masih istirahat, tidak kuat menahan beban, semuanya drop," tambahnya.
(TribunNewsmaker.com/*)