Keji, Habisi Nyawa Satu Keluarga di Sukoharjo, Pelaku Berkawan Baik Hingga Punya Hubungan Bisnis dengan Korban

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 16:39
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso

Satu keluarga ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Fotokita.net -Pelaku disebut kawan bisnis korban, tetapi dengan keji dia menghabisi nyawa satu keluarga rekannya itu.

Kasus pembunuhan satu keluarga di Dusun Slemben, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menemui titik terang.

Korban berjumlah empat orang, yakni pasangan suami istri, Suranto (43), Sri Handayani (36), serta dua anak mereka berinisial RRI (10) yang masih kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK.

Pembunuhan itu baru diketahui warga pada Jumat (21/8/2020) malam.

Kayun (52), seorang warga sekitar lokasi penemuan jenazah satu keluarga di Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Baki, Sukoharjo mengatakan ada 5 jenazah yang ditemukan.

Baca Juga: Gelagapan Ladeni Nikita Mirzani Bahas Topik Sensual, Ivan Gunawan Malah Bentak Deddy Corbuzier Saat Ngobrol Soal Ini: Diem, Kampret Lu Orang!

Sebelumnya diberitakan empat jenazah ditemukan di rumah kawasan Masjid Al-Aqso di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo,Jumat (21/8/2020) malam.

Mereka adalah empat orang keluarga Suranto dan satu orang teman Suranto.

"Informasi lima orang yang ada di dalam," kata Kayun, Jumat (21/8/2020).

Baca Juga: Ogah Terima Sogokan Rp 25 Miliar dari Pemerintah, Keluarga Petani Ini Pilih Tinggal di Dalam Bandara Lebih dari 20 Tahun

Kayun mengatakan, pihaknya awalnya curiga dengan bau busuk yang ke luar dari rumah korban keluarga Suranto.

"Kalau Suranto (korban) bersama anak ada total 4 orang yang ditemukan meninggal," ujarnya, Jumat (21/8/2020).

"Ada info lima orang yang tewas, satu teman Suranto," papar dia.

Namun, informasi korban ini belum pasti.

Baca Juga: Omongan Jerinx SID Bukan Isapan Jempol, Ibu Hamil yang Tak Sabar Ingin Menimang Bayi Malah Harus Kehilangan Si Buah Hati: Kata Petugas Saya Harus Rapid Test Dulu

Warga mengetahui pukul 21.00 WIB dan kemudian curiga mendobrak pintu rumah korban dan ditemukan sudah meninggal.

Kemudian dilaporkan ke kepolisian langsung.

Pada Jumat (21/8/2020) pantauan di lapangan ambulance datang dan terlihat warga menonton proses evakuasi di lapangan.

"Kami kaget dengan kejadian ini, itu yang orang sini Suranto korbannya," kata dia.

TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso

Warga heboh menyaksikan evakuasi empat mayat yang merupakan satu keluarga di rumah kawasan Masjid Al-Aqso di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (21/8/2020) malam.

Berikut fakta selengkapnya:

  1. Bau busuk
Pembunuhan ini diduga sudah dilakukan beberapa hari sebelum diketahui warga pada Jumat malam.

Dikutip dariTribunSolo.com, warga mengaku mencium bau tak sedap dari dalam rumah korban.

Hal ini diungkapkan Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas.

Baca Juga: Heboh Foto Daftar 50 Pekerjaan Haram, Banyak Profesi yang Tak DIsangka-sangka Ini Ikut Masuk List, Begini Respon Netizen

"Saat itu kami mendapatkan laporan dari warga yang mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah korban," kata Bambang.

Polisi yang langsung mendatangi rumah korban kemudian melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.

HT akhirnya ditangkap kurang dari 3 jam setelah temuan mayat sekeluarga itu.

"Kita tangkap seorang pelaku ini di kawasan Sukoharjo," ujar Bambang.

Pelaku yang berinisial HT (41) disebut sebagai rekan bisnis Suranto.

TribunSolo.com/Agil Tri

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas.

  1. Rekan bisnis
Bambang menyebut, hubungan pelaku dan korban adalah rekan bisnis.

Motif pelaku melakukan tindakan keji terhadap keluarga Suranto adalah karena ingin menguasai hartanya.

"Motif pelaku ini karena ingin menguasai harta milik korban," ungkap Bambang saat konferensi pers di Mapolsek Baki, Sabtu.

Baca Juga: Hati-hati! 4 Negara ASEAN Laporkan Infeksi Virus Corona yang 10 Kali Lebih Menular, Indonesia?

Diketahui, pelaku yang merupakan warga Baki itu ingin menguasai harta korban, di antaranya mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi AD 9125 XT.

Bahkan mobil tersebut sudah digadaikan oleh pelaku hingga nekat membunuh korban agar tak ketahuan.

"Mobilnya sempat digadaikan oleh pelaku, karena pelaku memiliki utang," terang Bambang.

"Tak ingin ketahuan, pelaku nekat menghabisi keluarga korban," sambungnya.

KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI

Kondisi rumah lokasi ditemukannya satu keluarga tewas di Dusun Slemben, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (22/8/2020).

  1. Pelayat padati rumah duka
Kini keempat korban masih menjalani proses autopsi dan pemeriksaan forensik.

Sejumlah pelayat memadati rumah duka keluarga Suranto, yakni di rumah orangtuanya di Dukuh Curidan RW 06, Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (22/8/2020).

Dikutip dariTribunSolo.com, Ketua RW setempat, Setyo Hadi menyebut pemakaman dilakukan pada pukul 18.00 WIB dengan protokol kesehatan.

Baca Juga: Belum Kelar Urusan Borong Alutsista Indonesia, Menhan Prabowo Subianto Ikut Masuk Daftar Menteri yang Kena Reshuffle, Kok Bisa?

Setyo menyebut, lamanya proses autopsi membuat jenazah dimakamkan pada petang hari.

KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas menunjukkan barang bukti pelaku kasus dugaan pembunuhan dalam konferensi pers di Polsek Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (22/8/2020).

"Pemakaman nanti langsung, dari rumah sakit langsung ke makam," ungkap Setyo.

"Untuk pemakaman akan sesuai dengan protokol kesehatan dari rumah sakit," imbuhnya.

Adapun pemakaman dilaksanakan tak jauh dari rumah duka.

"Rencananya akan dimakamkan di Astonoloyo Parangjoro yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari rumah duka," kata Setyo.

(Tribunnews.com/Ifa Nabila) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma