Serius Masih Mau Makan? Warganet Muntah Lihat Proses Pengemasan Snack Curah, Cuma Dilapisi Terpal Plastik dan Diinjak-injak Orang yang Kerja

Selasa, 11 Agustus 2020 | 15:30
Kolase gambar tangkap layar Instagram/@makassar_iinfo

Pengemasan Snack Curah tidak Higienis

Fotokita.net– Ngemil nyaris jadi kebiasaan favorit setiap orang. Mengudap makanan atau minuman di antara waktu makan reguler kita seolah jadi kebiasaan yang tak bisa dilepaskan.

Sejauh ini ada beragam pendapat tentang ngemil.Beberapa orang mempercayai bahwa ngemil itu sehat, sementara yang lain berpikir bahwa itu bisa membahayakan dan membuat kita bertambah berat.

Istilah “makanan ringan” sering digunakan untuk merujuk pada makanan olahan, yang biasanya berkalori tinggi seperti keripik dan kue.

Namun, “ngemil” berarti makan atau minum sesuatu di antara waktu makan, terlepas dari apakah makanan itu sehat atau tidak.

Baca Juga: Sering Dianggap Punya Arti yang Sama, Ternyata Begini Perbedaan ASN dan PNS

Kelaparan menjadi motivasi utama di balik ngemil, tetapi faktor-faktor seperti lokasi, lingkungan sosial, waktu, hari, dan ketersediaan makanan, juga menjadi kontribusi.

Terkadang, orang sering ngemil ketika ada makanan yang membangkitkan selera, meskipun ia sedang tidak lapar.

Dalam sebuah penelitian, ketika orang yang kelebihan berat badan dan obesitas ditanya, mengapa mereka memilih camilan yang tidak sehat, respons mereka yang paling umum adalah godaan, diikuti dengan menjadi lapar, dan merasa rendah energi.

Selain itu, keinginan untuk ngemil dan efek ngemil pada kesehatan tampaknya sangat individual. Demikian dilansir dari healthline.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ngemil termasuk usia dan kepercayaan tentang apakah ngemil itu sehat atau tidak.

Baca Juga: Brad Binder Samai Rekor Marc Marquez di MotoGP, Tapi Jorge Lorenzo Malah Berikan Selamat Buat Dani Pedrosa, Begini Alasannya

Apakah ngemil meningkatkan metabolisme kita?

Meskipun disarankan bahwa makan setiap beberapa jam akan meningkatkan metabolisme kita, ternyata bukti tidak mendukung hal ini.

Penelitian telah menemukan bahwa frekuensi makan tidak berpengaruh signifikan pada berapa banyak kalori yang kita bakar.

Baca Juga: Hore Hari Ini Gaji Ke-13 PNS Cair, Berikut Rincian Besaran yang Diterima

Dalam sebuah penelitian, para peneliti membandingkan respons orang yang mengonsumsi jumlah kalori yang sama dalam dua atau tujuh kali makan per hari. Mereka tidak menemukan perbedaan dalam kalori yang dibakar.

Sementara dalam penelitian lain, orang gemuk yang mengikuti diet sangat rendah kalori selama tiga minggu menunjukkan penurunan yang sama dalam tingkat metabolisme, terlepas dari apakah mereka makan 800 kalori sebagai satu atau lima kali makan per hari.

Menariknya, satu penelitian melaporkan bahwa ngemil sebelum tidur dapat menyebabkan tingkat metabolisme yang lebih tinggi keesokan paginya.

Dalam penelitian ini, ketika pria muda yang aktif mengonsumsi camilan tinggi protein atau tinggi karbohidrat sebelum tidur, mereka mengalami peningkatan tingkat metabolisme yang signifikan keesokan paginya.

Baca Juga: Sebut Pihak Istana Buta Demokrasi, Akademisi Rocky Gerung: Hari Raya Idul Adha Anak Dikorban Ayah Atas Perintah Tuhan, Tapi Kalau Gibran Dikorbankan Karena Ambisi Jokowi

Shutterstock
Shutterstock

Ilustrasi ngemil

Lalu, bagaimana ngemil mempengaruhi nafsu makan dan berat badan?

Bagaimana ngemil mempengaruhi nafsu makan dan asupan makanan ternyata tidak disetujui secara umum.

Satu ulasan melaporkan bahwa meskipun makanan ringat dapat memuaskan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang, kalori mereka tidak dikompensasi pada makanan berikutnya.

Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian, pria yang kelebihan berat badan yang makan camilan 200 kalori dua jam setelah sarapan berakhir hanya makan lebih sedikit 100 kalori saat makan siang. Ini berarti total asupan kalori meningkat sekitar 100 kalori.

Baca Juga: Alhamdulillah Kabar Gembira Buat ASN Jadi Nyata, Hari Ini Gaji Ke-13 PNS Cair, Berikut Rincian Besaran yang Diterima

Dalam penelitian terkontrol lain, pria kurus mengonsumsi tiga camilan tinggi protein, tinggi lemak, atau tinggi karbohidrat selama enam hari.

Tingkat kelaparan dan asupan kalori total mereka tidak berubah dibandingkan dengan hari-hari di mana mereka tidak makan makanan ringan, menunjukkan bahwa makanan ringan memiliki efek netral.

Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa ngemil dapat membantu mengurangi kelaparan.

Baca Juga: Ditunjuk Jadi Wakil Erick Thohir di Komite Penanganan Covid-19, Begini Sepak Terjang KSAD Jenderal Andika Perkasa, Pernah Tempur di Timor Timur

Dalam sebuah penelitian, ketika pria makan snack bar protein tinggi, serat tinggi, mereka memiliki kadar ghrelin hormon kelaparan yang lebih rendah dan kadar hormon kepenuhan GLP-1 yang lebih tinggi. Mereka juga mengonsumsi rata-rata 425 lebih sedikit kalori per hari.

Penelitian lain pada 44 wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas menemukan bahwa ngemil sebelum tidur dengan tinggi protein atau karbohidrat menyebabkan penurunan rasa lapar dan perasaan kenyang yang lebih besar keesokan paginya. Namun, kadar insulin juga lebih tinggi.

Berdasarkan hasil yang bervariasi ini, nampaknya efek ngemil pada nafsu makan mungkin tergantung pada individu dan jenis camilan yang dikonsumsi.

Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Minum Air Isi Ulang Setiap Hari Bila Tak Ingin Efek Fatal dan Mengerikan Ini Terjadi Pada Tubuh Kita

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa ngemil di antara waktu makan tidak mempengaruhi berat badan.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ngemil dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Sebagai contoh, sebuah penelitian yang tidak terkontrol pada 17 orang dengan diabetes melaporkan bahwa mengonsumsi makanan ringan yang tinggi protein dan karbohidrat yang lambat dicerna menghasilkan penurunan berat badan rata-rata 1 kg dalam empat minggu.

Baca Juga: Unggah Foto Berbikini Super Seksi, Penampakan Berani Nia Ramadhani Liburan di Pantai Tuai Sorotan

Di sisi lain, beberapa penelitian pada orang kurus dan obesitas telah menemukan bahwa ngemil dapat menyebabkan penurunan berat badan yang lebih lambat atau bahkan kenaikan berat badan.

Dalam sebuah penelitian, 36 pria kurus meningkatkan asupan kalori sebesar 40% dengan mengonsumsi kelebihan kalori sebagai camilan di antara waktu makan. Mereka mengalami peningkatan yang signifikan dalam lemak hati dan lemak perut.

Menariknya, penelitian terkontrol lain menunjukkan bahwa waktu ngemil mungkin menjadi apa yang membuat perbedaan ketika bicara soal perubahan berat badan.

Baca Juga: Anaknya Dipuji Setinggi Langit Sang Mertua, Ayah Puput Nastiti Devi Mendadak Bongkar Hubungannya dengan Keluarga Ahok, Ada Apa?

Penelitian ini pada 11 wanita tanpa lemak menemukan bahwa mengonsumsi camilan 190 kalori pada pukul 11:00 malam mengurangi jumlah lemak yang mereka bakar secara signifikan lebih banyak daripada mengonsumsi makanan ringan yang sama pada pukul 10:00 pagi.

Hasil campuran menunjukkan bahwa respons berat badan terhadap ngemil mungkin bervariasi berdasarkan individu.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Daftar Kartu Prakerja Gelombang 4 Secara Offline, Resmi Dibuka Mulai Sabtu 8 Agustus 2020

cmujer
cmujer

Camilan sehat

Sementara itu, beberapa waktu itu sempat viral foto proses pengemasan snack curah yang dinilai tidak higienis.

Gunungan snack itu diketahui diletakkan di lantai dan kena kaki para pekerjanya.

Proses pengemasan snack ini tampak tidak terjaga kebersihannya.

Selain viral karena terkena kaki para pekerjanya, pengemasan snack ini juga terlihat dilakukan di tempat terbuka.

Baca Juga: Ngaku Tak Pernah Minta Jatah ke Pasangan, Foto Maia Estianty Pakai Jeans Robek dan Tenteng Tas Seharga Rp 330 Juta Langsung Jadi Sorotan

Beragam snack curah banyak dijual di pasaran.

Instagram/@makassar_iinfo
Instagram/@makassar_iinfo

Pengemasan Snack yang Diletakkan di Lantai dan Kena Kaki para Pekerjanya

Variasi snack curah kerap dijadikan pilihan untuk dibeli sebagai camilan.

Selain karena harganya yang lebih murah, snack curah juga bisa dibeli sesuai kebutuhan karena pengemasannya tidak selalu dalam bentuk yang besar.

Baca Juga: China Gemar Beri Utang Kemana-mana, Negara Kecil Ini Berani Tolak Bantuan Dana Rp 247 Triliun dari Tiongkok, Tapi Lebih Pilih Negara Tetangga

Konsumen bisa membeli sesuai dengan kebutuhan dan biasanya akan dikemas berdasarkan satuan gram.

Akan tetapi untuk kamu yang menggemari snack curah, sepertinya harus pandai-pandai dalam memilah.

Pasalnya tidak semua snack curah melalui proses yang terjaga kualitas dan kebersihannya.

Baca Juga: Kabar Gembira Buat Siswa dan Orangtua, Mendikbud Nadiem Makarim Bolehkan Murid dan Guru Minta Jatah Pulsa Internet ke Sekolah

Seperti yang terlihat dalam foto viral yang beru-baru ini beredar.

Peristiwa yang diketahui terjadi di India ini membuat yang melihatnya menjadi geli!

Bagaimana tidak?

Baca Juga: Tak Ada Makan Siang Gratis, 3 Negara Ini Bantu Timor Leste Lepas dari Indonesia, Kini Harta Emas Hitam Jadi Kutukan Hingga Rakyat Timor Kembali Sebagai Korban

Snack yang nantinya akan dikonsumsi diletakkan di lantai, bahkan terinjak-injak kaki para pekerjanya.

Tentunya kebersihan dari snack ini tidak bagus dan bisa saja terdapat sumber penyakit di sana.

Kalau sudah lihat begini, masih mau makan?

Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: Rajin Foto-foto dengan Lekuk Tubuh Aduhai Terlihat Jelas, Izin Praktek Dokter Cantik Ini Tiba-tiba Dicabut Pemerintah: Keputusan Ini Tak Bisa Diterima!

Instagram/@makassar_iinfo
Instagram/@makassar_iinfo

Pengemasan snack

Artikel ini pernah tayang di Grid.id oleh Pradipta Rismarini dengan judul asli"VIRAL, Pembuatan dan Pengemasan Snack Curah yang Diletakkan di Lantai dan Kena Kaki para Pekerjanya, Masih Mau Makan?"

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma