Rela Ditembaki Teman Sendiri, Anggota Kopassus Ini Bongkar Markas Kendali Lawan Usai Sembunyikan Istri Panglima Perang Musuhnya

Selasa, 11 Agustus 2020 | 06:52
Tribun Jateng/Suharno

Para prajurit Kopassus Grup II Kandang Menjangan.

Fotokita.net- Kemampuan tempur pasukan khusus Indonesia yang berada di bawah naungan TNI AD, atau dikenal Kopassus telah mendapatkan pengakuan dunia. Kopassus telah diakui sebagai salah satujajaran pasukan khusus paling mematikan di dunia.

Kopassus menyandang predikat itu bersama pasukan khusus terkenal dunia lainnya seperti Navy Seal dari Amerika dan SAS dari Inggris.

Selain kedua pasukan khusus tersebut, lainnya dalam daftar pasukan khusus paling mematikan adalah Grup Alpha dari Rusia, The Kaibiles dari Guatemala, Sayaret Matkal dari Israel, SSG dari Pakistan, dan Delta Force dari AS.

Masing-masing pasukan khusus tersebut pun diingat dengan operasi terkenal mereka.

Baca Juga: Rusak Berat Saat Dipakai Latihan, Ternyata Senior Panglima TNI Hadi Tjahjanto Ini Kritik Keras Pembelian Jet Tempur Asal Korea Selatan

Rupanya, Kopassus paling dikenal dan disegani karena aksi 3 menitnya yang legendaris ini.

Sangat menarik disimak kisah tentang anggota intelijen pasukan elit TNI AD.

Anggota ini melakukan penyamaran selama satu tahun di desa musuh.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Koruptor Kelas Kakap Hingga Ikut Atur Kasus Bank Bali, Ternyata Sosok Kondang Ini Dulunya Cuma Tukang Cuci Mobil dan Pedagang Beras

Sosok anggota ini adalah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya).

Selama setahun Sersan Badri menyamar jadi pedagang durian dan ia tinggal di desa musuh.

Baca Juga: Disebut-sebut Bakal Kacaukan Pilpres Amerika, Negara Ini Langsung Terima Tawaran China Demi Lampiaskan Kebencian Pada Paman Sam

Penyamaran intelijen Kopassus itu berisiko tinggi, karena apabila ketahuan bisa kehilangan nyawa.

Kala itu Badri mendapat tugas berat, masuk ke wilayah musuh seorang diri.

Peristiwa ini terjadi pada 2003.

Saat itu, Kopassus mengirimkan intelijen tempur ke wilayah Aceh.

KOMPAS/EDDY HASBY
KOMPAS/EDDY HASBY

Personel Kopassus dengan tentengan SMG H&K MP5 saat mengamankan sidang MPR tahun 1998 di Jakarta

Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke wilayah Aceh untuk cari informasi di lapangan, yang kemudian jadi satu di antara bahan menentukan sebuah kebijakan.

Peru diketahui, intelijen terbagi dua jenis, yaitu intelijen sipil dan militer dengan tugas dan peranan masing-masing berbeda.

Sampai kini hanya beberapa negara yang memiliki pasukan intelijen tempur super rahasia, diantaranya Kopassus yang keberadaannya sulit diungkap.

Bagi pasukan intelijen, kerahasiaan merupakan 'napas utama'.

Baca Juga: Terungkap, Pemilik Asli Amonium Nitrat yang Hancurkan Beirut, Pengirimnya Sudah Berikan Peringatan Serius Kepada Pemerintah Lebanon

Berkat informasi intelijen tempur pasukan elit TNI AD, banyak operasi yang dilakukan Kopassus berhasil dengan gemilang.

Termasuk penyelesaian pertikaian bersenjata di Aceh beberapa tahun lalu.

KOMPAS/EDDY HASBY
KOMPAS/EDDY HASBY

Kopassus

Kisah-kisah menarik pasukan elit Indonesia ini memang tak sedikit yang luput dari perhatian publik.

Seperti kemampuan intelijen tempur yang tak diragukan lagi.

Baca Juga: Baru Kelar Urusan Galwan dengan China, India Kembali Siap-siap Kokang Senjata, Dipicu Negara Tetangga yang Rilis Peta Baru Wilayah Kashmir

Tribunnews
Tribunnews

Ilustrasi

Satu di antaranya kisah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya), anggota satuan intelijen Kopassus atau Sandhi Yudha.

Sabar, penyamaran satu tahun

Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.

Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.

Baca Juga: Dituding Israel Menimbun Amonium Nitrat Buat Jalankan Rencana Besar, Tapi Hezbollah Tak Bisa Berkelit dari Bukti-bukti Ini

Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.

Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.

Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.

Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret.

Baca Juga: Memilukan, Lagi Enak-enak Ambil Foto Nikah Tiba-tiba Ledakan Dahsyat Hancurkan Beirut Lebanon, Momen Bahagia Pengantin Seketika Berubah Jadi Duka

Hanya pimpinan saja yang mengetahui misi tersebut.

Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah.

Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.

KOMPAS/JB SURATNO

Presiden Soeharto didampingi Panglima ABRI jenderal TNI Feisal Tanjung, Kepala Staf TNI-AD Jendral TNI R Hartono, dan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto, Jumat (30 Mei 1997) di Jakarta, menerima tim ekspedisi Kopassus mendaki Mount Everest.

Pengalaman tak terduga

Ada pengalaman unik yang dialami oleh Sersan Badri.

Ia pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan, karena diminta jatah durian.

Setelah berhasil menyusup ke GAM, kesetiaan Sersan Badri diuji.

Selama tiga bulan lebih, ia mendapat tantangan dari GAM.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Perbolehkan Siswa Minta Jatah Pulsa ke Sekolah, Pemkot Tangerang Justru Sediakan 500 Titik Internet Gratis Buat Pelajar Mulai Bulan Ini

Ia diminta beberapa kali untuk mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.

Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.

Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri panglima GAM.

KOMPAS.com
KOMPAS.com/Kristian Erdianto

Pasukan Kopassus mengenakan baret berwarna merah dengan lambang Tribuana Chandraca Satya Dharma.

Pengalaman tak terduga lain saat penyamaran ini bertaruh nyawa.

Karena misinya yang sangat rahasia, Sersan Badri ditembaki temannya sendiri ketika GAM dikepung prajurit TNI.

Ini merupakan satu di antara bukti penyamaran tingkat tinggi Kopassus, hingga temannya sendiri terkecoh.

Setelah Idul Fitri pada 2004, perintah menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM.

Baca Juga: Bantuannya Ditolak Mentah-mentah Lebanon, Israel Malah Bongkar Rencana Besar Musuh Bebuyutannya Menimbun Amonium Nitrat

Yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood dan Said Sanan.

Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh penting GAM tersebut.

Ia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek.

Tribun Jambi
Tribun Jambi

Ilustrasi Kopassus

Kemudian tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan.

Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.

Satu target, Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.

Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut.

Namun, dua target lainnya berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood.

Baca Juga: Kabar Gembira Siswa Tak Perlu Lagi Pusing Harus Beli Kuota Buat Belajar Sekolah Online, Kini Nadiem Makarim Perbolehkan Murid dan Guru Minta Jatah Pulsa ke Sekolah

Mereka lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.

Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.

Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM .

Istimewa via TribunBatam.id
Istimewa via TribunBatam.id

Prajurit baret merah Kopassus

Senjata itu berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia.

Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.

Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.

Baca Juga: China Gemar Beri Utang Kemana-mana, Negara Kecil Ini Berani Tolak Bantuan Dana Rp 247 Triliun dari Tiongkok, Tapi Lebih Pilih Negara Tetangga

Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.

Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah dan kebun dikenakan pajak.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Anggota Kopassus Jualan Durian Selama Satu Tahun Demi Tugas Khusus

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma