Fotokita.net -Pelaku disebut kawan bisnis korban, tetapi dengan keji dia menghabisi nyawa satu keluarga rekannya itu.
Kasus pembunuhan satu keluarga di Dusun Slemben, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menemui titik terang.
Korban berjumlah empat orang, yakni pasangan suami istri, Suranto (43), Sri Handayani (36), serta dua anak mereka berinisial RRI (10) yang masih kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK.
Pembunuhan itu baru diketahui warga pada Jumat (21/8/2020) malam.
Kayun (52), seorang warga sekitar lokasi penemuan jenazah satu keluarga di Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Baki, Sukoharjo mengatakan ada 5 jenazah yang ditemukan.
Sebelumnya diberitakan empat jenazah ditemukan di rumah kawasan Masjid Al-Aqso di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo,Jumat (21/8/2020) malam.
Mereka adalah empat orang keluarga Suranto dan satu orang teman Suranto.
"Informasi lima orang yang ada di dalam," kata Kayun, Jumat (21/8/2020).
Kayun mengatakan, pihaknya awalnya curiga dengan bau busuk yang ke luar dari rumah korban keluarga Suranto.
"Kalau Suranto (korban) bersama anak ada total 4 orang yang ditemukan meninggal," ujarnya, Jumat (21/8/2020).
"Ada info lima orang yang tewas, satu teman Suranto," papar dia.
Namun, informasi korban ini belum pasti.
Warga mengetahui pukul 21.00 WIB dan kemudian curiga mendobrak pintu rumah korban dan ditemukan sudah meninggal.
Kemudian dilaporkan ke kepolisian langsung.
Pada Jumat (21/8/2020) pantauan di lapangan ambulance datang dan terlihat warga menonton proses evakuasi di lapangan.
"Kami kaget dengan kejadian ini, itu yang orang sini Suranto korbannya," kata dia.
Warga heboh menyaksikan evakuasi empat mayat yang merupakan satu keluarga di rumah kawasan Masjid Al-Aqso di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (21/8/2020) malam.
Berikut fakta selengkapnya:
- Bau busuk
Dikutip dariTribunSolo.com, warga mengaku mencium bau tak sedap dari dalam rumah korban.
Hal ini diungkapkan Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas.
"Saat itu kami mendapatkan laporan dari warga yang mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah korban," kata Bambang.
Polisi yang langsung mendatangi rumah korban kemudian melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
HT akhirnya ditangkap kurang dari 3 jam setelah temuan mayat sekeluarga itu.
"Kita tangkap seorang pelaku ini di kawasan Sukoharjo," ujar Bambang.
Pelaku yang berinisial HT (41) disebut sebagai rekan bisnis Suranto.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas.
- Rekan bisnis
Motif pelaku melakukan tindakan keji terhadap keluarga Suranto adalah karena ingin menguasai hartanya.
"Motif pelaku ini karena ingin menguasai harta milik korban," ungkap Bambang saat konferensi pers di Mapolsek Baki, Sabtu.
Baca Juga: Hati-hati! 4 Negara ASEAN Laporkan Infeksi Virus Corona yang 10 Kali Lebih Menular, Indonesia?
Diketahui, pelaku yang merupakan warga Baki itu ingin menguasai harta korban, di antaranya mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi AD 9125 XT.
Bahkan mobil tersebut sudah digadaikan oleh pelaku hingga nekat membunuh korban agar tak ketahuan.
"Mobilnya sempat digadaikan oleh pelaku, karena pelaku memiliki utang," terang Bambang.
"Tak ingin ketahuan, pelaku nekat menghabisi keluarga korban," sambungnya.
Kondisi rumah lokasi ditemukannya satu keluarga tewas di Dusun Slemben, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (22/8/2020).
- Pelayat padati rumah duka
Sejumlah pelayat memadati rumah duka keluarga Suranto, yakni di rumah orangtuanya di Dukuh Curidan RW 06, Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (22/8/2020).
Dikutip dariTribunSolo.com, Ketua RW setempat, Setyo Hadi menyebut pemakaman dilakukan pada pukul 18.00 WIB dengan protokol kesehatan.
Setyo menyebut, lamanya proses autopsi membuat jenazah dimakamkan pada petang hari.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas menunjukkan barang bukti pelaku kasus dugaan pembunuhan dalam konferensi pers di Polsek Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (22/8/2020).
"Pemakaman nanti langsung, dari rumah sakit langsung ke makam," ungkap Setyo.
"Untuk pemakaman akan sesuai dengan protokol kesehatan dari rumah sakit," imbuhnya.
Adapun pemakaman dilaksanakan tak jauh dari rumah duka.
"Rencananya akan dimakamkan di Astonoloyo Parangjoro yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari rumah duka," kata Setyo.
(Tribunnews.com/Ifa Nabila) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)