Fotokita.net– Ngemil nyaris jadi kebiasaan favorit setiap orang. Mengudap makanan atau minuman di antara waktu makan reguler kita seolah jadi kebiasaan yang tak bisa dilepaskan.
Sejauh ini ada beragam pendapat tentang ngemil.Beberapa orang mempercayai bahwa ngemil itu sehat, sementara yang lain berpikir bahwa itu bisa membahayakan dan membuat kita bertambah berat.
Istilah “makanan ringan” sering digunakan untuk merujuk pada makanan olahan, yang biasanya berkalori tinggi seperti keripik dan kue.
Namun, “ngemil” berarti makan atau minum sesuatu di antara waktu makan, terlepas dari apakah makanan itu sehat atau tidak.
Baca Juga: Sering Dianggap Punya Arti yang Sama, Ternyata Begini Perbedaan ASN dan PNS
Kelaparan menjadi motivasi utama di balik ngemil, tetapi faktor-faktor seperti lokasi, lingkungan sosial, waktu, hari, dan ketersediaan makanan, juga menjadi kontribusi.
Terkadang, orang sering ngemil ketika ada makanan yang membangkitkan selera, meskipun ia sedang tidak lapar.
Dalam sebuah penelitian, ketika orang yang kelebihan berat badan dan obesitas ditanya, mengapa mereka memilih camilan yang tidak sehat, respons mereka yang paling umum adalah godaan, diikuti dengan menjadi lapar, dan merasa rendah energi.
Selain itu, keinginan untuk ngemil dan efek ngemil pada kesehatan tampaknya sangat individual. Demikian dilansir dari healthline.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ngemil termasuk usia dan kepercayaan tentang apakah ngemil itu sehat atau tidak.
Apakah ngemil meningkatkan metabolisme kita?
Meskipun disarankan bahwa makan setiap beberapa jam akan meningkatkan metabolisme kita, ternyata bukti tidak mendukung hal ini.
Penelitian telah menemukan bahwa frekuensi makan tidak berpengaruh signifikan pada berapa banyak kalori yang kita bakar.
Baca Juga: Hore Hari Ini Gaji Ke-13 PNS Cair, Berikut Rincian Besaran yang Diterima
Dalam sebuah penelitian, para peneliti membandingkan respons orang yang mengonsumsi jumlah kalori yang sama dalam dua atau tujuh kali makan per hari. Mereka tidak menemukan perbedaan dalam kalori yang dibakar.
Sementara dalam penelitian lain, orang gemuk yang mengikuti diet sangat rendah kalori selama tiga minggu menunjukkan penurunan yang sama dalam tingkat metabolisme, terlepas dari apakah mereka makan 800 kalori sebagai satu atau lima kali makan per hari.
Menariknya, satu penelitian melaporkan bahwa ngemil sebelum tidur dapat menyebabkan tingkat metabolisme yang lebih tinggi keesokan paginya.
Dalam penelitian ini, ketika pria muda yang aktif mengonsumsi camilan tinggi protein atau tinggi karbohidrat sebelum tidur, mereka mengalami peningkatan tingkat metabolisme yang signifikan keesokan paginya.
Ilustrasi ngemil
Lalu, bagaimana ngemil mempengaruhi nafsu makan dan berat badan?
Bagaimana ngemil mempengaruhi nafsu makan dan asupan makanan ternyata tidak disetujui secara umum.
Satu ulasan melaporkan bahwa meskipun makanan ringat dapat memuaskan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang, kalori mereka tidak dikompensasi pada makanan berikutnya.
Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian, pria yang kelebihan berat badan yang makan camilan 200 kalori dua jam setelah sarapan berakhir hanya makan lebih sedikit 100 kalori saat makan siang. Ini berarti total asupan kalori meningkat sekitar 100 kalori.
Dalam penelitian terkontrol lain, pria kurus mengonsumsi tiga camilan tinggi protein, tinggi lemak, atau tinggi karbohidrat selama enam hari.
Tingkat kelaparan dan asupan kalori total mereka tidak berubah dibandingkan dengan hari-hari di mana mereka tidak makan makanan ringan, menunjukkan bahwa makanan ringan memiliki efek netral.
Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa ngemil dapat membantu mengurangi kelaparan.
Dalam sebuah penelitian, ketika pria makan snack bar protein tinggi, serat tinggi, mereka memiliki kadar ghrelin hormon kelaparan yang lebih rendah dan kadar hormon kepenuhan GLP-1 yang lebih tinggi. Mereka juga mengonsumsi rata-rata 425 lebih sedikit kalori per hari.
Penelitian lain pada 44 wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas menemukan bahwa ngemil sebelum tidur dengan tinggi protein atau karbohidrat menyebabkan penurunan rasa lapar dan perasaan kenyang yang lebih besar keesokan paginya. Namun, kadar insulin juga lebih tinggi.
Berdasarkan hasil yang bervariasi ini, nampaknya efek ngemil pada nafsu makan mungkin tergantung pada individu dan jenis camilan yang dikonsumsi.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa ngemil di antara waktu makan tidak mempengaruhi berat badan.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ngemil dapat membantu Anda menurunkan berat badan.
Sebagai contoh, sebuah penelitian yang tidak terkontrol pada 17 orang dengan diabetes melaporkan bahwa mengonsumsi makanan ringan yang tinggi protein dan karbohidrat yang lambat dicerna menghasilkan penurunan berat badan rata-rata 1 kg dalam empat minggu.
Baca Juga: Unggah Foto Berbikini Super Seksi, Penampakan Berani Nia Ramadhani Liburan di Pantai Tuai Sorotan
Di sisi lain, beberapa penelitian pada orang kurus dan obesitas telah menemukan bahwa ngemil dapat menyebabkan penurunan berat badan yang lebih lambat atau bahkan kenaikan berat badan.
Dalam sebuah penelitian, 36 pria kurus meningkatkan asupan kalori sebesar 40% dengan mengonsumsi kelebihan kalori sebagai camilan di antara waktu makan. Mereka mengalami peningkatan yang signifikan dalam lemak hati dan lemak perut.
Menariknya, penelitian terkontrol lain menunjukkan bahwa waktu ngemil mungkin menjadi apa yang membuat perbedaan ketika bicara soal perubahan berat badan.
Penelitian ini pada 11 wanita tanpa lemak menemukan bahwa mengonsumsi camilan 190 kalori pada pukul 11:00 malam mengurangi jumlah lemak yang mereka bakar secara signifikan lebih banyak daripada mengonsumsi makanan ringan yang sama pada pukul 10:00 pagi.
Hasil campuran menunjukkan bahwa respons berat badan terhadap ngemil mungkin bervariasi berdasarkan individu.
Camilan sehat
Sementara itu, beberapa waktu itu sempat viral foto proses pengemasan snack curah yang dinilai tidak higienis.
Gunungan snack itu diketahui diletakkan di lantai dan kena kaki para pekerjanya.
Proses pengemasan snack ini tampak tidak terjaga kebersihannya.
Selain viral karena terkena kaki para pekerjanya, pengemasan snack ini juga terlihat dilakukan di tempat terbuka.
Beragam snack curah banyak dijual di pasaran.
Pengemasan Snack yang Diletakkan di Lantai dan Kena Kaki para Pekerjanya
Variasi snack curah kerap dijadikan pilihan untuk dibeli sebagai camilan.
Selain karena harganya yang lebih murah, snack curah juga bisa dibeli sesuai kebutuhan karena pengemasannya tidak selalu dalam bentuk yang besar.
Konsumen bisa membeli sesuai dengan kebutuhan dan biasanya akan dikemas berdasarkan satuan gram.
Akan tetapi untuk kamu yang menggemari snack curah, sepertinya harus pandai-pandai dalam memilah.
Pasalnya tidak semua snack curah melalui proses yang terjaga kualitas dan kebersihannya.
Seperti yang terlihat dalam foto viral yang beru-baru ini beredar.
Peristiwa yang diketahui terjadi di India ini membuat yang melihatnya menjadi geli!
Bagaimana tidak?
Snack yang nantinya akan dikonsumsi diletakkan di lantai, bahkan terinjak-injak kaki para pekerjanya.
Tentunya kebersihan dari snack ini tidak bagus dan bisa saja terdapat sumber penyakit di sana.
Kalau sudah lihat begini, masih mau makan?
Bagaimana menurutmu?
Pengemasan snack
Artikel ini pernah tayang di Grid.id oleh Pradipta Rismarini dengan judul asli"VIRAL, Pembuatan dan Pengemasan Snack Curah yang Diletakkan di Lantai dan Kena Kaki para Pekerjanya, Masih Mau Makan?"