Fotografer Bisa Motret Jasad Korban Covid-19 Terbungkus Plastik, Anji Manji Merasa Ada Kejanggalan dengan Foto yang Terlanjur Viral di Media Sosial: Mungkin Saya yang Aneh

Senin, 20 Juli 2020 | 08:03
instagram.com/duniamanji

Anji Manji dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama

Fotokita.net - Di tengah kasus pasien infeksi virus corona atau Covid-19 yang kembali melonjak, masih banyak orang yang melontarkan teori konspirasi seputar wabah virus corona.

Salah satunya, drummerband Superman Is Dead, Jerinx atau JRX.

Kata Jerinx SID penyebaran virus corona adalah hasil dari konspirasi para elite global yang saat ini tengah menciptakan teknologi internet mobile 5G.

Namun, berdasarkan survei SRMC, sebagian besar masyarakat Indonesia justru sangat yakin bahwa virus corona sangat mengancam nyawa.

Dari survei, tercatat ada 92 persen rakyat Indonesia yakin Covid-19 mengancam nyawa manusia, di mana keyakinan tertinggi terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan, sebanyak 99 persen.

Baca Juga: Baru Saja Bernapas Lega Setelah Wabah Virus Corona Berlalu, Kini Wuhan Kembali Diterjang Bencana yang Tak Kalah Besar, Kota Kembali Lumpuh

Sementara itu, WHO menegaskan bahwa pandemi corona nyata dan dapat menginfeksi siapapun.

WHO meminta seluruh warga dunia untuk menjalankan protokol kesehatan hingga ditemukannya vaksin virus corona.

Baca Juga: Sesumbar Cuma Disuruh Foto-foto Hingga Tak Pernah Terima Bantuan, Suami Penderita Kanker Ini Akhirnya Beri Klarifikasi Mengejutkan Usai Didatangi Donatur yang Gusar: Uangnya Sudah Saya Belanjakan Semua

Tapi, baru-baru ini sebuah foto yang menunjukkan jenazahpasien Covid-19 atau virus corona viral di media sosial.

Musisi kondang Anji Manji menangkap ada kejanggalan pada foto jenazah pasien Covid-19 atau virus corona yang viral dalam beberapa hari terakhir itu.

Jenazah tersebut tampak terbungkus plastik, dipotret oleh seorang fotografer Indonesia, Joshua Irwandi.

Jenazah tersebut disebut sebelumnya adalah pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit.

Baca Juga: Deretan Puisinya Sederhana dan Gampang Dicerna, Sapardi Djoko Damono Malah Kasih Komentar Tak Diduga Ini Saat Karyanya Dipakai Anak Milenial Buat Bahan Ngegombal

Foto tersebut merupakan hasil karya Joshua Irwandi untuk majalah National Geographic edisi Agustus 2020.

Dalam keterangan di Instagram, Joshua menyebut foto ini menjadi pengingat dampak nyata dari pandemi Covid-19.

Penampakan foto ini langsung viral di media sosial, khususnya di Instagram.

"Memotret korban virus Corona di Indonesia adalah tugas fotografi paling memilukan dan menyeramkan yang pernah saya lakukan. Dalam pikiran saya saat itu, apa yang terjadi pada orang ini bisa saja dialami oleh orang yang saya sayang, orang yang kita semua sayang," tulis Joshua seperti dikutip dari Instagramnya @joshirwandi, pada Jumat (17/7/2020).

Dalam gambar tersebut sangat terasa sekali bagaimana sang photographer ingin menyampaikan pesannya untuk semua masyarakat agar nggak lagi abaikan protokol kesehatan.

Baca Juga: Atta Halilintar Kepergok Ogah Peluk Aurel Usai Lamaran di Atas Kapal, Ahli Tarot yang Tak Pernah Meleset Ini Beri Peringatan Keras: Gangguan Terakhir Bisa Bikin Hancur Lebur

Unggahan pemilik akun @JoshIrwandi tersebut disertakan dengan caption bahasa inggris yang cukup panjang.

Membuat warganet yang membacanya jadi lebih aware dan benar-benar meyakini kalau corona memang benar adanya, bukan konspirasi yang selama disebutkan.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Resmi Diusung PDI Perjuangan dalam Pilwalkot Solo 2020, Jokowi Janji Tak Akan Lakukan Hal Ini Saat Anak Sulungnya Mulai Berkampanye Nanti

Berikut caption Joshua Irwandi yang sudah di terjemahkan:

Memotret para korban coronavirus di Indonesia adalah fotografi yang paling memilukan, paling menakutkan yang pernah saya lakukan.

Dalam pikiran saya pada saat itu saya hanya berpikir apa yang terjadi pada orang ini mungkin terjadi pada orang yang saya cintai, orang yang kita semua cintai.

Saya telah menyaksikan secara langsung bagaimana para dokter dan perawat terus mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan kita.

Baca Juga: Menteri Agama Sebut PNS yang Terpapar Radikalisme Seperti Musuh dalam Selimut, Kini Budiman Sudjatmiko Malah Soroti Seragam Korpri ASN Ini Hingga Terlanjur Jadi Viral

Mereka adalah pahlawan sejati dari kisah ini, dan satu-satunya cara untuk menghargai pekerjaan mereka adalah mengikuti apa yang mereka sarankan kepada kita.

Kami merasa sangat penting bahwa gambar ini harus dibuat. Untuk memahami dan terhubung ke dampak manusia dari virus yang merusak ini.

Gambar ini diterbitkan di sini hari ini sebagai pengingat dan peringatan, akan bahaya yang terus membayangi.

Untuk memberi tahu kami tentang biaya manusia dari coronavirus dan bagaimana pemerintah dunia membiarkan masalah ini sampai sejauh ini.

Ketika kita menuju gelombang kedua pandemi, orang harus menyadari bahwa mereka tidak bisa menganggap enteng masalah ini.

Foto ini menyertai artikel yang muncul di National Geographic Magazine @natgeo dalam edisi Agustus 2020 mendatang yang baru. Tautan di BIO.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Jokowi Malah Bersyukur Tak Lakukan Kebijakan yang Banyak Didesak Warga: Saya Tak Bisa Bayangin Kalau Dulu Kita Lockdown

Ini juga pertama kalinya saya melihat gambar dalam cetakan.

Ada banyak orang yang harus berterima kasih, terutama @kayaleeberne, di mana ini adalah cerita cetak NG pertama yang dia edit;

@ jamesbwellford karena bereaksi pada cerita sejak awal; @andritambunan, @kkobre, dan @paullowephotography atas saran mereka;

dan yang tak kalah pentingnya mentor saya @geertvankesterenphoto atas dukungannya yang tak henti-hentinya sejak hari pertama.

Saya ingin mempersembahkan ini untuk staf medis - yang upaya tanpa pamrihnya memungkinkan kami untuk terus hidup.

Saya benar-benar rendah hati berada di tengah-tengah mereka melawan pandemi ini.

Baca Juga: Dibeli Soeharto dengan Harga Setinggi Langit, KRI Teluk Jakarta 541 yang Tenggelam Ternyata Cuma Hasil Sulap dari Kapal Perang Bekas Jerman Timur, Begini Sejarahnya

Dan kepada almarhum Paman Felix saya, yang dua tahun sebelum dia meninggal awal tahun ini, mengirimi saya email: "Teruslah mengambil gambar dan jangan pernah gagal melapor agar dunia tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Silakan bagikan cerita ini dan silakan bertindak.

Ini adalah pandemi seumur hidup kita. Kita harus memenangkan pertempuran ini.

Anji Manji melihat ada kejanggalan

Anji melihat ada sesuatu yang aneh dengan beredarnya foto tersebut secara luas.

Ia pun menyampaikan pandangan pribadinya tentang beberapa kejanggalan yang dia temukan.

"Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam," tulis Anji mengawali analisanya, dikutip Wartakotalive.com dari akun Instagram pribadinya, Minggu (19/7/2020).

Baca Juga: Tak Peduli Nyawanya dalam Bahaya, Pakar Virus China Korek Borok Negeri Tirai Bambu di Amerika, Ungkap Kebenaran Asal Mula Corona

Anji heran kenapa foto itu disebarluaskan secara bersamaan oleh beberapa akun. Sangat terpola.

"Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata. Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti,"tulisnya.

Anji melihat ada sesuatu yang aneh dengan beredarnya foto tersebut secara luas.

Ia pun menyampaikan pandangan pribadinya tentang beberapa kejanggalan yang dia temukan.

Baca Juga: Setelah Dapat Tawaran dari Anak Wakil Presiden RI, Kini Raffi Ahmad Terima Tugas Khusus dari Jokowi, Suami Nagita Slavina Kasih Bocorannya: Kata Pak Presiden...

"Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam," tulis Anji mengawali analisanya, dikutip Wartakotalive.com dari akun Instagram pribadinya, Minggu (19/7/2020).

Anji heran kenapa foto tersebut disebarluaskan secara bersamaan oleh beberapa akun. Sangat terpola.

Baca Juga: Juru Bicara Covid-19 Koar-Koar Minta Warga Pakai Masker dengan Benar, Presiden Jokowi Kepergok Menurunkan Masker ke Dagu Saat Diskusi Bersama Prabowo di Kalimantan

"Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata. Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti,"tulisnya.

Anji juga mempertanyakan sang fotografer yang diperbolehkan melakukan pemotretan.

"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," imbuhnya

Baca Juga: Konten Sedekah Baim Wong Jadi Pro Kontra di Antara Penontonnya, Ustaz Abdul Somad Akhirnya Buka Suara: Bila Terjadi Penipuan, Maka Secara Hukum Fiqih Itu Haram

"Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu.Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil. EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," Anji menandaskan.

(Feryanto Hadi/Wartakotalive.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma