Fotokita.net - Beberapa hari belakangan ini netizen dikejutkan dengan beredarnya sebuah foto yang menunjukkan jenazahpasien Covid-19 atau virus corona.
Lantaran tampak berbeda, fotoyang menunjukkan jenazahpasien Covid-19 atau virus corona itu jadi viral hingga tersebar kemana-mana.
Musisi kondang Anji Manji menangkap ada kejanggalan pada foto jenazah pasien Covid-19 atau virus corona yang viral dalam beberapa hari terakhir itu.
Jenazah tersebut tampak terbungkus plastik, dipotret oleh seorang fotografer Indonesia, Joshua Irwandi.
Jenazah tersebut disebut sebelumnya adalah pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit.
Foto tersebut merupakan hasil karya Joshua Irwandi untuk majalah National Geographic edisi Agustus 2020.
Dalam keterangan di Instagram, Joshua menyebut foto ini menjadi pengingat dampak nyata dari pandemi Covid-19.
Penampakan foto ini langsung viral di media sosial, khususnya di Instagram.
Beberapa hari terakhir, penyanyi Anji menjadi perbincangan hangat publik akibat unggahan Instagram-nya.
Dalam keterangan tertulis unggahan tersebut, ia mengutarakan pendapat tentang hasil karya foto seorang jurnalis bernama Joshua Irwandi yang memotret jenazah pasien Covid-19.
Foto tersebut dipublikasikan National Geographic, juga diunggah Joshua di akun Instagram @joshirwandi.
Pendapat Anji
Opini yang pertama yang disampaikan Anji terhadap foto Joshua Irwandi yakni tentang banyaknya akun yang secara berbarengan mengunggah atau repost foto tersebut.
Oleh sebab itu, pelantun lagu "Dia" ini menilai unggahan dari akun-akun media sosial yang memiliki followers banyak seolah sudah tertata.
Musisi Anji mengomentari potret jenazah pasien Covid-19 karya Joshua Irwandi yang dianggapnya aneh dan ganjil. Unggahan ini disukai Jerinx SID.
"Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer atau buzzer pasti mengerti," tulis Anji dalam unggahan Instagram-nya.
Pendapat kedua Anji berkait hal tersebut yakni pewarta foto yang bisa mengabadikan momen jenazah pasien Covid-19.
Padahal, menurut pria yang juga akrab disapa Manji itu mengatakan, pihak keluarga saja tidak diperbolehkan menemui korban.
Bagaimana sang fotografer bisa melakukannya. "Dalam kasus kematian (yang katanya) korban Covid-19, keluarga saja tidak boleh menemui.
Ini seorang fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," ujar Anji.
Pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu pun meyakini Covid-19 bukan penyakit yang semengerikan dibenak orang-orang.
Dikecam PFI
Pendapat Anji telah menimbulkan pro dan kontra, ada yang mendukung dan banyak juga yang tidak.
Sampai-sampai, Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam pernyataan Anji.
Ketua PFI Reno Esnir mengatakan, pernyataan Anji telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena opini yang ditulis tidak berimbang.
"Mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari Saudara Anji yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," kata Reno dalam keterangan tertulis, Senin (20/7/2020).
Reno menjelaskan, foto yang diambil Joshua sebagai pewarta foto merupakan kerja jurnalistik dalam peliputan Covid-19 yang sesuai prosedur yang berlaku.
Selain itu, kerja-kerja jurnalistik dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan kode etik jurnalistik.
"Mendesak Saudara Anji untuk meminta maaf secara terbuka akibat ulah yang telah ia perbuat kepada seluruh pewarta foto Indonesia dan kepada Saudara Joshua Irwandi.
Karena PFI menilai hal ini merupakan bentuk pelecehan terhadap karya jurnalistik yang otentik dan pendiskreditan profesi," ujarnya.
Selanjutnya, Reno memintaAnjimampu meluruskan peristiwa yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah proses pengambilan foto jurnalistik karya Joshua.
Reno juga meminta Anji tidak membandingkan kerja jurnalistik denganagency, influencer,ataubuzzer.
"Tidak membandingkan kerja jurnalistikpewarta fotodengan agency, buzzer, influencer, youtuber, vlogger,dan sejenisnya.
Karena kerja jurnalistik dilandasi fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang," kata Reno.
Klarifikasi
Seusai menjadi perbincangan hangat di media sosial, penyanyiAnjiakhirnya memberikan klarifikasi berkait opini pada unggahan Instagram-nya itu.
Menurut Anji, pernyataannya terkait foto Joshua hanya soal perbedaan sudut pandang dan tidak bermaksud mendiskreditkan sebuah profesi.
"Saya tidak mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun jurnalis. Secara karya foto, buat saya foto Joshua Irwandi adalah sebuah foto yang powerful," tulis Anji, dikutip Senin (20/7/2020).
Sementara itu, Anji menegaskan, opini pada unggahan Instagram-nya merupakan pendapat pribadinya yang dilihat dari sudut pandang penyebaran informasi yang dinilainya sangat janggal.
"Yang saya bahas dengan KOL (Key Opinion Leader) adalah pola penyebaran informasi, bukan tujuan Joshua mengambil foto itu," tegas Anji.
Poin selanjutnya yang disampaikan Anji berkait jenazah korban Covid-19 yang tak bisa ditemui pihak keluarga.
Suami Wina Natalia itu menegaskan, yang menjadi pertanyaannya adalah kode etik dunia kesehatan, bukan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
"Kesalahan saya dalam hal ini adalah tidak menyertakan kalimat tambahan untuk memperjelas poin yang saya tuju," ujar Anji.
Anjimengatakan, pada Minggu (19/7/2020), ia sudah mengadakan pertemuan virtual bersamaPFI, termasuk Joshua, dan sudah menyampaikan permintaan maaf.
Dia juga menjelaskan penyebab unggahan Instagram-nya yang menjadi perbincangan publik itu dihapus.
"Untuk postingan terkait opini, biasanya saya tidak pernah menghapusnya, namun untuk menghormati Joshua dan PFI, saya akan menghapusnya setelah postingan ini," ujar Anji.
Masih ada pertanyaan
Masih dalam klarifikasinya, untuk salah satu pendapat di unggahan Instagram-nya tentang pewarta foto bisa masuk ke dalam ruangan dibandingkan keluarga, Anji menegaskan masih berlaku untuk dipertanyakan.
"Karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasienCovid-19dan keluarganya," tegas Anji.